Komisi IX DPR: Pemerintah Jangan Hanya Minta Anggaran ke Kami

Eddy FloEddy Flo - Senin, 06 Juli 2015
Komisi IX DPR: Pemerintah Jangan Hanya Minta Anggaran ke Kami

Irma Suryani anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Nasdem (Foto: www.dpr.go.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Nasdem, Irma Suryani meminta pemerintah untuk tidak mengabaikan peran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam mengimplementasikan setiap kebijakan yang akan dikeluarkan. Hal ini diungkapkan menyikapi kurangnya sosialisasi terkait PP 46/2015 tentang JHT BPJS yang baru saja ditandatangani pemerintah pada tanggal 1 Juli 2015 kemarin.

"Yang ingin saya garis bawahi adalah pemerintah seharusnya tidak boleh zalim kepada masyarakat ketika hal-hal yang menyangkut kebijakan negative impact kepada masyarakat haarusnyakan pemerintah melalui menteri tenaga kerja komunikasikan dengan Komisi IX, jangan hanya meminta anggaran koordinasinya tapi ketika mengimplementasikan sebuah kebijakan kami tidak diberitahu apa-apa," katanya di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, (6/7).

Dia mengisahkan, ketika Pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut. Dirinya langsung di telepon oleh kawan-kawan buruh. Seketika itu, dirinya pun langsung menghubungi Dirjen Hukum Kemenaker mengenai PP tersebut namun sayangnya jawaban dari Dirjen tersebut kurang memuaskan dirinya.

"Tapi dijawab beliau belum tahu PP itu sudah ditandatangani atau belum ini hal yang sangat aneh menurut saya untuk seorang Dirjen," katanya dengan nada menggebu-gebu.

Dia mengatakan, koordinasi yang baik antara DPR dan pemerintah sangatlah dibutuhkan. Karena menurutnya, setiap kebijakan pasti akan menimbulkan pro dan kontra terhadap masyarakat luas. Terlebih saat ini masih banyaknya PHK secara sepihak yang dilakukan para pengusaha.

"Tolong lihat dulu dong. Kita kan masih banyak PHK sepihak. Mereka kan tidak mendapatkan uang pesangon serta tunjangan," katanya.(rfd)

 

Baca Juga:

Presiden Minta Aturan Klaim JHT BPJS Direvisi

Penjelasan Menaker Pencairan JHT BPJS Ketenagakerjaan Jadi 10 Tahun

DPR Persoalkan Aturan Pencairan JHT

 

 

#Komisi IX DPR #Anggota DPR #Irma Suryani
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
DPR Ingatkan Kemenhan: Distribusi Multivitamin ke SPPG Harus Sesuai Regulasi Kesehatan
Kemenkes dan BPOM perlu dilibatkan dalam pendistribusian multivitamin ke SPPG.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
DPR Ingatkan Kemenhan: Distribusi Multivitamin ke SPPG Harus Sesuai Regulasi Kesehatan
Indonesia
Prabowo Minta Kepala BGN Pastikan Kebersihan Dapur MBG, Komisi IX DPR: Evaluasi Menyeluruh
Presiden RI, Prabowo Subianto, meminta kepada Kepala BGN, Dadan Hindayana, untuk memastikan kebersihan dapur MBG.
Soffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
Prabowo Minta Kepala BGN Pastikan Kebersihan Dapur MBG, Komisi IX DPR: Evaluasi Menyeluruh
Berita Foto
Raker Kepala BGN dan Menkes dengan Komisi IX DPR Bahas Kasus Keracunan Massal MBG
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri), Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dan sejumlah pejabat, mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/1/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 01 Oktober 2025
Raker Kepala BGN dan Menkes dengan Komisi IX DPR Bahas Kasus Keracunan Massal MBG
Indonesia
Keracunan Massal Jadi Masalah Serius, Komisi IX DPR: MBG Perlu Dibatasi 2 Ribu Porsi per Hari
Keracunan massal MBG kini jadi persoalan serius. Komisi IX DPR menilai, bahwa MBG harus dibatasi 2 ribu porsi per hari.
Soffi Amira - Jumat, 26 September 2025
Keracunan Massal Jadi Masalah Serius, Komisi IX DPR: MBG Perlu Dibatasi 2 Ribu Porsi per Hari
Indonesia
Tanggapi Kasus Jantung WNA Australia yang Tertinggal di Bali, Komisi IX DPR: Pelanggaran Serius dan Harus Diusut!
Komisi IX DPR menanggapi kasus jantung WNA Australia yang tertinggal di Bali. Hal itu dianggap sebagai pelanggaran serius dan harus segera diusut.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Tanggapi Kasus Jantung WNA Australia yang Tertinggal di Bali, Komisi IX DPR: Pelanggaran Serius dan Harus Diusut!
Indonesia
Legislator Minta Pengawasan Ketat Program MBG: SPPG Harus Penuhi Standar SLHS
Anggota Komisi IX DPR, Cellica Nurrachadiana, menyoroti maraknya kasus keracunan massal MBG. Ia pun menekankan adanya pengawasan ketat.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Legislator Minta Pengawasan Ketat Program MBG: SPPG Harus Penuhi Standar SLHS
Indonesia
Marak Keracunan Menu MBG, DPR Dorong BGN Libatkan Ahli Independen
Ahli kesehatan dan gizi layak masuk tim investigasi ungkap pemicu keracunan MBG.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 23 September 2025
Marak Keracunan Menu MBG, DPR Dorong BGN Libatkan Ahli Independen
Indonesia
Presiden Prabowo akan Kumpulkan Pengelola Dapur MBG, Komisi IX DPR: Cegah Keracunan dan Evaluasi Menyeluruh
Lebih dari 5000 anak menjadi korban keracunan MBG karena makanan tidak memenuhi standar kebersihan dan kesehatan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 23 September 2025
Presiden Prabowo akan Kumpulkan Pengelola Dapur MBG, Komisi IX DPR: Cegah Keracunan dan Evaluasi Menyeluruh
Indonesia
Food Tray MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, Komisi IX DPR Desak BGN Koordinasi dengan BPOM
Anggota Komisi IX DPR mengingatkan Badan Gizi Nasional (BGN) agar lebih berhati-hati dalam menjalankan program MBG.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 September 2025
Food Tray MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, Komisi IX DPR Desak BGN Koordinasi dengan BPOM
Indonesia
Pesantren Sehat Jadi Prioritas, Komisi IX DPR: Usul Beasiswa Dokter untuk Santri
Pemerintah juga didorong untuk menghadirkan program beasiswa khusus bagi santri yang ingin melanjutkan pendidikan dokter.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Pesantren Sehat Jadi Prioritas, Komisi IX DPR: Usul Beasiswa Dokter untuk Santri
Bagikan