KRI Banda Aceh-593, Kapal Perang Buatan Indonesia

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Jumat, 23 Oktober 2015
KRI Banda Aceh-593, Kapal Perang Buatan Indonesia

KRI Banda Aceh-593 (Foto/Puspen TNI)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Peristiwa - Gubernur Lemhannas RI Budi Susilo Soepandji secara resmi membuka seminar nasional yang diikuti oleh 79 peserta PPSA XX Lemhannas RI TA 2015, dengan tema mewujudkan poros maritim dunia guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka memperkokoh Ketahanan Nasional, Jakarta, Kamis (22/10).

Tidak seperti biasanya acara seminar bukan diadakan di ruang auditorium atau di ruangan tertutup. Namun simposium kali ini dilakukan di Kapal Perang KRI Banda Aceh-593.

"KRI Banda Aceh-593 merupakan kapal jenis landing platfrom dock yang dibangun dan di produksi oleh anak bangsa," kata Gubernur Lembahas Budi Susilo Soepandji.

Budi Susilo melanjutkan KRI Banda Aceh-593 adalah buatan PT PAL yang diluncurkan pada tahun 2010. Kapal tersebut diproduksi untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"KRI dibangun dengan menggunakan konstruksi lambung ganda (double bottom), Untuk memudahkan manuver, dan dilengkapi bow thruster yang berfungsi memecah gelombang," sambungnya.

Masih kata Budi Susilo KRI tersebut digunakan untuk menunjang tugas dan operasi TNI Angkatan Laut (TNI AL) di antaranya untuk Landing Craft Carrier, pendaratan pasukan, operasi amfibi, tank carrier, combat vehicle 22 unit, tactical vehicle 13 unit, total embarkasi 507 personel. Selain itu, operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana, serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus-menerus .

Berdasarkan catatan Litbang Merahputih.com KRI Banda Aceh-593 adalah salah satu kapal perang Republik Indonesia dengan tipe Landing Platform Dock yang dibuat PT PAL di Surabaya, Jawa Timur.

Sebelum digunakan oleh TNI AL, kapal perang KRI Banda Aceh-593 sudah diuji coba, mulai dari kecepatan kapal, stabilitas kapal dan kemampuan berlayar. Hasil uji coba cukup memuaskan. Pada saat uji coba dilakukan kecepatan kapal mencapai 15,2 knots, padahal dalam kontak ditetapkan 15,0 knots.

Kapal perang tersebut diserahkan kepada Kementerian Pertahanan pada Senin 21 Maret 2011 di dermaga Divisi Rekayasa Umum. Setelah itu Kemenhan menyerahkan kapal tersebut kepada TNI AL.

BACA JUGA:  

  1. Presiden Jokowi Pasarkan Alutsista Dalam Negeri ke Negara Arab 
  2. Kodam Jaya Gelar Pameran Alutsista 
  3. Indro Warkop Kritisi Alutsista RI 
  4. Panser Tarantula, Kendaraan Tempur Andalan TNI Buatan Korea Selatan 
  5. Panser Anoa Mejeng di Kampus UI

 

