Agama Jangan Dipahami Hanya 'Kulitnya'

Luhung SaptoLuhung Sapto - Jumat, 23 September 2016
Agama Jangan Dipahami Hanya 'Kulitnya'

ZIKIR AKBAR TAHUN BARU ISLAM (ANTARA FOTO/Wahyu Putro)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Nasional - Memahami agama Islam jangan hanya 'kulitnya' atau secara tekstual saja, tetapi harus masuk ke wilayah isi agama itu sendiri (kontekstual) sehingga pemahaman agama Islam itu jadi komprehensif dan keseluruhan. Itu penting dalam membendung paham radikal terorisme, yang selama ini banyak menggunakan ayat-ayat Al Quran dan hadits yang dipahami secara dangkal, malah lebih sering maknanya diputarbalikkan.

"Kelompok radikal selama ini hanya mengandalkan 'kulitnya' saja dan memutarbalikkan maknanya untuk melancarkan propagandanya, bahkan mengkafirkan orang yang tidak sepaham. Jelas pemahaman secara parsial itu bahaya karena bisa menimbulkan kelompok radikal lebih besar," ujar Rois Syuriah PBNU DR. KH. Zakky Mubarak MA di Jakarta, Jumat (23/9).

Sesuai kaidahnya, lanjut Kiai Zakky, agama Islam terutama ayat-ayat Al Quran dan hadis pemahamannya harus lurus dan tidak seenaknya. Artinya, ada kaidah yang harus mengarahkan pada kebaikan dan membawa kemaslahatan pada umat. Karena itu, untuk memahami agama Islam wajib belajar pada ahlinya yaitu kiai, ulama, ustadz, guru, dan dai. Tapi ahli itu pun harus jelas track record-nya, dimana pendidikannya dan latar belakangnya.

"Jangan belajar agama dengan membaca sendiri atau belajar dari teman. Juga jangan hanya kursus atau belajar agama seminggu dua minggu tapi sudah merasa alim itu bahaya. Agama Islam itu perlu didalami secara berkesinambungan sehingga agama itu jadi komprehensif dan secara keseluruhan, tidak parsial," tegas Dewan Pakar Masjid Agung Sunda Kelapa ini.
Kiai Zakky mengaku memiliki pengalaman berdialog dan berkumpul dengan kelompok radikal untuk memilih dan memilah ayat-ayat Al Quran dan hadits. Disitu mereka menyampaikan ayat dan hadits yang dianggap cocok dengan doktrin mereka, tapi yang tidak cocok mereka sembunyikan. Saat dialog itu, Kiai Zakky memberikan pemahaman yang benar dengan menggunakan ayat-ayat serta hadits yang ringan agar seimbang. Dari situ, sebagian mereka bisa berubah.

Selain itu, dari pengalamannya lama membina remaja masjid, remaja kampus, muslim kampus, Kiai Zakky juga memberikan pemahaman yang sama beserta penjelasan yang gamblang tentang makna ayat-ayat Al Quran dan hadits. Dari situ terjadi dialog sehingga mereka mengerti mana yang benar dan mana yang salah.

"Saya ambil contoh, orang yang tidak salat itu dianggap kafir. Tapi ada hadits lain yang menegaskan itu bukan kafir non muslim tapi umat muslim mengingkari salah satu kewajiban islam. Saya jelaskan bahwa yang membedakan muslim dan kafir itu bukan disitu, tapi dari kalimat syahadat. Kalau orang bersyahadat itu pasti muslim, tapi kalau tidak bersyahadat itu non muslim. Kalau urusan ibadah itu urusan dia dengan Allah. Itu menjadi gambaran bahwa masih banyak orang tidak tahu sehingga banyak yang kepleset," jelas Imam Besar Masjid Arif Rahman Hakim Universitas Indonesia itu.

Di sinilah, lanjut Kiai Zakky, peran ulama sangat penting. Artinya, ulama harus pro aktif memberikan pemahaman kepada umat, jangan seperti dulu dimana para ulama lebih banyak tawadhu (rendah hati) dan menunggu orang bertanya.

"Ulama, guru, ustadz, da'i harus pro aktif untuk menyelamatkan umat dari serbuan paham yang salah. Sudah bukan masanya ulama seperti dulu yang lebih banyak menunggu. Satu lagi, disamping berdakwah, ulama harus menulis melalui website, media sosial, dan media massa," tegas Kiai Zakky.

