Luhut Panjaitan Bandingkan Yn dengan Cucunya

Luhung SaptoLuhung Sapto - Jumat, 06 Mei 2016
Luhut Panjaitan Bandingkan Yn dengan Cucunya

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Polhukam Luhut Pandjaitan menjawab pertanyaan wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (19/2). (Humas/Rahmat)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Kasus pemerkosaan dan pembunuhan Yn, siswi SMP di Padang Ulak Tanding, kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu menjadi alarm tanda bahaya bagi kita semua bahwa kejahatan bisa mengancam siapa saja setiap saat. 

Sejumlah tokoh angkat bicara, Presiden Joko Widodo meminta pelaku dihukum seberat-beratnya bahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise secara tegas mengatakan "nyawa dibayar dengan nyawa" alias menuntut hukuman mati kepada para pelaku atau dikebiri. 

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan lewat tulisan panjang di akun Facebook-nya juga mengutuk tindakan para pelaku. Luhut bahkan membandingkan Yn dengan cucu perempuannya yang juga seusia Yuyun.

"Saya adalah juga seorang kakek yang memiliki cucu perempuan seusianya, sehingga saya tidak bisa membayangkan bagaimana kalau kejadian serupa menimpa keluarga saya," tulis Luhut melalui Facebook yang diunggah pada Rabu (4/5) lalu.

Luhut berharap tak ada lagi korban yang jatuh dan mendukung disahkannya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual menjadi UU. Ia mengutip survei tentang mudahnya pornografi diakses melalui internet atau DVD bajakan dan telepon genggam. Menurutnya, dipicu kegemaran pelaku mengakses tayangan pornografi dan lemahnya pengawasan orang tua.

"Bukan hanya tugas pemerintah saja untuk mencegah terjadinya kembali kejahatan biadab ini. Kita semua para orang tua juga turut bertanggung jawab, tidak peduli apapun latar belakang kita," katanya 

Di bagian akhir, Luhut berpesan agar orang tua mengajarkan nilai-nilai yang benar dan kedisiplinan kepada anak-anaknya. Berikut ini tulisan lengkapnya:

Pemerkosaan yang berakhir dengan pembunuhan terhadap Yn (14 tahun) adalah kejadian yang sangat menyedihkan bagi saya. Saya adalah juga seorang kakek yang memiliki cucu perempuan seusianya, sehingga saya tidak bisa membayangkan bagaimana kalau kejadian serupa menimpa keluarga saya.

Kita semua tidak ingin kejadian ini terulang kembali kepada siapa saja. Maka dari itu saya mendukung semangat dari RUU mengenai penghapusan kekerasan seksual kepada perempuan, untuk melindungi kaum perempuan secara lebih terintegrasi dan holistik. Saya berharap RUU yang telah masuk dalam prolegnas 2016 ini dapat segera disahkan.

Kegemaran 14 pelaku menonton video porno lewat DVD player dan telepon genggam, menyebabkan mereka melakukan kekerasan seksual. Sebabnya, pornografi merusak beberapa jenis hormon di otak manusia, seperti:

1. Dopamine, hormon ini menimbulkan rasa senang dan puas yang menuntut peningkatan dosis. Jika sudah terbiasa mengkonsumsi pornografi, anak akan terus mencari yang lebih karena tidak pernah merasa puas.

2. Neuropiniphrin, hormon ini akan membuat pornografi menjadi candu yang memenuhi otak anak, sehingga menghilangkan kretifitas dan menurunkan prestasi.

3. Serotonin, hormon ini memberikan rasa tenang dan kedamaian yang bersifat sementara, sehingga anak akan mencari pornografi ketika sedang stres.

4. Oksitosin, hormon ini menyebabkan adanya ‘ikatan batin’ antara anak dengan pornografi yang dikonsumsinya, sehingga ada keterikatan kebutuhan.

Orang tua para pelaku sudah terbiasa membiarkan mereka bertumbuh kembang sendiri tanpa pengawasan, karena sibuk bekerja di ladang selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan.

Padahal di era digitalize ini, isi pikiran anak akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan internet yang mempermudah anak untuk mengkonsumsi pornografi seperti yang ditunjukkan oleh beberapa survei berikut ini:

1. Hasil survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menunjukkan 97% pelajar SMP dan SMA telah mengakses situs berkonten pornografi dan juga menonton video porno melalui internet.

2. Hasil survei Yayasan Kita dan Buah Hati menunjukkan 92% anak SD kelas 4-6 di Jakarta sudah pernah melihat pornografi.

3. Hasil survei Yayasan Anak di menunjukkan sebanyak 85% anak usia 9-15 tahun di Jabodetabek pernah mengakses pornografi.

Melalui kejadian ini kita sebenarnya melihat betapa kurang optimalnya pendidikan di negara kita dalam menanamkan nilai-nilai luhur kepada generasi penerus Bangsa. Pendidikan yang saya maksud tidak hanya mencakup pendidikan formal semata, tapi juga pendidikan di lingkungan keluarga di mana orang tua lebih banyak berperan.

Menurut saya, seharusnya orang tua lebih banyak meluangkan waktu untuk mengawasi dan mengajarkan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur kepada anak-anaknya.

Maka dari itu, kepada para orang tua, saya menitipkan pesan supaya Anda dapat mengajarkan nilai-nilai yang benar dan kedisiplinan kepada anak-anak Anda, supaya mereka bisa menghadapi era yang makin canggih ke depannya.

