Masyarakat Diminta Cermat Menyumbang #SaveAleppo


Poster penggalangan dana untuk korban konflik di Aleppo, Suriah (Facebook)
MerahPutih Nasional - Tragedi kemanusian di Aleppo, Suriah mengundang simpati dari masyarakat dunia. Berbagai kegiatan menghimpun dana dari masyarakat Indonesia bermunculan.
Ketua Kajian Islam dan Timur Tengah Universitas Indonesia (UI) M. Luthfi Zuhdi mengimbau masyarakat Indonesia cermat dalam memberi sumbangan dengan dalih apapun ke Suriah.
Jika sumbangan itu murni untuk kemanusiaan, maka lembaga-lembaga yang menyalurkan sumbangan, harus berkoordinasi dengan pemerintah untuk mengantisipasi agar tidak jatuh ke tangan kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Negara itu kini terlibat konflik.
“Jangan biarkan lembaga-lembaga funding itu bekerja sendiri-sendiri karena mereka rentan dan tidak resisten dalam masalah ini. Saya tidak bisa menjamin mereka tidak punya kaitan dengan ISIS. Artinya, kita harus waspada karena hal ini justru akan dimanfaatkan ISIS untuk menggalang dana,” kata M. Luthfi di Jakarta, Selasa (17/5).
Seperti diketahui, akhir-akhir ini di Indonesia tengah gencar semboyan #SaveAleppo berupa ajakan menyumbang korban perang di kota Aleppo, Suriah. Namun di sisi lain, di Aleppo sebagian wilayahnya dikuasai ISIS, yang notabene telah menebar teror di Indonesia.
“Kita bukannya tidak kasihan pada mereka, tapi kita akan menyampaikan dan membantu dengan cara lebih aman,” tutur Luthfi.
Menurut Luthfi, pemerintah mutlak harus turun tangan dan mengimbau masyarakat agar waspada dalam menyambut ajakan tersebut. Pemerintah wajib melarang bila ada indikasi penggalangan dana digunakan pihak-pihak yang berperang di Suriah sana, apalagi jatuh ke tangan ISIS. Idealnya pemerintah yang menyalurkan bantuan itu melalui lembaga-lembaga yang ada atau melalui lembaga internasional di bawah PBB. Dengan demikian lembaga penggalang dana bisa sebagai pendamping.
Saat ini, lanjut Luthfi, sulit membedakan mana yang kelompok ISIS dan tidak ISIS di Suriah. Bahkan ada kelompok tidak ISIS, tapi juga radikal seperti Jabat Nusra (Al Qaeda). Mereka-mereka itu dinilai sewaktu-waktu bisa melakukan tindakan yang bertentangan dengan kaidah negara Indonesia.
Bangsa Indonesia, lanjut M. Luthfi, seharusnya lebih fokus untuk mendorong dilakukan gencatan senjata agar perdamaian terjadi di Suriah, bukan sibuk menggalang dana. Sebab, untuk apa memberikan bantuan dana, sementara perang tetap berkobar.
Senada dengan M.Luthfi, staf pengajar Hubungan Internasional, Fisipol dan Kajian Timur Tengah Universitas Gajah Mada (UGM), Siti Mutiah Setiawati mengatakan masyarakat dan pemerintah sebaiknya mencermati gerakan #SaveAleppo yang marak di masyarakat.
“Kalau kita lihat itu adalah gerakan solidaritas untuk konflik di Suriah. Penyumbang pasti berfikir bagaimana dapat membantu korban. Tapi kita harus sadar bahwa satu gerakan tak lepas dari kepentingan tertentu,” kata Siti.
Menurutnya, masyarakat harus cermat karena konteks konflik di Aleppo adalah beberapa kelompok oposisi yang bertikai dengan pemerintah. Dan mereka punya simpatisan di Indonesia. Simpatisan inilah, ditengarai meminta sumbangan kepada masyarakat Indonesia.
“Jangan sampai dana-dana yang terkumpul, malah akan menambah konflik di Suriah, semisal membeli senjata illegal. Padahal pemberi dana hanya berfikir berdasar Ukhuwah Islamiyah, bagaimana menolong korban dan tidak terpikir soal pelibatan konflik Suriah,” katanya.
Menurut Siti, gerakan penggalangan dana masyarakat #Save Aleppo harus jelas tujuan dan akuntabilitasnya. "Bukan malah dipakai untuk memperkeruh konflik di sana,” katanya.
BACA JUGA:
- Prof Murodi: Yang Ingin Mengganti Pancasila, Silakan Keluar dari NKRI
- Pancasila dan Islam Sejiwa, Pemerintah Jangan Ragu Tindak Pelaku Teror
- Pancasila Harus Diterapkan dalam Setiap Sendi Kehidupan
- GP Ansor: Spanduk Propaganda Khilafah Akan Ditertibkan
- Tugas Warga Negara Menjaga Keutuhan NKRI
Bagikan
Berita Terkait
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda

Remaja 18 Tahun Ditangkap Densus 88, Diduga Sebarkan Propaganda ISIS dan Ajakan Teror

Sheriff Las Vegas Tepis Ledakan Tesla Cybertruck Dekat Hotel Trump Terkait ISIS

Densus Temukan Simbol ISIS di Rumah Salah Satu Pengancam Paus Fransiskus

2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jakbar Sudah Siapkan Bahan Peledak

Terdeteksi Kibarkan Bendera ISIS di Medsos, 2 Terduga Teroris Dicokok di Jakbar

Teroris Remaja Malang Baiat Online ke ISIS Lewat Aplikasi Medsos

Remaja Terduga Teroris Malang Rajin Menabung Buat Beli Bahan Peledak

Pemerintah Indonesia Kutuk Serang Teror di Rusia saat Ramadan

Pemimpin ISIS Tewas Ledakkan Diri Sebelum Ditangkap Intelijen Turki
