Kepolisian Gagalkan Penyelundupan 84 Kontainer Tekstil dan Minerba


Gelar barang bukti kasus Impor dan Ekspor Tekstil dan Minerba di Aula Djuanda, lantai Mezzanine, Gedung Djuanda I Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin (9/11). (Foto: MerahPutih/Yohannes Abimanyu)
MerahPutih Peristiwa - Pemerintah bersama aparat kepolisian kembali mengagalkan penyelundupan impor tekstil dan ekspor minerba ilegal yang dibawa melalui empat kontainer berisikan impor tekstil ilegal dan 80 kontainer berisikan jenis minerba (mineral dan batu bara) asal Tiongkok.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan hal ini hasil pengembangan penyidik pihak kepolisian dari kasus sebelumnya, yakni impor tekstil oleh perusahaan fasilitas Berikat PT KHYI.
"Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan KPU Bea Cukai Tanjung Priok dan hasil penyidikan Bea Cukai Purwakarta menunjukkan fakta bahwa perusahaan tersebut melanggar kepabeanan berupa pemborongan barang impor yang masih dalam pengawasan pabean di tempat tujuan," ujar Bambang saat memberikan keterangan pers tentang Kerjasama Penanganan Impor tekstil dan Ekspor Minerba Ilegal, di Gedung Juanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (9/11).
Bambang menuturkan, kedelapan puluh empat kontainer akan membawa barang selundupan tersebut ke Belanda, Thailand, Taiwan, Korea, Hongkong, India dan Singapura. Jenis minerba, bijih besi, perak imah, konsentrat seng, seng, bijih tembaga tanpa diolah adalah ilegal.
"Potensi kerugian negara yang dilakukan para pelaku impor ilegal tekstil mencapai 3,3 miliar rupiah teutama black market yang tidak dibayarkan. Sedangkan ekspor ilegal sekitar 73,8 miliar, akan menganggu upaya kita melakukan hilirisasi, dan kami akan terus bekoodinasi dengan pihak Polri serta Kejaksaan untuk mencegah impor dan ekspor legal ini dapat digagalkan," jelas Bambang Brodjonegoro.
Oleh karena itu, lanjutnya, dalam menjaga perbatasan pihak kepolisian saat ini tengah menjaga ketat wilayah tersebut. Hal ini mengingat adanya bentuk perawanan dari pihak penyelendup kepada pihak keamanan.
"Petugas terus melakukan penjagaan ketat dalam mencegah penyelundupan. Seringkali pihak kepolisian sering bentrok langsung dengan pelaku penyeludupan serta ini merupakan penangkapan terbesar di kuartal ke-III. Kami berterima kasih kepada Polri melindungi dan memastikan penyelundupan itu bentuk salah," pungkas Menkeu.(abi)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
PKB Harap Purbaya Yudhi Sadewa Mampu Wujudkan Pertumbuhan 8 Persen dan Ekonomi Berdikari Tanpa Banyak Utang

Prosesi Serah Terima Jabatan Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada Purbaya Yudhi Sadewa

Akui tak Mudah Jadi Menkeu, Purbaya Minta Waktu dan Terbuka Menerima Kritik

Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya Bikin Gaduh, Ekonom Peringatkan Hal ini

Menkeu Purbaya ‘Angkat Topi’ untuk Sri Mulyani, Dianggap Mampu Jaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Global

Sri Mulyani Doakan Menkeu Purbaya Diberi Kemudahan Bantu Presiden Prabowo Kelola Ekonomi Indonesia

Kini Warga Biasa, Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Minta Kehidupan Pribadinya Tak Diusik

Tanggapi Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya soal Tuntutan Publik, Ekonom: Demonstrasi Bukan Sekadar Masalah Perut

Prabowo Minta Menkeu Baru Dorong Pertumbuhan Ekonomi Secepat Mungkin

Jadi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Punya Harta Rp 39 Miliar
