Kisruh Data Pangan, Kementan dan BPS Jangan Perkeruh Suasana

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Sabtu, 28 November 2015
Kisruh Data Pangan, Kementan dan BPS Jangan Perkeruh Suasana

Petani membajak lahan pertanian yang akan ditanami padi di persawahan kawasan Winongo, Kota Madiun, Jatim, Selasa (17/11). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Bisnis - Program pertanian pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla menjadi prioritas untuk menunjang kesejahteraan petani yang selama ini belum terwujud. Namun sangat disayangkan, untuk mewujudkan hal itu masih banyak persoalan mendasar yang belum terselesaikan salah satunya terkait data pangan yang tidak valid.

Pakar Ekonomi Pangan Bustanul Arifin menegaskan, untuk merealisasikan program pertanian harus ada kesesuaian antara data dan fakta di lapangan. Sebab, data yang akurat dapat memengaruhi hasil kebijakan yang baik dan sempurna.

"Jadi banyak program yang harus dibuat berdasarkan informasi dari lapangan, misalnya mau subsidi pupuk, mau usul ke DPR untuk subsidi benih, tentu saja dia berdasarkan berapa jumlah petani berapa lokasi, kan mereka punya istilah CPCL (calon petani calon lokasi), itu poin saya," ujar Bustanul Arifin saat berbincang dengan merahputih.com, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/11).

Menurut Bustanul, selain membutuhkan akurasi data, pihak lembaga terkait juga harus menjalin koordinasi yang baik antarlembaga, seperti Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pusat Statistik (BPS). Ia juga menyayangkan kedua lembaga tersebut saling serang sehingga hanya membuat suasana semakin tidak kondusif.

"Bagaimana mungkin petani dengan luasan yang berbeda dan akurasi data yang itu, kan berpengaruh. Itu poin saya. Agak gak enak ya kalau dua instansi pemerintah berbeda pendapat. Tidak harus di depan publik dan media. Gak banyak gunanya. Bisa diselesiakan di ruang rapat," sesalnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring mengatakan, pihaknya sebagai lembaga pemerintah hanya bertugas untuk mendorong peningkatan produksi pangan dan pemberdayaan petani, bukan lembaga yang mengolah dan mengeluarkan data.

Hasil Sembiring mengaku, Kementerian Pertanian hanya turut berkontribusi melakukan upaya memperbaiki data pangan. Pada tahun 2015, mulai bulan Juni sampai November 2015, lembaga pimpinan Amran Sulaiman itu menggelontorkan dana sebesar Rp49 miliar untuk memberikan pelatihan terhadap tenaga-tenaga survei di lapangan, dari kabupaten hingga provinsi. Kementerian Pertanian juga membelikan alat ubinan padi, dan alat-alat pendukung lainnya, sampai dengan menambah honor dan melakukan sejumlah kegiatan yang sifatnya penyegaran bagi petugas di lapangan.

"Jadi, Kementan itu tidak mengeluarkan data. Data yang diterima Kementan itu dari Dinas Pertanian di kabupaten dan provinsi, malah Kementan membantu memperbaiki data-data pangan tersebut. Di kabupaten sampai kecamatan pun ada petugas statistik dari BPS yang mengumpulkan data sebagai sumber BPS menghasilkan data," ujar Hasil di kantor Kementan, Kamis (26/11) lalu. (dit)

BACA JUGA:

  1. Pakar Ekonomi Pangan: Data Pangan Tidak Konsisten
  2. Mulai Tahun Depan, BPS Ubah Perhitungan Produksi Pangan
  3. Pengamat: Harga Pangan Terkendali, Buruh Dijamin Tak Demo
  4. Rachmat Gobel: Sepuluh Bulan Menjabat Urus Produksi Pangan
  5. BI: Oktober Deflasi 0,08 Persen Didorong Harga Bahan Pangan
#Hasil Sembiring #Kementerian Pertanian #Badan Pusat Statistik (BPS) #Data Pangan #Bustanul Arifin
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Kabar Gembira di Akhir Pekan! Harga Beras Medium dan Cabai Rawit Merah Kompak Anjlok Signifikan
Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp17.935 per kg turun dari sebelumnya Rp18.147 per kg
Angga Yudha Pratama - Minggu, 28 September 2025
Kabar Gembira di Akhir Pekan! Harga Beras Medium dan Cabai Rawit Merah Kompak Anjlok Signifikan
Indonesia
Harga Pangan Hari Ini, 25 September 2025: Beras, Cabai, Hingga Minyak Goreng Turun Drastis
Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp18.047 per kg turun dari sebelumnya Rp18.179 per kg
Angga Yudha Pratama - Kamis, 25 September 2025
Harga Pangan Hari Ini, 25 September 2025: Beras, Cabai, Hingga Minyak Goreng Turun Drastis
Berita Foto
Aksi Hari Tani Nasional, Petani Indramayu Tuntut Perbaikan Irigasi dan Modernisasi Pertanian
Ratusan petani Indramayu yang tergabung dalam Serikat Tani Indramayu menggelar aksi di depan Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025). Memperingati Hari Tani Nasional, para petani Indramayu menggelar aksi di depan gedung Kementerian Pertanian untuk menuntut perbaikan irigasi serta modernisasi pertanian di Indramayu Barat. Hari Tani Nasional diperingati setiap 24 September untuk mengenang lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960, tonggak penting reformasi agraria yang menegaskan prinsip “tanah untuk rakyat.” Meski petani disebut tulang punggung bangsa, kenyataannya hingga kini banyak yang hidup dalam kemiskinan struktural dan minim akses terhadap lahan, pupuk, teknologi, maupun pasar. Karena itu, Hari Tani terus menjadi momentum perjuangan menuntut keadilan agraria dan kedaulatan pangan.
Didik Setiawan - Rabu, 24 September 2025
Aksi Hari Tani Nasional, Petani Indramayu Tuntut Perbaikan Irigasi dan Modernisasi Pertanian
Indonesia
Harga Telur Melonjak 32 Persen, Alasanya Harga Jagung Naik dan Produksi Minus
Angka perkiraan produksi JPK pada Agustus sebesar minus 21,09 persen; September minus 24,73 persen; dan Oktober diperkirakan minus 15,67 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 23 September 2025
Harga Telur Melonjak 32 Persen, Alasanya Harga Jagung Naik dan Produksi Minus
Indonesia
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Jumlah uang beredar kemudian mulai melandai sejak Mei, yang juga mempengaruhi perlambatan kinerja ekonomi setelah periode itu.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Indonesia
Kementan Tegaskan Stok Pupuk Cukup dan Mudah Diakses, Indonesia Makin Dekat Capai Swasembada Pangan
Kementerian Pertanian terus memperbaiki tata kelola dengan menerapkan prinsip 7T
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 September 2025
Kementan Tegaskan Stok Pupuk Cukup dan Mudah Diakses, Indonesia Makin Dekat Capai Swasembada Pangan
Indonesia
Bapanas Minta Seluruh Pihak Waspada Jelang Akhir Tahun, Cadangan Pangan Pemerintah Ibarat 'Rem dan Gas'
Data Bapanas menunjukkan harga beras medium mulai mendekati Harga Eceran Tertinggi (HET) di beberapa zona
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
Bapanas Minta Seluruh Pihak Waspada Jelang Akhir Tahun, Cadangan Pangan Pemerintah Ibarat 'Rem dan Gas'
Indonesia
Harga Komoditas Pangan Hari Ini, Kamis 18 September 2025: Beras, Minyak dan Cabai Makin Terjangkau
Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp17.811 per kg turun dari sebelumnya Rp18.115 per kg
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Harga Komoditas Pangan Hari Ini, Kamis 18 September 2025: Beras, Minyak dan Cabai Makin Terjangkau
Indonesia
Mayoritas Harga Pangan pada Rabu (17/9) Turun, Beberapa Komoditas Justru Meroket
Daging ayam ras naik dari Rp38.050 menjadi Rp38.883 per kg
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 September 2025
Mayoritas Harga Pangan pada Rabu (17/9) Turun, Beberapa Komoditas Justru Meroket
Berita Foto
Komisi IV DPR Setujui Tambahan Anggaran Kementan Sebesar Rp145 Miliyar
Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto (kiri), Wakil Ketua Komisi IV DPR Alex Indra Lukman (kanan) dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono (tengah), menandatangani kesepakatan hasil Rapat Kerja (Raker), di Ruang Komisi IV DPR, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 16 September 2025
Komisi IV DPR Setujui Tambahan Anggaran Kementan Sebesar Rp145 Miliyar
Bagikan