Imam Besar Masjid Istiqlal: ISIS Selewengkan Arti Hijrah dan Jihad

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 29 September 2016
Imam Besar Masjid Istiqlal: ISIS Selewengkan Arti Hijrah dan Jihad

Mantan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar. (Foto: kemenag.go.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Hijrah adalah transformasi dari hal-hal negatif ke positif dalam membangun bangsa Indonesia yang kuat dan mandiri. Hijrah juga bisa diartikan meninggalkan sesuatu yang sifatnya buruk ke sesuatu yang lebih baik.

“Transformasi dari kondisi negara yang sulit untuk menjadi negara yang lebih baik. Itu sesuai dengan nilai-nilai yang diambil dari peristiwa hijrah Rasulullah Nabi Muhammad SAW saat pindah dari Mekah ke Madinah,” ujar Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasarudin Umar di Jakarta, Kamis (29/9).

Pernyataan ini diungkapkan dalam menyambut Tahun Baru Hijriyah 1438 H yang akan jatuh pada hari Minggu, 2 Oktober 2016 mendatang. Nasarudin menggarisbawahi bahwa dalam konteks perjuangan, dalam Al Quran disebutkan hijrah lebih dulu, baru kemudian jihad. Penegasan ini dilakukan untuk meluruskan pengertian hijrah dan jihad yang telah diselewengkan kelompok radikal terorisme.

“Tidak pernah jihad dulu baru hijrah. Jadi kalo kita ini memang berjuang ya perjuangan pertama adalah hijrah. Kalau tidak mempan dengan hijrah baru kita jihad. Kalau pun berjihad, jihadnya itu (wajahidu bin amwalik wa anfusikum)  harta dulu baru jiwa. Jadi hijrah dulu baru jihad dalam berjihad, jihad harta dulu baru nyawa dan jihad itu untuk menghidupkan bukan untuk mematikan,” papar mantan Wakil Menteri Agama Republik Indonesia ini.

Seperti diketahui, kelompok radikal ISIS menggunakan hijrah dan jihad untuk menarik pengikutnya untuk pergi ke Suriah untuk mendirikan khilafah ditambah iming-iming hidup yang lebih sejahtera. Padahal faktanya, di Suriah, mereka menghadapi kondisi darurat perang.

Menurut Nasarudin Umar, pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS, termasuk ratusan WNI yang pergi ke sana, sama saja dengan menceburkan diri kedalam kebinasaan. Ia mengumpamakan langkah itu sama saja dengan menggarami air laut. “Jangan-jangan nanti di sana malah justru setor nyawa,” tukas Nasarudin Umar.

Ia menyarakan dan mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk berjihad di tanah air yang dinilainya lebih strategis ketimbang harus berperang di Suriah. Ia mengungkapkan terlalu banyak orang di sana yang tidak tahu ujung pangkal dan ideologinya. Lebih baik berjihad di tanah air karena masih banyak fakir miskin yang harus diangkat martabatnya dan masih banyak kebodohan yang perlu harus dipintarkan.

Karena itu untuk memaknai hijrah, Nasarudin Umar meminta para generasi muda untuk meninggalkan kebiasaan buruk yang tidak produktif untuk hijrah kepada kebiasaan baru yang lebih produktif. Apalagi di era persaingan global saat ini, bangsa Indonesia perlu menciptakan kapasitas dan karakter bangsa yang mumpuni serta mempunyai daya tahan dari pengaruh negatif dari luar. Selain itu, harus bisa meningkatkan kualitas diri dalam menghadapi persaingan di masa depan. Tanpa talenta yang cukup, ia khawatir bangsa Indonesia akan menjadi penonton di masa depan.

“Saya mengimbau kepada para generasi muda sekarang ini mari kita hijrah dari sebuah masa yang sekarang ini kepada sebuah masa depan yang lebih kondusif dan lebih produktif dan lebih kompetitif,” pungkas Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini.

BACA JUGA:

  1. Imam Besar Masjid Istiqlal Kecam Kekerasan Bom Bunuh Diri
  2. Ketika Hijrah Dimaknai Sebagai Cinta Tanah Air
  3. Agama Jangan Dipahami Hanya 'Kulitnya'
  4. Pemahaman Agama Dangkal Mudah Dirasuki Propaganda Radikalisme dan Terorisme
  5. Peran Ulama Sangat Penting untuk Melawan Radikalisme
#Propaganda #ISIS #Nasaruddin Umar #Islam #Hijrah #Jihad #Terorisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Dunia
Naveed Akram, Pelaku Penembakan di Pantai Bondi, Australia, Didakwa atas 15 Pembunuhan
Akram juga menghadapi 40 dakwaan menyebabkan luka berat dengan niat membunuh, serta satu dakwaan melakukan tampilan publik simbol organisasi teroris terlarang.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
 Naveed Akram, Pelaku Penembakan di Pantai Bondi, Australia, Didakwa atas 15 Pembunuhan
Dunia
12 Orang Meninggal Akibat Penembakan di Pantai Bondi Australia
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyatakan kejadian di Bondi itu merupakan peristiwa yang mengejutkan dan sangat memprihatinkan
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 Desember 2025
12 Orang Meninggal Akibat Penembakan di Pantai Bondi Australia
Indonesia
Soal Isu Perebutan Kekuasaan di PBNU, Menag: Pemerintah tak Terlibat dalam Urusan Internal
Menteri Agama, Nasaruddin Umar mengatakan, pemerintah tak ikut campur urusan internal PBNU.
Soffi Amira - Rabu, 10 Desember 2025
Soal Isu Perebutan Kekuasaan di PBNU, Menag: Pemerintah tak Terlibat dalam Urusan Internal
Indonesia
Hartati Murdaya Kembali Pimpin Walubi Sampai 2030, Menag Ingatkan Kerukunan
Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan pentingnya memelihara kerukunan antarumat beragama dan internal umat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 Desember 2025
Hartati Murdaya Kembali Pimpin Walubi Sampai 2030, Menag Ingatkan Kerukunan
Indonesia
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Proses perekrutan seringkali dimulai dari aktivitas permainan yang terkesan normal
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Indonesia
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Sigit menjelaskan, temuan tersebut bermula dari aktivitas anak-anak dalam kelompok komunitas yang tumbuh dari hobi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 November 2025
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Indonesia
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Para tersangka itu merekrut anak dan pelajar dengan memanfaatkan ruang digital, mulai dari media sosial, gim online, aplikasi pesan hingga situs tertutup.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Indonesia
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Anak itu direkrut melalui modus penyebaran, propaganda dilakukan secara bertahap lewat media sosial hingga game online.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Indonesia
Menag Ungkap Pagu Efektif Pendidikan Islam 2025 Disesuaikan Jadi Rp 26,11 Triliun
Menag Nasaruddin Umar ungkap penyesuaian anggaran Ditjen Pendidikan Islam 2025 menjadi Rp 26,11 triliun dengan fokus pada efisiensi dan mutu pendidikan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
Menag Ungkap Pagu Efektif Pendidikan Islam 2025 Disesuaikan Jadi Rp 26,11 Triliun
Indonesia
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Densus 88 mengungkap pelaku ledakan SMAN 72 kerap mengakses situs darknet dan merakit sendiri bahan peledak. 96 orang luka-luka dalam peristiwa itu.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Bagikan