ISIS Klaim Jumlah Korban Bom Paris 128 Orang


Kelompok Militan ISIS (Foto: Screenshot presstv)
MerahPutih Internasional - Setelah sebelumnya diberitakan, ISIS diduga berada dibalik serangan bom dan penyanderaan di beberapa lokasi di Paris, Prancis.
Kini kelompok militan ISIS dikabarkan mengklaim serangan di Paris menewaskan sedikitnya menewaskan 128 orang, seperti yang dilansir dari the express tribune.
Hal itu sontak menjadi tanda tanya , pasalnya berbeda dengan laporan dari media Prancis yang menyebutkan korban jumlah korban bom tersebut sekitar 100 orang.
Sementara digitalmusicnews menyebut korban tewas dalam insiden serangan teror tersebut mencapai lebih dari 153 orang.
Terkait serangan itu sendiri, Presiden Prancis, Francois Hollande juga turut menyalahkan kelompok ISIS.
Namun tak hanya itu, Francois Hollande juga menambahkan menyebut serangan yang terkoordinasi pada Jumat malam (13/11) di 6 lokasi berbeda merupakan “Tindakan Perang”.
BACA JUGA:
- Usai Paris, Berikutnya Inggris Jadi Sasaran Teror ISIS
- ISIS Diduga Berada di Balik Serangan Bom Paris
- Lolos dari Serangan Teror dan Bom di Prancis Shandy Aulia Tak Bisa Tidur
- Kecam Teror Bom di Prancis, Presiden Jokowi Ajak Perangi Terorisme
Bagikan
Berita Terkait
Teror Bom di Sekolah, DPR: Serangan terhadap Institusi Pendidikan dan Rasa Aman

Polisi Lacak Pelaku Teror Bom 3 Sekolah Internasional, Lokasinya di Luar Negeri

Tim Siber Polda Dilibatkan Ungkap Teror Bom di Sekolah Internasional Jabodetabek

Marak Teror Bom Sekolah Internasional, DPR: Alarm Serius Keamanan Dunia Pendidikan

Polisi Cari Pelaku Teror Bom di Sekolah NJIS Kelapa Gading, Akun Kripto tak Terdaftar di Indonesia

Marak Teror Bom, Kapolres Imbau Orangtua Siswa 6 Sekolah Internasional di Jakut Jangan Panik

Peneror Bom Sekolah Internasional NJIS Kelapa Gading Minta Tebusan Bitcoin US$ 30 Ribu

Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Masih Diburu, Siswa Tetap Belajar Saat Kejadian

Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Minta Tebusan US$ 30 Ribu

4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