#Alutsista #KRI Banda Aceh-593 #Lemhanas
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Lemhanas Tegaskan Pemindahan Warga Gaza ke Pulau Galang untuk Dapat Pengobatan Murni Atas Dasar Kemanusiaan
Inisiatif ini muncul karena banyak fasilitas kesehatan di Gaza hancur akibat serangan Israel
Angga Yudha Pratama - Kamis, 21 Agustus 2025
Lemhanas Tegaskan Pemindahan Warga Gaza ke Pulau Galang untuk Dapat Pengobatan Murni Atas Dasar Kemanusiaan
Indonesia
Apresiasi Kinerja TNI AL, Komisi I DPR: Modernisasi Alutsista Harus Ditingkatkan
Anggota Komisi I DPR RI mendorong pemerintah untuk terus memperkuat sarana dan prasarana atau alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI AL.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 11 Agustus 2025
Apresiasi Kinerja TNI AL, Komisi I DPR: Modernisasi Alutsista Harus Ditingkatkan
Indonesia
Indonesia Tandatangani Kontrak Beli 48 Pesawat Tempur Turkiye
Indonesia akan mendapatkan banyak keuntungan mulai dari pengembangan industri pertahanan dalam negeri hingga peningkatan kualitas SDM di bidang teknologi pertahanan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 29 Juli 2025
Indonesia Tandatangani Kontrak Beli 48 Pesawat Tempur Turkiye
Indonesia
Aksi Drone Kamikaze dan Jet TNI AU Porak-porandakan Markas Musuh
TNI AU memamerkan kemampuan drone Kamikaze milik Wing Komando I Kopasgat TNI dalam melakukan penyerangan wilayah musuh.
Wisnu Cipto - Rabu, 25 Juni 2025
 Aksi Drone Kamikaze dan Jet TNI AU Porak-porandakan Markas Musuh
Indonesia
Sukhoi Su-27/30 Hingga F-16 TNI-AU Hujani Langit Kalsel dengan Bom Berdaya Ledak Besar, Ada Apa?
Alutsista yang terlibat dalam latihan ini sangat beragam, tidak hanya Sukhoi dan F-16, tetapi juga Super Tucano EMB-314, pesawat angkut berat Hercules C-130, pesawat Boeing B-737 MPA, dan helikopter H-225 M.
Angga Yudha Pratama - Senin, 23 Juni 2025
Sukhoi Su-27/30 Hingga F-16 TNI-AU Hujani Langit Kalsel dengan Bom Berdaya Ledak Besar, Ada Apa?
Dunia
Perbandingan Kekuatan Rudal-Rudal Canggih Iran VS ‘Benteng’ Pertahanan Israel
Penjelasan tentang rudal Iran dan sistem pertahanan yang digunakan oleh Israel.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 19 Juni 2025
Perbandingan Kekuatan Rudal-Rudal Canggih Iran VS ‘Benteng’ Pertahanan Israel
Indonesia
Hariff Defense dan PT Dahana Resmikan Sinergi untuk Kemandirian Teknologi Pertahanan
PT Hariff Defense dan PT Dahana menjalin kolaborasi strategis lintas sektor.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 13 Juni 2025
Hariff Defense dan PT Dahana Resmikan Sinergi untuk Kemandirian Teknologi Pertahanan
Indonesia
DPR Dukung Kontrak Industri Pertahanan Senilai Rp 33 Triliun di Indo Defence 2025
DPR mendukung kontrak industri pertahanan senilai Rp 33 triliun di Indo Defence 2025. Hal itu merupakan langkah krusial dalam memperkuat dukungan kesehatan prajurit hingga keluarga.
Soffi Amira - Kamis, 12 Juni 2025
DPR Dukung Kontrak Industri Pertahanan Senilai Rp 33 Triliun di Indo Defence 2025
Indonesia
BMC Kirpi & Hariff Defense Garap Kendaraan Lapis Baja Perkuat Industri Pertahanan RI
BMS CY-16H telah terimplementasi pada kendaraan-kendaraan tempur dan taktis milik TNI-AD; Leopard, Medium Tank Pindad, Anoa, dan Pandur.
Wisnu Cipto - Rabu, 11 Juni 2025
BMC Kirpi & Hariff Defense Garap Kendaraan Lapis Baja Perkuat Industri Pertahanan RI
Indonesia
Berusaha Hindari Terjadinya Perang, Prabowo Khawatir Kedaulatan Indonesia Dirampas dan Alami Kehancuran
Presiden Prabowo membuka pameran industri pertahanan internasional Indo Defence Expo & Forum 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 11 Juni 2025
Berusaha Hindari Terjadinya Perang, Prabowo Khawatir Kedaulatan Indonesia Dirampas dan Alami Kehancuran
Bagikan