BACA JUGA:

  1. Pemahaman Agama Dangkal Mudah Dirasuki Propaganda Radikalisme dan Terorisme
  2. Peran Ulama Sangat Penting untuk Melawan Radikalisme
  3. Sinergi Ulama, Keluarga, dan Sekolah Jauhkan Anak dari Paham Radikal
  4. Lawan Radikalisme Sejak Dini dengan Pendidikan Kebangsaan
  5. KPAI: Keluarga Benteng Perlindungan Anak dari Radikalisme
#Islam #Radikalisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Ketum Muhammadiyah: Rangkaian Ibadah Idul Adha Media Kikis Sifat Kebinatangan Manusia
Idul Adha 1446 Hijriah menjadi momen ajang meningkatkan kepedulian dan pengorbanan terhadap sesama.
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
Ketum Muhammadiyah: Rangkaian Ibadah Idul Adha Media Kikis Sifat Kebinatangan Manusia
Indonesia
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Isi konten radikal remaja anggota ISIS di Gowa ditangkap. Remaja itu aktif menyebarkan propaganda melalui media sosial dan membahas aksi bom bunuh diri.
Soffi Amira - Minggu, 25 Mei 2025
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Indonesia
3 Panduan Dasar Cara Cek Arah Kiblat Saat Istiwa A’zam 27-28 Mei
Matahari melintas tepat di atas Kabah atau dikenal sebagai fenomena Rashdul Kiblat akan terjadi pada Selasa dan Rabu pekan depan atau 27-28 Mei mendatang.
Wisnu Cipto - Rabu, 21 Mei 2025
3 Panduan Dasar Cara Cek Arah Kiblat Saat Istiwa A’zam 27-28 Mei
Indonesia
Matahari Tepat di Atas Kabah, Jangan Lupa Cek Akurasi Arah Kiblat 27 dan 28 Mei
Pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA, matahari akan berada tepat di atas Kabah
Wisnu Cipto - Rabu, 21 Mei 2025
Matahari Tepat di Atas Kabah, Jangan Lupa Cek Akurasi Arah Kiblat 27 dan 28 Mei
Indonesia
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Menurut Nasarudin, budaya maritim terbiasa menghargai perbedaan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 23 April 2025
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Indonesia
Membangun Harmoni dan Persaudaraan Kebangsaan, Begini Seruan MUI untuk Kolaborasi Lintas Sektor Melawan Islamofobia dan Menjaga Integrasi Nasional
Sudarnoto menyambut baik kebijakan pemerintah yang mengedepankan kerukunan antarumat beragama
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 April 2025
Membangun Harmoni dan Persaudaraan Kebangsaan, Begini Seruan MUI untuk Kolaborasi Lintas Sektor Melawan Islamofobia dan Menjaga Integrasi Nasional
Indonesia
Marak Hasutan Provokasi, Ketum Walisongo: Jangan Sampai Terprovokasi Adu Domba Oknum Tak Bertanggungjawab
Kita harus membereskan perkara-perkara yang sudah dibelokkan, dipalsukan, dan dihancurkan oleh klan-klan tertentu
Angga Yudha Pratama - Minggu, 13 April 2025
Marak Hasutan Provokasi, Ketum Walisongo: Jangan Sampai Terprovokasi Adu Domba Oknum Tak Bertanggungjawab
Indonesia
Umat Islam Diminta Jaga Persatuan di Momentum Lebaran, Jangan Terprovokasi Hasutan Memecah Belah
Habib Abubakar juga mengingatkan bahwa musuh sejati umat Islam bukanlah sesama Muslim, melainkan kebodohan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 13 April 2025
Umat Islam Diminta Jaga Persatuan di Momentum Lebaran, Jangan Terprovokasi Hasutan Memecah Belah
Indonesia
Muhammadiyah Masuk 4 Besar Ormas Terkaya di Dunia, Ini Deretan Asetnya yang Mencapai Rp 460 Triliun
Sumber data seasia.stat menunjukan aset total Muhammadiyah sebanyak Rp 460 triliun.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 Maret 2025
Muhammadiyah Masuk 4 Besar Ormas Terkaya di Dunia, Ini Deretan Asetnya yang Mencapai Rp 460 Triliun
Lainnya
Umat Muslim Laksanakan Salat Jum'at Pertama Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal Jakarta
Ribuan umat muslim menunaikan ibadah salat Jumat pertama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jum'at (7/3/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 07 Maret 2025
Umat Muslim Laksanakan Salat Jum'at Pertama Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal Jakarta
Bagikan