Kronologi Pembunuhan Wayan Mirna Salihin versi Jaksa Penuntut Umum

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 16 Juni 2016
Kronologi Pembunuhan Wayan Mirna Salihin versi Jaksa Penuntut Umum

Jessica Kumala Wongso, tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri, Jalan Bungur, Jakarta Pusat, Rabu (15/6). (Foto: MerahPutih/Yohanes Abimanyu)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Megapolitan - Jaksa penuntut Umum Ardito Muwardi membacakan berkas kronologi pada saat sidang perdana. Kasus pembunuhan itu diduga dipicu sakit hati Jessica Kumala Wongso kepada Wayan Mirna Salihin.

Menurut Ardito saat itu Jessica tidak menerima kekecawaan yang akibat Mirna meminta mengakhiri hubungan pacarannya. Emosi Jessica meledak saat ketika keingan terjadi. Bahkan, ia meminta Mirna untuk memutuskan hubungan dengan kekasihnya namun di tolak Mirna.

Ditambah lagi Jessica dirundung masalah hukum, akhirnya ia menyusun rencana untuk menghilangkan nyawa Mirna. Demi memuluskan rencanya tersebut, Jessica berusaha untuk menjalin komunikasi melalui Whatsapp pada 5 Desember 2015. Komunikasi mereka sempat terputus akibat sakit hati.

"Ketika itu, Terdakwa sedang dalam perjalanan dari Australia ke Indonesia. Akan tetapi tidak mendapat jawaban dari sang Korban," ucap Ardito saat membacakan dakwaan, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/6).

Suasana rekonstruksi kasus kopi Sianida beberapa waktu lalu (Foto: MP/Bartolomeus Papu)

Ardito menambahkan Jessica pun tiba di Indonesia pada 6 Desember 2015. Keesok harinya tanggal 7 Desember 2015 Jessica kembali mencoba menghubungi Mirna melalui Whatsapp untuk memberikan kabar dirinya sudah di Jakarta kepada korban.

"Kemudian terdakwa berhasil mengajak Mirna untuk berjumpa," tuturnya.

Pertemuan ini pun berhasil. Pada pertemuan pertama ini, Mirna ditemani oleh suaminya Arief Setiawan Soernarko untuk bertemu dengan Jesssica di salah satu restoran di daerah Jakarta Utara.

"Setelah pertemuan itu, Terdakwa sangat aktif menghubungi korban Mirna melalui WA," jelasnya.

Selanjutnya, pada tanggal 15 Desember 2015, Jessica meminta korban untuk membuat Group (WA) isi membernya terdiri dari Jessica, Mirna dan Hani. Saat meminta pembuatan group itu, Jessica berkata, ”Eh bikin grup chat sama Hanie end me donk."

Pra-rekonstruksi kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin (Foto: MP/Venan Fortunatus)

Atas permintaan Jessica, kemudian Mirna membuat Group WA dengan nama BILLY BLUE DAYS. Group ini beranggotakan Jessica, Mirna, Hani, dan Vera. Dalam percakapan di Group WA tersebut, Jessica kembali berinisiatif mengajak bertemu.

Kemudian, pertemuan akhirnya disepakati di Kafe Olivier, West Mall, Ground Floor, Grand Indonesia, Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada 6 Januari 2016, sekitar pukul 18.30 WIB. Tempat pertemuan ini merupakan pilihan dari Jessica.

"Pada hari Rabu tanggal 6 Januari 2016, Terdakwa mulai mempersiapkan diri untuk mewujudkan rencananya dengan cara pada pukul 12.58 WIB, melalui Group WA, Terdakwa mengatakan akan mentraktir Korban Mirna, Saksi Hani dan Saksi Vera, serta memberitahukan kepada mereka jika Terdakwa akan datang terlebih dahulu ke Kafe Olivier untuk memesan tempat," Tandasnya.(Abi)

BACA JUGA:

  1. Pengacara Jessica: Kasus Terbunuhnya Mirna Banyak Kejanggalan
  2. Berkas Jessica Kumala Wongso Lengkap, Kasus Kopi Sianida Siap Disidangkan
  3. Empat Kali Sudah Berkas Kasus Jessica Dikembalikan Kejati DKI Jakarta
  4. Masa Penahanan Jessica Kumala Wongso Diperpanjang 30 Hari Lagi
  5. Terungkap, Foto Selfie dan Percakapan Whatsapp Mirna dan Jessica

