Maman Imanulhaq: Arab Saudi Harus Menahan Diri


Maman Imanulhaq (Foto: Twitter/@kang_maman72)
MerahPutih Peristiwa - Seorang ulama terkemuka syiah di Arab Saudi dieksekusi mati oleh otoritas Arab Saudi atas dakwaan terorisme. Eksekusi tersebut menuai kecaman dunia.
Anggota DPR Komisi VIII dari Fraksi PKB Maman Imanulhaq mengatakan, pemerintah Arab Saudi harus menahan diri dalam dalam konflik yang terjadi di Timur Tengah terutama dengan Iran yang mengecam keras eksekusi tersebut. Ia melihat hal ini tidak akan terjadi jika kedua negara tersebut tidak saling serang.
"Ya kalau saya atas nama lembaga dakwah Nahdlatul Ulama ya melihat posisi itu, satu Arab Saudi harus bisa menahan diri, itu poinnya. Karena itu tidak akan terjadi kalau dua negara itu saling menyerang," kata Maman Imanulhaq saat dihubungi merahputih.com, Selasa (5/1).
Menurut Maman, dalam konflik tersebut, Arab Saudi harus menunjukkan iktikad baik dalam dalam menghadapi kritik atas pemerintahannya seperti yang dilakukan oleh Sheikh Nimr yang berujung eksekusi mati. Seharusnya, kata Maman, pemerintah Arab Saudi tak perlu menanggapi kritik dari ulama besar Sheikh Nimr.
"Apa pun konfliknya termasuk di Syria, apa pun sebagainya karena dua-duanya kalau syiah dukung ini yang lain juga dukung yang lain, itu poin pertama. Yang kedua Arab Saudi harus juga memperlihatkan iktikad baik bahwa kritik yang ditujukan kepada pemerintahnya salah satunya oleh Sheikh Nimr sesungguhnya tidak perlu ditanggapi dengan eksekusi, karena budaya untuk mengkritik personalitas dan sebagainya harus ditumbuhkan di iklim Timur Tengah. Eksekusi itu sebenarnya tidak perlu terjadi," ujarnya.
Seperti diketahui, Sheikh Nimr tercatat sebagai ulama terkemuka dan vokal yang menyuarakan perasaan minoritas syiah di Arab Saudi yang merasa dipinggirkan dan didiskriminasi. Ia termasuk salah satu dari 47 orang yang dieksekusi di 12 lokasi di Arab Saudi setelah dinyatakan bersalah dalam kasus terorisme.
Dari 47 terpidana mati itu, terdapat dua warga negara asing, yaitu Kanada dan Mesir, sedangkan sisanya warga negara Arab Saudi. (dit)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel

Mendag RI Bujuk Arab Saudi untuk Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Ada 'Pengkhianatan' di Manchester United, Bruno Fernandes Diam-diam Negosiasi dengan Al-Ittihad

10 Pemain Al-Nassr Tumbangkan Al-Ittihad di Semifinal Piala Super Arab Saudi, Aksi Heroik Joao Felix Gemparkan Publik

Klub Arab Saudi Pantau Robert Lewandowski, Barcelona Belum Siap Lepas

[HOAKS atau FAKTA]: Disebut Raja Salman sebagai Negara Paling Munafik di Dunia, Indonesia Tak Punya Harga Diri Lagi
![[HOAKS atau FAKTA]: Disebut Raja Salman sebagai Negara Paling Munafik di Dunia, Indonesia Tak Punya Harga Diri Lagi](https://img.merahputih.com/media/91/5c/4b/915c4bd39abd7c35c99f57b1f8055fb4_182x135.jpeg)
Sosok ‘Pangeran Tidur’ Arab Saudi Al Waleed yang Tutup Usia Setelah Koma 20 Tahun

Vinicius Junior Kembali Didekati Klub Arab Saudi, Pecahkan Rekor Transfer Dunia Rp 6,6 Triliun

Komisi XII DPR: Investasi Arab Saudi Rp 437,8 Triliun Harus Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Hasil Kunjungan Kenegaraan di Arab Saudi, Prabowo–MBS Teken Komitmen Investasi Senilai Rp 437,8 Triliun
