Islam Itu Indah, Umat Jangan Mau Diadu Domba

Luhung SaptoLuhung Sapto - Rabu, 23 November 2016
Islam Itu Indah, Umat Jangan Mau Diadu Domba

Ribuan massa gabungan sejumlah ormas agama Islam dan masyarakat melakukan long march dari Masjid Istiqal Jakarta, Jumat (14/10) (FotoMerahputih/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional – Bangsa Indonesia tengah diuji dengan berbagai gejolak sosial masyarakat yang dipicu kasus penistaan agama dalam Pilkada DKI Jakarta yang mengarah pada perpecahan nasional. Kondisi ini dikhawatirkan rawan akan ‘ditunggangi’ penumpang gelap yang ingin memecah belah dan menghancurkan NKRI, salah satunya kelompok radikalisme dan terorisme.

Tak pelak, kondisi ini membuat prihatin berbagai pihak. Salah satunya Ketua Umum Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Prof. Dr. H. Ahmad Satori Ismail. Menurutnya, kondisi ini sebenarnya tidak harus terjadi pada bangsa Indonesia kembali menyadari jatidiriny sebagai bangsa yang majemuk dibawah kekuatan Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, di tengah perbedaan itu, masing-masing umat juga mempererat jiwa toleransi antar agama. Dengan tegas ia juga meminta umat Islam jangan mau diadu domba dengan umat lain.

“Umat islam sebagai mayoritas harus terus memperkokoh persatuannya dan bisa bersikap toleran dengan kelompok lainnya. Demikian juga kelompok lain juga wajib berusaha menyatukan dan berusaha bisa toleran terhadp kelompok islam. Dengan timbal balik seperti ini insya Allah bisa menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa besar dan menjaga kesatuan NKRI,” ujar Ahmad Satori Ismail dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (23/11).

Ia mengungkapkan bahwa kebhinnekaan dan perbedaan itu adalah satu hal yang alami di Indonesia. Bahkan dalam satu keluarga saja bisa berbeda, apalagi melebar ke satu suku bangsa, itu pasti ada perbedaan. Yang penting bagaimana dengan perbedaan itu masyarakat bisa saling menghormati dan menghargai, serta memperkokoh persatuan itu.

“Jangan sampai perbedaan itu dipertajam berusaha untuk melemparkan kebencian atau melakukan tindakan teror atau hal-hal yang menyakiti orang lain. Itu jelas tidak bisa dibenarkan dan harus dilawan dan dihilangkan,” imbuhnya.

Seperti diketahui, 4 November lalu, Jakarta diwarnai demo besar umat islam yang dipicu ucapan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dinilai menista kitab suci Al Quran. Dan pada 2 Desember mendatang, kabarnya akan ada aksi massa lanjutan dengan menutup jalan protokol di Jakarta. 

Ahmad Satori menilai aksi massa seperti itu ada aturannya dan serahkan saja pada pemerintah untuk melakukan yang terbaik. “Umat islam yang agamanya dinista tentunya harus berpikir rasional dan bersikap sesuai dengan koridor hukum . Jangan sampai terpancing kemudian melakukan hal-hal yang tidak baik, apalagi aksi-aksi seperti itu sangat rentan ditunggangi kelompok radikalisme yang ingn merusak Indonesia,” terang  Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini.

Sebagai ketua umum Ikadi, Ahmad Satori juga mengajak para dai yang untuk berperan aktif membantu pemerintah menyebarkan kedamaian demi persatuan NKRI. Salah satunya dengan melakukan dakwah membanjiri sosial media (dunia maya) dengan tulisan kedamaian, ayat, dan hadits yang benar dan sesuai dengan Islam yang rahmatan lil alamin. 

Selama ini, ia Ahmad Satori telah mengawali dengan melakukan posting one day one hadits melalui Messenger WhatsApp (WA). Tentunya itu hadits yang indah, serta hal-hal yang baik. Langkah itu pasti akan lebih bagus bila diikuti para para dai dan anak muda di Indonesia, khususnya dalam mengimbangi dan membendung propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya.

Ia mendukung penuh penyebaran hal-hal baik ini melalui medsos sehingga pemikiran ekstrimis dan terorisme bisa terkikis. Menurutnya, pertarungan antara hak dan yang batil, antara kedamaian dan terorisme tidak akan pernah selesai.

“Semakin banyak menulis baik dalam menjaga NKRI akan sangat baik. Para ulama sendiri sudah bertekad bahwa NKRI final. Selama ini paling terdepan menjaga NKRI umat islam. Ia juga mengajak para dai untuk berusaha menjaga negara ini tetap utuh dengan menyebarkan kebaikan dan pemahaman bahwa agama Islam itu indah dan damai,” ucap Ahmad Satori.

BACA JUGA:

  1. Aksi 4 November Rawan Disusupi Kelompok Radikal, Umat Islam Diminta Rapatkan Barisan
  2. Kepala BNPT: Serangan Teroris Hancurkan Fasilitas Publik
  3. Terkait Lone Wolf, Kepala BNPT: Awasi Aktivitas Anak Muda di Dunia Maya
  4. BNPT: Teroris Ancam Obyek Vital dan Fasilitas Umum
  5. Kini BNPT Punya Kantor Perwakilan di Jakarta

 

#Pilkada DKI Jakarta 2017 #Terorisme #Radikalisme #Islam
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Seorang pegawai Kementerian Agama ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan jaringan terorisme.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Memastikan kementeriannya mendukung langkah Densus 88 menangkap ASN yang diduga terlibat terorisme.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Dunia
Serangan AS ke Iran Berpotensi Bangkitkan Sel Terorisme, Indonesia Mesti Waspada
Serangan AS ke Iran berpotensi membangkitkan sel terorisme. Indonesia pun mesti mewaspadai hal tersebut.
Soffi Amira - Jumat, 27 Juni 2025
Serangan AS ke Iran Berpotensi Bangkitkan Sel Terorisme, Indonesia Mesti Waspada
Bagikan