Bukan hanya tugas pemerintah saja untuk mencegah terjadinya kembali kejahatan biadab ini. Kita semua para orang tua juga turut bertanggung jawab, tidak peduli apapun latar belakang kita.

BACA JUGA:

  1. Netizen Tunjukan Solidaritas Atas Kasus YN Lewat #OneHeartForYuyun
  2. Kunjungi Keluarga Yn, Menteri Yohana: Pelaku Akan Dihukum Seberat-Beratnya
  3. Kasus Yn, Cak Imin: Indonesia Sedang Alami Darurat Moral
  4. Presiden Jokowi Ingin Pemerkosa Yn Dihukum Berat
  5. Shanty: Para Pemerkosa Yn Sebaiknya Dipanggang Hidup-hidup!



#Pembunuhan Sadis #Kasus Perkosaan Yn Bengkulu #Yuyun Adalah Kita #Nyala Untuk Yuyun
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Ibu Alvaro Dipulangkan untuk Cocokkan DNA dengan Kerangka Diduga Milik Sang Anak
Nicolas menekankan bahwa kondisi psikologis Arum harus diperhatikan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 28 November 2025
Ibu Alvaro Dipulangkan untuk Cocokkan DNA dengan Kerangka Diduga Milik Sang Anak
Indonesia
Sakit Hati Diludahi Motif Pembunuhan Sadis Desa Bunder, Pisau Pelaku Ditemukan di Pasar Kemis
Tersangka secara sadis menggorok leher korban dengan pisau dapur saat korban tertidur, lalu membekap wajah dengan bantal hingga tewas kehabisan nafas.
Wisnu Cipto - Kamis, 27 November 2025
Sakit Hati Diludahi Motif Pembunuhan Sadis Desa Bunder, Pisau Pelaku Ditemukan di Pasar Kemis
Indonesia
Makam Alvaro di Bintaro Berukuran 120 Sentimeter, Keluarga Tinggal Tunggu Hasil Tes DNA
Tragedi ini semakin rumit setelah Alex Iskandar ditemukan tewas diduga akibat bunuh diri dengan cara gantung diri
Angga Yudha Pratama - Rabu, 26 November 2025
Makam Alvaro di Bintaro Berukuran 120 Sentimeter, Keluarga Tinggal Tunggu Hasil Tes DNA
Indonesia
Polisi Cari Rahang Alvaro di Dekat Jembatan Cilalay, Anjing Pelacak Sampai Dikerahkan
Alvaro Kiano Nugroho diketahui dibuang ke Sungai Cerewed
Angga Yudha Pratama - Rabu, 26 November 2025
Polisi Cari Rahang Alvaro di Dekat Jembatan Cilalay, Anjing Pelacak Sampai Dikerahkan
Indonesia
Polisi Diminta Lebih Gesit dan Berkolaborasi dengan KPAI Usut Kasus Kematian Alvaro Kiano
DPR RI soroti kasus kematian Alvaro Kiano Nugroho
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Polisi Diminta Lebih Gesit dan Berkolaborasi dengan KPAI Usut Kasus Kematian Alvaro Kiano
Indonesia
Alex Iskandar Tega Simpan Mayat Alvaro di Garasi Mobil Selama 3 Hari, Dibuang ke Tenjo Pakai Mobil Silver
Polisi berhasil mengungkap kebenaran kasus ini setelah memperoleh petunjuk dari keterangan seorang saksi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Alex Iskandar Tega Simpan Mayat Alvaro di Garasi Mobil Selama 3 Hari, Dibuang ke Tenjo Pakai Mobil Silver
Indonesia
Kronologis Pembunuhan Sadis Istri Pegawai Pajak: Dirampok, Dimutilasi, Dikubur di Septic tank
Buruh bangunan Yahya Himawan telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup
Wisnu Cipto - Kamis, 13 November 2025
Kronologis Pembunuhan Sadis Istri Pegawai Pajak: Dirampok, Dimutilasi, Dikubur di Septic tank
Indonesia
RS Polri Lakukan Pemeriksaan Toksikologi Jenazah Kacab BRI, Ungkap Detik-Detik Penemuan Jenazah Hingga Penangkapan Empat Tersangka
Ia menegaskan, tidak ada indikasi korban melakukan perlawanan sebelum meninggal
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
RS Polri Lakukan Pemeriksaan Toksikologi Jenazah Kacab BRI, Ungkap Detik-Detik Penemuan Jenazah Hingga Penangkapan Empat Tersangka
Indonesia
Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan
Jenazah korban yang berinisial MIP (37) diserahkan oleh polisi ke RS Polri Kramat Jati pada hari Kamis (21/8) pukul 12.48 WIB
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan
Indonesia
Skandal Pembunuhan Jurnalis: Sperma di Tubuh Korban Jadi Bom Waktu Ungkap Rudapaksa Oknum TNI AL
Denpomal Banjarmasin telah memeriksa 13 saksi dan menggelar rekonstruksi dengan 33 adegan pada Sabtu (5/4)
Angga Yudha Pratama - Senin, 07 April 2025
Skandal Pembunuhan Jurnalis: Sperma di Tubuh Korban Jadi Bom Waktu Ungkap Rudapaksa Oknum TNI AL
Bagikan