Sebab Penerimaan Bea Cukai Tahun Depan Diturunkan Rp10 T


Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kiri) berbincang dengan Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi (kanan) di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (18/9). ANTARA FOTO/M N Kanwa
MerahPutih Bisnis - Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengusulkan target penerimaan bea cukai turun sekitar Rp10 triliun menjadi Rp194,99 triliun.
Kata Heru, angka target tersebut tidak lain melihat gejolak ekonomi global yang juga memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Di mana pertumbuhan ekonomi yang melambat juga, membuat realisasi penerimaan bea cukai tahun ini tidak akan tercapai.
"Kenapa kami pasang target ini? Karena kami menilai di tengah kondisi realisasi tahun ini sangat pas rasanya jika dipasang target segitu," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (8/10).
Untuk penerimaan bea masuk, pihaknya menargetkan menjadi Rp37,20 triliun, sedangkan bea keluar ditargetkan mencapai Rp2,88 triliun.
"Kalau untuk bea masuk nanti akan ada program-program yang akan kami jalankan seperti meningkatan otomasi pelayanan, menambah komoditas yang mendapat BMDTP guna mendorong investasi dan partnership. Kalau untuk bea keluar, rencananya kami akan membuat program pemetaan eksportir berdasarkan produk yang di ekspor, meningkatkan pemeriksaan terhadap barang ekspor yang terkena bea keluar," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penerimaan bea cukai sudah mencapai Rp116,6 triliun hingga 6 Oktober 2015. Sebagai rincian kelompok bea masuk mencapai Rp23,63 triliun, bea keluar Rp3,08 triliun. Sedangkan untuk penerimaan cukai realisasinya baru mencapai Rp89,89 triliun. Di mana cukai hasil tembakau Rp86,5 triliun, ethil alkohol Rp111,9 miliar, minuman mengandung ethil alkohol (MMEA) Rp3,1 triliun dan pendapatan cukai lainnya Rp96 miliar.
"Rendahnya penerimaan ini, karena harga komoditas juga tengah mengalami penurunan. Kayak batu bara, CPO," sambung Heru.
Oleh sebab itu rencananya, bea cukai akan menaikan tarif cukai hasil tembakau secara proporsional, kenaikan tarif cukai MMEA, dan penyempurnaan ketentuan terkait pemasukan atau pengeluaran barang kena cukai ke kawasan bebas. (rfd)
BACA JUGA:
- Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Hambat Penerimaan Pajak
- Mimpi Jokowi Jadikan Indonesia Poros Maritim Dunia
- Harga Solar Turun Nelayan Paling Diuntungkan
- Janji Jokowi di Awal Memerintah Belum Terealisasi
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Dukung Satgas Rokok Ilegal, Jaga Penerimaan Negara dan Lindungi Industri Legal

Istana Tegaskan Letjen Djaka Budhi Utama Sudah Jadi Pejabat Eselon 1, Bukan Lagi Tentara Aktif

Pelantikan Letjen Djaka Jadi Dirjen Bea Cukai Tuai Kritik, Muzani: Itu Hak Prerogatif Presiden

Mabes TNI Berhentikan Djaka Budi Utama Setelah Dilantik Jadi Dirjen Bea Cukai

2 Perintah Prabowo untuk Letjen Djaka Budi Utama: Berantas Praktik Ilegal serta Perbaiki Citra Bea dan Cukai

Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%

Profil Letjen Djaka Budi yang Ditunjuk Prabowo Jadi Dirjen Bea dan Cukai

Bank Permata: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Melambat Bergerak 4,5 Hingga 5,0 Persen

Bea Cukai Antisipasi Banjir Produk China Akibat Kebijakan Tarif Trump, China Tengah Menyisir Wilayah Lain

Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Capai Target
