Ketua Persatuan Imam Masjid: Terorisme Bukan Jihad

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 07 April 2016
Ketua Persatuan Imam Masjid: Terorisme Bukan Jihad

Kelompok militan ISIS (Foto: screenshot presstv)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Nasional - Aksi-aksi terorisme seringkali mengusung propaganda jihad untuk membangkitkan semangat radikalisme. Padahal, jihad yang diajarkan oleh agama Islam, tidak dilakukan dengan cara merusak dan membunuh orang yang tidak berdosa.

Ketua Umum Ikatan Persatuan Imam Masjid (IPIM) Indonesia Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA mengutarakan ajaran jihad memang ada dalam Islam. Tapi jangan sampai kemudian ajaran jihad itu disamakan dengan terorisme. 

"Jihad itu ada aturannya, makanya terorisme itu bukan jihad. Ini harus ditegaskan, terutama kepada generasi muda agar tidak mudah dipengaruhi oleh paham-paham menyesatkan, apakah radikalisme atau terorisme. Makanya kalau ada yang mengatakan jihad itu terorisme, itu sudah pembelokan ajaran agama Islam. Jelas itu harus kita luruskan," katanya di Jakarta, Kamis (7/4) dalam keterangan tertulis.

Menurutnya, ayat-ayat yang menerangkan jihad itu ada di dalam Alquran dan hadist. Untuk mendalami makna jihad sesuai ajaran Islam, dia menyarankan konsultasi dengan ulama untuk membedakan antara jihad dengan terorisme.    

Mantan Imam Besar Masjid Istiqlal ini menerangkan KH Hasyim Ashari mengeluarkan fatwa agar umat Islam wajib berjihad melawan penjajah pada 23 November 1945.

"Artinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sah menurut hukum Islam. Kalau bukan negara sah, untuk apa KH Hasyim Ashari mengeluarkan fatwa tersebut," jelasnya.

Selanjutnya, berperang mempertahankan negara dari penjajah seperti yang dilakukan para pejuang dahulu saat melawan Belanda dan Jepang termasuk kategori jihad.  

"Kita berperang waktu itu karena Belanda dan Jepang itu menjajah Indonesia. Itu yang harus dikedepankan, bukan langsung mengatasnamakan jihad. Jangan sampai pula perang dalam Islam, yang diekspos keluar sepetinya orang Islam membunuh non Islam. Itu sama sama mengadu domba umat beragama," terangnya.

Sehubungan dengan maraknya bom bunuh diri, mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan ajaran Islam melarang seseorang untuk melakukan bunuh diri. Apalagi tindakan yang bunuh diri yang mengatasnamakan jihad itu mengakibatnya banyak orang yang meninggal.

"Indonesia itu negara damai. Jadi tidak ada alasan melakukan jihad di sini. Lagian jihad itu bukan merusak, apalagi membunuh orang yang tidak bersalah. Jihad dibolehkan bila negara atau agama kita dalam kondisi terancam," jelas Kiai Hasyim Muzadi di sela kegiatan Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme yang digelar BNPT di Solo beberapa hari lalu.

BACA JUGA

  1. Imam Masjid Istiqlal: Masyarakat Mispersepsi Konsep Jihad
  2. Ketua Ikadi: Melawan Pemerintah Bukan Jihad Ataupun Syahid
  3. Kepala BNPT Fokus Kontra Radikalisasi
  4. Pimpin BNPT, Irjen Tito Karnavian: Seperti Kembali ke Rumah Sendiri
  5. Pemerintah Dukung Penuh Program Pencegahan Teror dan Deradikalisasi BNPT
#Islam #Jihad #Teroris
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Dunia
20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah
Saat serangan terjadi, misa sedang berlangsung di dalam gereja.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah
Indonesia
Ketum Muhammadiyah: Rangkaian Ibadah Idul Adha Media Kikis Sifat Kebinatangan Manusia
Idul Adha 1446 Hijriah menjadi momen ajang meningkatkan kepedulian dan pengorbanan terhadap sesama.
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
Ketum Muhammadiyah: Rangkaian Ibadah Idul Adha Media Kikis Sifat Kebinatangan Manusia
Indonesia
3 Panduan Dasar Cara Cek Arah Kiblat Saat Istiwa A’zam 27-28 Mei
Matahari melintas tepat di atas Kabah atau dikenal sebagai fenomena Rashdul Kiblat akan terjadi pada Selasa dan Rabu pekan depan atau 27-28 Mei mendatang.
Wisnu Cipto - Rabu, 21 Mei 2025
3 Panduan Dasar Cara Cek Arah Kiblat Saat Istiwa A’zam 27-28 Mei
Indonesia
Matahari Tepat di Atas Kabah, Jangan Lupa Cek Akurasi Arah Kiblat 27 dan 28 Mei
Pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA, matahari akan berada tepat di atas Kabah
Wisnu Cipto - Rabu, 21 Mei 2025
Matahari Tepat di Atas Kabah, Jangan Lupa Cek Akurasi Arah Kiblat 27 dan 28 Mei
Dunia
Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Siaga Perang Total Sikapi Kebijakan AS
AS kembali menetapkan Pyongyang sebagai "negara yang tidak kooperatif" dalam upaya global memerangi terorisme.
Wisnu Cipto - Senin, 19 Mei 2025
Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Siaga Perang Total Sikapi Kebijakan AS
Bagikan