Marak Kebakaran, Dirut BPDP Ingin Perkebunan Sawit Diperluas

Luhung SaptoLuhung Sapto - Selasa, 13 Oktober 2015
Marak Kebakaran, Dirut BPDP Ingin Perkebunan Sawit Diperluas

Dirut Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Bayu Krisnamurthi saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (13/10). (Foto MerahPutih/Restu Fadilah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Bisnis - Pertumbuhan kebun sawit di Indonesia masih sangat lambat.‎ Oleh karena itu investasi di sektor perkebunan sawit masih akan terus berjalan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. 

Direktur Utama (Dirut) Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Bayu Krisnamurthi mengatakan lahan untuk perkebunan sawit masih luas. Oleh karena itu, pembukaan kebun-kebun baru akan terus dilakukan untuk mendorong investasi.  

"Saya kira kita tetap berjalan sesuai dengan ketentuan yang memang sudah ada untuk pembukaan kebun-kebun baru. Sampai saat ini kan pertumbuhan kebun sawit baru ini sangat lambat," katanya di Jakarta, Selasa (13/10).

Bayu juga mengatakan perkebunan sawit memberikan kontribusi yang besar kepada devisa negara. Menurutnya lahan untuk perkebunan sawit dalam negeri masih tersedia sangat banyak.

"Perkembangan sawit ini masih akan bagus untuk Indonesia. Karena sawit ini kan bisa diolah seperti minyak goreng kitakan masih butuh, biodiesel juga, hilirisasi juga sudah mulai berjalan. Banyak sekali produk yang bisa dihasilkan dari sawit. Jadi saya kira pengembangannya memang harus dilakukan," kata Bayu. 

Terkait dengan maraknya kebakaran di perkebunan sawit, Bayu meminta pihak pengelola lebih memperhatikan kelestarian lingkungan.   

"Kita minta perkebunan sawit ini harus lebih ramah lingkungan, lebih bertanggungjawab. Tahun ini saya harap adalah titik balik untuk industri sawit," jelasnya.

Oleh sebab itu, pemerintah berencana untuk tetap mengembangakan perkebunan sawit tanpa harus membakar. Misalnya dengan memberikan insentif kepada masyarakat supaya masyarakat tidak melakukan pembakaran.

Secara terpisah, Manager Kampanye Hutan dan Perkebunan Skala Besar Walhi Zenzi Suhadi mengatakan titik api di kawasan hutan tahun 2015 meningkat 73 persen dibandingan tahun lalu. Zenzi menyoroti praktik land clearing yang umum dilakukan perusahaan pemegang hak konsesi dengan cara membakar area lahan, biasanya dilakukan pascapanen. 

"Perusahaan sawit membakar dahulu baru mengurus izin. Tujuannya jelas, agar memperoleh konsesi dari pemerintah untuk mengkonversi hutan gambut menjadi hutan tanaman industri (HTI)," jelasnya di kantor Walhi, Mampang, Jakarta Selatan. 

Zenzi mengatakan pemberian konsesi seharusnya diikuti dengan syarat kemampuan perusahaan sawit mengendalikan kebakaran di lahan konsesinya. Misalkan, untuk perusahaan sawit yang mendapat konsesi 100.000 hektare harus menyediakan tenaga 50.000 pemadam kebakaran.  

Sebelumnya, The Center for International Forestry Research (Cifor) memandang pemerintah perlu melakukan evaluasi semua izin perkebunan kelapa sawit. Hasil penelitian Cifor menyebutkan, 80 persen luas daerah di Kalimantan Timur masuk ke dalam konsesi sawit. Sekitar separuhnya terletak di hutan rawa. Jika lahan ini seluruhnya dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit, maka akan melepaskan 206 metrik ton CO2 ke atmosfir. (Rfd/Abi)

Baca Juga:

  1. Walhi Tuding Pejabat Eselon I Bekingi Perusahaan Sawit Pembakar Lahan
  2. BNPB: 99,9% Penyebab Kebakaran Hutan Disengaja
  3. ITB Tuding Kebakaran Hutan Akibat Kelalaian Kemenhut
  4. Celoteh Ira Rayani Tentang Asap Kebakaran Hutan, Bikin Mata Terbuka
  5. Mengharukan, Catatan Ira Rayani untuk Presiden RI Terkait Kabut Asap
#Dirut BPDP Bayu Krisnamurthi #Perkebunan Sawit #Investasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Lifestyle
Pengguna Pintu Futures Naik 37 Persen di Tengah Penurunan BTC 2025
Tingginya minat ini didorong oleh kemampuan leverage yang memperbesar posisi modal serta akses perdagangan nonstop 24 jam
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 Desember 2025
Pengguna Pintu Futures Naik 37 Persen di Tengah Penurunan BTC 2025
Lifestyle
Strategi Buy The Dip Kripto 2025, Begini Cara Cuan Saat Harga Turun
Buy the dip sendiri merupakan strategi investasi yang umum digunakan di pasar crypto dan saham
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 Desember 2025
Strategi Buy The Dip Kripto 2025, Begini Cara Cuan Saat Harga Turun
Lifestyle
DCA Jadi Solusi Sederhana Tapi Efektif Tanpa Takut Terjebak Volatilitas Ekstrem
DCA crypto memang bisa membantu mengurangi risiko membeli di harga puncak, tapi tidak memberikan perlindungan penuh jika pasar jatuh terus-menerus
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 Desember 2025
DCA Jadi Solusi Sederhana Tapi Efektif Tanpa Takut Terjebak Volatilitas Ekstrem
Indonesia
Hilirisasi SDA Ditargetkan Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Januari hingga September 2025, sektor hilir berhasil menarik investasi sebesar Rp 431 triliun atau lebih dari 30 persen dari total realisasi investasi nasional
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 Desember 2025
Hilirisasi SDA Ditargetkan Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Indonesia
Danantara Resmi Akuisisi Hotel dan Tanah Sekitar Masjid Al-Haram di Makkah
Thakher City termasuk pengembangan kawasan terpadu yang terletak sekitar 2,5 kilometer dari Masjid Al-Haram di Makkah.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 Desember 2025
Danantara Resmi Akuisisi Hotel dan Tanah Sekitar Masjid Al-Haram di Makkah
Berita
Pintu Gandeng OJK Edukasi Aset Kripto di Kampus Binus
Industri kripto menunjukkan pertumbuhan pesat secara global
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 Desember 2025
Pintu Gandeng OJK Edukasi Aset Kripto di Kampus Binus
Lifestyle
Pintu-Blockvest Bongkar Kunci Sukses Bagi Mahasiswa yang Ingin Jadi Jutawan Lewat AI dan Blockchain
Kombinasi AI dan blockchain membuka peluang besar bagi generasi muda untuk berkreasi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 Desember 2025
Pintu-Blockvest Bongkar Kunci Sukses Bagi Mahasiswa yang Ingin Jadi Jutawan Lewat AI dan Blockchain
Lifestyle
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Tokenisasi saham menjadi primadona baru
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 29 November 2025
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Lifestyle
Genius Act Stablecoin dan Tokenisasi RWA Dinilai Bakal Jadi 'Game Changer' Kripto 5 Tahun ke Depan
Dampak Spot Bitcoin ETF, Regulasi GENIUS Act stablecoin, dan Tokenisasi RWA yang didukung OJK
Angga Yudha Pratama - Senin, 24 November 2025
Genius Act Stablecoin dan Tokenisasi RWA Dinilai Bakal Jadi 'Game Changer' Kripto 5 Tahun ke Depan
Indonesia
Tahap Pertama, Mobil Buatan Jepang Disasar Pakai BBM Bioetanol 10 Persen
Populasi kendaraan bermotor, khususnya mobil, itu 60–70 persenan masih (produksi) Jepang
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 November 2025
Tahap Pertama, Mobil Buatan Jepang Disasar Pakai BBM Bioetanol 10 Persen
Bagikan