Jokowi, Kapan Pelaksanaan Eksekusi Mati Bali Nine?

Aang SunadjiAang Sunadji - Selasa, 24 Maret 2015
Jokowi, Kapan Pelaksanaan Eksekusi Mati Bali Nine?

Presiden Jokowi bersama Gubernur DKI Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (13/3). (Foto: MerahPutih/Ahmad Cinde)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Nasional- Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang menilai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Kejaksaan Agung agar memperhatikan secara serius tentang permintaan pemerintah Australia, terkait eksekusi mati dua warganya, menunjukkan bahwa kedaulatan hukum Indonesia mudah diintervensi.

"Meskipun saya tidak mendukung pelaksanaan hukuman mati tapi kedaulatan hukum harus ditegakkan. Jadi enggak bisa kedaulatan diatur oleh kepentingan negara lain," kata Sebastian di kantor Formappi, Jakarta, Selasa (24/3).

Menurutnya, sebaikya eksekusi mati terhadap terpidana narkoba harus tetap dilaksanakan jika ingin menunjukan wibawa dan kedaulatan dihadapan bangsa internasional. Memang ada resiko yang harus diterima dalam menengakkan kedaulatan bangsa. Dengan begitu, sebagai kepala pemerintahan, Jokowi tidak perlu ragu melaksanakan eksekusi mati terhadap terpidana barang haram tersebut.

"Bahwa ada resiko mereka protes, ya itu resiko yang harus diambil. Kalau dia ragu-ragu apalagi sampai membatalkan keputusan eksekusi mati maka dia akan dinilai sebagai orang yang mudah diintervensi oleh negara lain. Makanya kemudian akan mudah dinilai omong kosong bicara kedalatan dan kemandirian. Saya kira lebih banyak negatifnya kalau Jokowi membatalkan," katanya. (Baca: Formappi Pertanyakan Tindak Lanjut Aspirasi yang Diterima DPR RI)

Namun sebaliknya, jika eksekusi mati tetap dilaksanakan maka hal itu akan membangkitkan semangat nasionalisme warga untuk menjaga soliditas dalam rangka menjaga kedaulatan negara.

"Tapi kalau tetap melaksanakan eksekusi mati warga indonesia akan solid karena ini saatnya kita membangkitkan semangat nasionalisme warga negaranya. Tapi Presiden Jokowi punya keberanian enggak," tanya Sabastian.

Seperti diketahui, Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto mengatakan, Jokowi menyadari adanya ketegangan yang terjadi antara Indonesia dan Australia akibat akan dilaksanakannya hukuman mati. Kata Andi, Jokowi sudah menginstruksikan Jaksa Agung HM Prasetyo untuk memperhatikan secara serius permintaan dari pemerintah negeri Kanguru itu.

"Saya pikir Pemerintah Australia sudah berinteraksi dengan pemerintah kita, dengan Ibu Menlu, dan juga dengan Presiden kita. Dalam sidang kabinet kita barusan, Presiden memberi tahu Jaksa Agung untuk memperhatikan apa yang menjadi perhatian Pemerintah Australia secara serius," kata Andi di Istana Kepresidenan, Rabu (4/3) lalu. (Baca: Mayoritas Warga Australia Sepakat Eksekusi Duo Bali Nine Dilakukan)

Seperti diberitakan oleh merahputih.com, Presiden Joko Widodo telah menolak permohonan grasi dua orang terpidana mati 'Bali Nine'. Kedua orang itu adalah Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Mereka berasal dari Australia. Keduanya dibekuk di Bandara Ngurah Rai, Badung, Bali, pada tahun 2005. Mereka kedapatan hendak menyelundupkan 8,3 kg heroin ke Bali bersama komplotannya yang berjumlah 9 orang sehingga disebut sindikat Bali Nine.

Sukumaran dan Chan divonis mati tahun 2006. Sementara tujuh lainnya memperoleh hukuman bervariasi antara 20 tahun hingga seumur hidup. Mereka saat ini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Bali. (hur)

#Bali Nine #Presiden Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Aang Sunadji

Coffee is a life

Berita Terkait

Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Indonesia
Napi Bali Nine Jalani Rehabilitasi Setelah Dipulangkan ke Australia
Berdasarkan aturan di Negeri Kanguru itu, narapidana yang sudah menjalani hukuman penjara selama periode tertentu, maka mereka menjalani proses rehabilitasi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Januari 2025
Napi Bali Nine Jalani Rehabilitasi Setelah Dipulangkan ke Australia
Indonesia
DPR Nilai Proses Pemindahan Napi Bali Nine Ditutup-tutupi
Pemindahan lima narapidana narkotika Bali Nine baru diketahui publik setelah mereka tiba di Australia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 19 Desember 2024
DPR Nilai Proses Pemindahan Napi Bali Nine Ditutup-tutupi
Indonesia
JK Nilai Tak Ada yang Spesial dari Pemindahan Mary Jane Hingga Anggota 'Bali Nine'
Sejauh ini pemerintah telah menyetujui dan mengkaji pemindahan terpidana mati kasus narkoba
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 November 2024
JK Nilai Tak Ada yang Spesial dari Pemindahan Mary Jane Hingga Anggota 'Bali Nine'
Indonesia
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Jokowi diharapkan kembali berbaur dengan masyarakat di wilayah setempat.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Oktober 2024
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Indonesia
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Presiden Joko Widodo akan kembali ke Solo setelah purnatugas.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Indonesia
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Jokowi juga menggelar makan siang terakhir bersama jajaran menteri kabinet kerja
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2024
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Lifestyle
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Presiden Joko Widodo menanam pohon pulai di perkarangan Istana Negara Jakarta pada Kamis (17/10) atau sebelum berakhirnya masa jabatan.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Dalam narasinya disebutkan Jokowi marah karena Prabowo diam-diam memilih mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai wakil presiden (wapres) pengganti Gibran Rakabuming Raka.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Bagikan