 

#Kasus Pembunuhan #Jessica Kumala Wongso #Wayan Mirna Salihin
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Jejak Hitam Otak Pembunuhan Kacab BRI: Pernah Dipenjara Karena Pemalsuan Ijazah Paket C
Pengusaha Dwi Haartono jadi otak pembunuhan Kepala Cabang BRI, Muhammad Ilham Pradipta.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Jejak Hitam Otak Pembunuhan Kacab BRI: Pernah Dipenjara Karena Pemalsuan Ijazah Paket C
Indonesia
Sindikat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Gunakan Tim Pemantau dan IT
Rohmat Sukur atau RS, salah satu orang dari sindikat penculikan dan pembunuhan Kacab BRI, berperan sebagai penyedia tim pantau.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Sindikat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Gunakan Tim Pemantau dan IT
Indonesia
Pengusaha Dwi Hartono Diduga Jadi Otak Pelaku Penculikan Kepala Cabang BRI, Polisi: Dia Aktor Intelektual
Mohamad Ilham Pradipta ditemukan di persawahan dalam kondisi mata terlilit lakban dan tangan serta kaki terikat.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 26 Agustus 2025
Pengusaha Dwi Hartono Diduga Jadi Otak Pelaku Penculikan Kepala Cabang BRI, Polisi: Dia Aktor Intelektual
Indonesia
Polisi Masih Kembangkan Kasus Dugaan Pembunuhan Kacab BRI, Bakal Ada Tersangka Baru?
Ditemukan tanda kekerasan pada bagian luar dan dalam tubuh korban
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Polisi Masih Kembangkan Kasus Dugaan Pembunuhan Kacab BRI, Bakal Ada Tersangka Baru?
Indonesia
RS Polri Lakukan Pemeriksaan Toksikologi Jenazah Kacab BRI, Ungkap Detik-Detik Penemuan Jenazah Hingga Penangkapan Empat Tersangka
Ia menegaskan, tidak ada indikasi korban melakukan perlawanan sebelum meninggal
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
RS Polri Lakukan Pemeriksaan Toksikologi Jenazah Kacab BRI, Ungkap Detik-Detik Penemuan Jenazah Hingga Penangkapan Empat Tersangka
Indonesia
Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan
Jenazah korban yang berinisial MIP (37) diserahkan oleh polisi ke RS Polri Kramat Jati pada hari Kamis (21/8) pukul 12.48 WIB
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan
Indonesia
Polisi Ungkap Peran Komplotan yang Tewaskan Kepala Cabang BRI, dari Menculik hingga Membunuh Korban
Polda Metro Jaya mengungkap peran empat pelaku yang menculik dan membunuh Kacab BRI.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 22 Agustus 2025
Polisi Ungkap Peran Komplotan yang Tewaskan Kepala Cabang BRI, dari Menculik hingga Membunuh Korban
Indonesia
Kompolnas Datangi Polda Metro Jaya untuk Evaluasi Penanganan Kasus Kematian Diplomat Arya Pangayunan
Anam juga menyebutkan kemungkinan kehadiran ahli dalam rapat tersebut, yang akan memberikan penjelasan langsung kepada Kompolnas dan Komnas HAM.
Angga Yudha Pratama - Senin, 28 Juli 2025
Kompolnas Datangi Polda Metro Jaya untuk Evaluasi Penanganan Kasus Kematian Diplomat Arya Pangayunan
Indonesia
Kompolnas Telisik Kondisi Kunci dan CCTV di TKP Kematian Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan
Tim juga mewawancarai penghuni kos lain yang masih terjaga hingga dini hari
Angga Yudha Pratama - Selasa, 22 Juli 2025
Kompolnas Telisik Kondisi Kunci dan CCTV di TKP Kematian Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan
Indonesia
Diplomat Kemlu Ditemukan Tewas dengan Mulut Terlakban, Polisi Sebut tak Ada Tanda Kekerasan
Diplomat Kemlu RI ditemukan tewas dengan mulut terlakban. Polisi menyebutkan, bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Soffi Amira - Selasa, 08 Juli 2025
Diplomat Kemlu Ditemukan Tewas dengan Mulut Terlakban, Polisi Sebut tak Ada Tanda Kekerasan
Bagikan