KPAI: Kasus Pemerkosaan Anak di Bengkulu Jadi Atensi Kabareskrim
Asrorun Niam Sholeh selaku Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia saat menyambangi Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta, Selasa (3/5). (Foto: MerahPutih/Noer Ardiansjah)
MerahPutih Nasional - Menggemanya kasus pembunuhan yang disertai pemerkosaan oleh 14 orang pemuda Rejang Lebong, Bengkulu, dengan korban di bawah umur YN (14) di jejaring sosial, sontak mendapat perhatian khusus Kabareskrim Polri, Komjen Anang Iskandar.
Ihwal demikian disampaikan oleh Asrorun Niam Sholeh selaku Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia saat menyambangi Markas Besar (Mabes) Polri siang ini.
"Tadi sempat disinggung dan Kabareskrim memberikan atensi masalah tersebut," kata Asrorun di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa (3/5).
Meski demikian, lanjut Asrorun, kasus tersebut sudah ditangani di tingkat Polsek Padang Ulak Tanding, Bengkulu.
"Atensinya berupa proses percepatan penanganan sehingga pemastian penyelenggaraan perlindungan anak dengan pendekatan efek jera terhadap pelaku dilakukan," lanjutnya.
Hingga berita ini diturunkan, para pelaku biadab itu terjerat UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (Ard)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan
Pemprov DKI Luncurkan Kanal Aduan Lengkap untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan Anak Meningkat, Komisi XIII DPR Minta Pendampingan Psikologis Diperkuat
KPAI Sebut Tindakan Pendakwah yang Diduga Lakukan Pelecehan Bisa Picu Kecemasan dan Pengaruhi Mental Anak
3 Norma Dilanggar, KPAI Tegaskan Aksi Dai Cium Anak di Ruang Publik Bisa Masuk Ranah Hukum
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Insiden Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, KPAI Sebut Longgarnya Pengawasan Keamanan Sekolah
KPAI Tuntut Usut Tuntas Kematian Siswa Pahoa, Jangan Sampai Korban Dicap Stigma Negatif
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif