Kemenhut LH Minta Bantuan BIN Tangkap Pembakar Hutan

Luhung SaptoLuhung Sapto - Sabtu, 19 September 2015
Kemenhut LH Minta Bantuan BIN Tangkap Pembakar Hutan

Petugas pemadam kebakaran dibantu personil TNI dan Polri berusaha memadamkan lahan gambut yang terbakar di Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Sabtu (5/9). (Foto Antara/Rony M)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih, Peristiwa-Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup menyakini ada beking yang melindungi pelaku pembakaran hutan. Pemerintah selalu kesulitan mengungkap otak di balik pembakaran hutan.

"Kalau tidak ada bekingnya sudah kita tangkap dari dulu," ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Raffles Brotestes Panjaitan dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (19/9). Ia mencontohkan, alat bukti yang digunakan untuk membakar areal hutan sulit ditemukan. Pasalnya, pelaku menggunakan obat nyamuk bakar sehingga saat hutan terbakar ia akan ikut terbakar.

Raffles menambahkan, pihaknya akan menggandeng Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mengungkap otak di balik pembakaran hutan. "Harus dicari otaknya, intelijen harus masuk di situ. Dari BIN kemarin sudah ketemu saya," tambahnya.

Saat ini, Polri tengah menangani 131 perkara kebakaran hutan. Sebanyak 28 perkara masih di tingkat penyelidikan, 79 perkara sudah naik ke tingkat penyidikan, dan 24 perkara sudah dinyatakan rampung alias P21. Dari 131 perkara tersebut sudah ditetapkan 126 tersangka.

Polri juga menduga ada puluhan korporasi yang terlibat dalam pembakaran hutan ini. Dari 126 tersangka baru tiga perkara yang sudah jelas tersangkanya adalah korporasi, yakni PT Bumi Mekar Hijau (BMH), PT Tempirai Palm Reaources (TPR), dan PT Waimudi Agro Indah (WAI). Perkara yang melibatkan tiga korporasi ini ditangani oleh Badan Resersi Kriminal di wilayah Sumatera Selatan.

"Sebenarnya yang membakar ini kan lapisan dari atas hingga ke bawah dan ada kepentingan masing-masing. Masayarakat yang punya lahan 2-3 hektar juga ikut melakukan pembakaran hutan. Makanya akan dilakukan verifikasi dulu nanti senin, setelah senin baru keluar dengan jelas. Bagaimana pola terbakarnya, lalu fakta satelit dan fakta di lapangan itu akan kita bandingkan," tandasnya. (rfd)

Baca Juga:

  1. Akibat Kebakaran Hutan, Negara Rugi Rp20 Triliun Lebih
  2. Jokowi Minta Kebakaran Hutan Segera Diatasi
  3. Investor Asing Dituding Berada di Balik Kebakaran Hutan
  4. Ini Daftar 7 Perusahaan Tersangka Pembakaran Hutan
  5. 1.059 Personel TNI Bantu Pemadaman Kebakaran Hutan di Sumsel
  6. BNPB: 99,9% Penyebab Kebakaran Hutan Disengaja

 

 

#Kabut Asap #Kebakaran Hutan #Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Dunia
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara
Sebagian besar Eropa Selatan masih berisiko tinggi akibat cuaca panas dan kering.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara
Dunia
Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius
Peringatan panas ekstrem dikeluarkan di beberapa wilayah Italia, Prancis, Spanyol, Portugal, dan Balkan.
Dwi Astarini - Rabu, 13 Agustus 2025
Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius
Indonesia
Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta
Efisiensi dilakukan dengan mengombinasikan operasi modifikasi cuaca dan water bombing menggunakan helikopter atau pesawat berkapasitas lebih kecil ketika titik api masih sedikit.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta
Dunia
Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris
Kebakaran telah meluas hingga lebih dari 13.000 hektare.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
 Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris
Indonesia
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Semua kembali lagi ke masyarakat, bagaimana teknologi itu digunakan oleh masyarakat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 06 Agustus 2025
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Indonesia
Buka Lahan dengan Cara Membakar Kini Dilarang, Pemerintah: Gunakan Teknologi yang Modern
Membuka lahan dengan cara membakar tidak bisa dibenarkan karena berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Buka Lahan dengan Cara Membakar Kini Dilarang, Pemerintah: Gunakan Teknologi yang Modern
Indonesia
Titik Panas di Kaltim Meningkat, Rata-Rata Harian di Atas 100 Titik
Dalam informasi titik panas selalu disebutkan tingkat kepercayaan sedang dengan angka 7 maupun kepercayaan tinggi dengan angka 8.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Titik Panas di Kaltim Meningkat, Rata-Rata Harian di Atas 100 Titik
Indonesia
Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sekitar Bandara Singkawang Kalimantan Barat terus meluas semakin sulit dikendalikan
Wisnu Cipto - Rabu, 30 Juli 2025
Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar
Indonesia
Karhutla Kian Merajalela, DPR Desak Pemerintah Lakukan Ini Demi Selamatkan Indonesia
Rina juga menyoroti alokasi anggaran pada Ditjen Penegakan Hukum Kementerian Kehutanan untuk prasarana, sarana, dan pelibatan masyarakat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 30 Juli 2025
Karhutla Kian Merajalela, DPR Desak Pemerintah Lakukan Ini Demi Selamatkan Indonesia
Indonesia
Puan Maharani Ungkap Korban Karhutla Bukan Cuma Lingkungan, tapi Anak-anak
Negara harus memastikan bahwa warga terdampak tidak hanya menjadi korban
Angga Yudha Pratama - Selasa, 29 Juli 2025
Puan Maharani Ungkap Korban Karhutla Bukan Cuma Lingkungan, tapi Anak-anak
Bagikan