Komisi V DPR: Perpres 107 Tahun 2015 Banyak Dilanggar
Kereta cepat. (Setkab.go.id)
MerahPutih Peristiwa - Anggota Komisi V DPR Bakri menilai banyak dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 107 Tahun 2015 yang dilanggar dalam pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung. Hal tersebut diutarakannya dalam diskusi terbuka di gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/2).
Seperti diketahui, Perpres 107 Tahun 2015 berisi tentang percepatan penyelenggaraan prasarana dan sarana kereta cepat antara Jakarta dan Bandung.
"Kalau dibilang, Perpres 107 Tahun 2015 ini yang bikin heboh. Kalau ini yang dibaca oleh masyarakat Indonesia, tentu akan terbuka pemikiran kita. Banyak hal-hal yang dilanggar," ucapnya kepada peserta diskusi dan awak media.
Selain itu, anggota DPR Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menjelaskan bahwa banyak persyaratan pada pembangunan yang memakan biaya Rp79 triliun ini belum terpenuhi. Informasi tersebut didapatnya saat bertanya pada staf ahli Menteri Perhubungan.
"Saya kemarin sempat bicara dengan staf ahli Menteri Perhubungan. Masih ada masih ada syarat yang belum dipenuhi. Saya tidak bisa bayangkan," terangnya.
Sebagai anggota DPR yang menangani perhubungan dan pekerjaan umum, Bakri berjanji akan terus mengontrol jalannya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Sejauh itu tidak memenuhi syarat dan melanggar undang-undang kita akan protes," tegas Bakrie. (yni)
BACA JUGA:
- Muhammadiyah: Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Banyak Masalah
- Said Iqbal: Penutupan Panasonic dan Toshiba Diduga Terkait Kereta Cepat Jakarta-Bandung
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Perlu Kajian Mendalam
- Walhi Jabar Kritik Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
- DPR Pertanyakan Urgensi Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Murka Terhadap Purbaya karena Ogah Lunasi Utang Kereta Cepat
Jelang Hari Pahlawan, Tarif Tiket Whoosh Turun Mulai Rp 200 Ribu
Kasus Dugaan Korupsi Whoosh: KPK Jamin Penyelidikan Tetap Jalan, Tak Ada Intervensi Presiden
Presiden Prabowo Pastikan Utang Kereta Cepat Whoosh Dibayar dari Uang Sitaan Korupsi dan Efisiensi Anggaran
Rela Bayar Utang Kereta Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Prabowo: Uangnya Ada, yang Penting Jangan Korupsi
Prabowo soal Utang Whoosh: Enggak Usah Khawatir, Saya Tanggung Jawab Semuanya
Dirut KAI Dukung Langkah KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat, sudah Bertemu Presiden Prabowo
Penumpang Kereta Cepat Whoosh Tembus 5,1 Juta, Tak Terpengaruh Isu Korupsi
Ekonom Desak Transparansi Tender Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KPK Diminta Segera Turun Tangan
Pengamat Sebut Jokowi Beralasan Proyek Kereta Cepat Investasi Sosial Sulit Dipercaya, Fakta di Lapangan Menunjukkan Sebaliknya