Krisis migran Mediterania: Uni Eropa Menetapkan Langkah-Langkah

Uni Eropa mengeluarkan kebijakan mengenai banyaknya imigran gelap. (Foto: BBC)
MerahPutih Eropa - Uni Eropa telah menetapkan paket kebijakan untuk mencoba meredakan krisis perahu migran di lautan Mediterania, seperti diberitakan oleh BBC pada Selasa (21/4) dini hari tadi.
Layanan terdepan pengawasan perbatasan akan diperkuat dan pihak militer diberi mandat untuk menghancurkan kapal penyelundup manusia. Langkah berikutnya akan dibicarakan di pertemuan darurat para pemimpin Uni Eropa, yang akan diselenggarakan pada hari Kamis (23/4).
Dalam pertemuan para menteri Uni Eropa itu akan membicarakan mengenai banyaknya perahu imigran yang memasuki wilayah periran Mediterania. Mereka menyebutnya dengan marabahaya baru.
Krisis imigran ini memburuk pada akhir pekan lalu ketika ratusan migran dikhawatirkan tenggelam ketika perahunya terbalik di Libya.
Baca juga:
Tewasnya Sejumlah Mantan Pejabat Secara Misterius di Ukraina
Inggris Dihantui Gempa Bumi Dahsyat
Buzim, 'Kota Kembar' di Bosnia
Protes Pada Paus, Turki Tarik Duta Besar untuk Vatikan
Paus Fransiskus Sadar Kata ‘Genosida’ Singgung Turki
Bagikan
Berita Terkait
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara

Eropa Mulai Bersuara Keras, Para Menteri Luar Negeri Desak Israel Akhiri Kelaparan di Gaza

Yunani Berjuang Tanggulangi Kebakaran Hutan, Gelombang Panas masih Menyapu Eropa Selatan

Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius

Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris

Komisi Eropa Tolak Upaya Israel Kuasai Jalur Gaza, Tetap Bagian Negara Palestina di Masa Depan

UE Rilis Visa Schengen untuk WNI, Waka Komisi VII DPR: Perluas Pasar Produk RI di Eropa

Cuaca Panas, Negara-Negara Eropa Tutup PLTN, Harga Listrik Naik Tajam

Spanyol Didera Gelombang Panas 42 Celcius, Pemerintah Tetapkan Status Siaga

Apa Itu Visa Cascade yang Bikin Orang Indonesia Bisa Bebas ke Eropa Berulang Kali hingga Syarat Mendapatkannya
