Kisah di Balik Monumen Jenderal Soedirman Pacitan

Monumen Palagan Tumpak Rinjing di Pacitan/Foto: MerahPutih/MutiaraSari
MerahPutih Wisata - Di sebelah kanan jalan arah Bus Pacitan-Solo di kecamatan Pringkuku, Pacitan sebuah pagar berwarna merah dengan panjang kurang lebih 15 - 20 meter ini sebagai saksi bisu adanya tragedi pertempuran para gerilyawan yang dipimpin langsung oleh Jendral Soedirman.
Beberapa anak tangga yang sudah usang dimakan usia, rumput-rumput yang tumbuh liar menjadi pemandangan di Monumen bersejarah ini. Monumen dengan patung Jendral Soedirman dan Brigjen Ignatius Slamet Riyadi ini tidak terlalu ramai diperbincangkan, kurangnya perhatian dalam pengelolaan bangunan menjadikan salah satu faktor penyebab kurangnya minat pengunjung dalam mengenang jasa pahlawan ini.
Monumen Palagan Tumpak Rinjing di Pacitan/Foto: MerahPutih/Latifah Mutiara Sari
Lahan yang sempit juga menjadikan tempat ini tidak seperti tempat wisata sejara yang lain, sering pada saat-saat tertentu, monumen ini dijadikan tempat kegiatan oleh instansi-instansi pendidikan setempat dalam pembelajaran sekaligus wisata sejarah untuk mengenang dan mengingat selalu perjuangan para pahlawan dalam memperebutkan bangsa Indonesia dari tangan penjajah.
Menurut Puput, salah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Pacitan yang ketika itu ada disana mengatakan bahwa memang seharusnya monumen ini dirawat dengan baik, diperkenalkan di halayak luas untuk sekedar sebagai tanda penghormatan atas jasa pahlawan Jendral Soedirman di masa nya untuk memperjuangkan bangsa Indonesia.
“Ya, seharusnya diperbaiki, biar wisatawan-wisatawan ke sini, dan dapat mengetahui jasa Jendral Soedirman yang pernah ada disini sebagai pahlawan” Ujarnya ketika berbincang dengan merahputih.com (27/3). (Sar)
BACA JUGA: