Hendri Satrio: Terlalu Kecil Kalau Sidang MKD Hanya Turunkan Setya Novanto


Hendri Satrio Pengamat Komunikasi Politik Univeritas Paramadina (Foto: Twitter @satriohendri)
MerahPutih Politik - Belakangan kisruh dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dilakukan Ketua DPR RI Setya Novanto untuk perpanjang kontrak PT Freeport makin gaduh saja.
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menyebutkan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), terlalu bertele-tele dalam mengungkapkan dan memutuskan siapa dalam kasus pencatutan nama presiden dan wakil presiden.
"Seharusnya, pertanyaan MKD menjurus ke etika, sehingga tak berkesan memutar-mutar pertanyaan " ujar Hendri Satrio dalam diskusi publik di Warung Daun Cikini Menteng Jakarta Pusat, Sabtu, (6/12).
Menurutnya, gebrakan yang dilakukan Majelis Kehormatan Dewan (MKD) sudah bagus, namun didalam gebrakan tersebut, ada nilai plus minusnya. Dimana, plusnya berani membobgkar berbagai hal dan memberi misteri-misteri baru, sedangkan minusnya, mereka masih bertele-tele dalam penanganan tentang pelanggaran etika.
"Kalau sidang MKD hanya untuk menurunkan Setya Novanto, itu hal terlalu kecil. Tinggal bertanya apakah benar Setya Novanto datang dan tau itu melanggar etika," paparnya.
Masih kata Hendri, kasus ini membuat presiden Joko Widodo repot, dalam melakukan reshuffle kabinet yang rencananya akan dilakukan pemilihan kepala daerah pada 9 Desember mendatang. Dengan adanya beberapa nama yang disebut dalam sidang MKD, apakah berani menteri bersangkutan akan direshuffle? Tapi apresiasi juga harus diberikan kepada pak presiden Jokowi yang mencoba meredam permasalahan ini selama dua kali.
"Saya berharap Senin besok Setya Novanto bisa turun dari jabatannya, lantaran dia telah melanggar etika dan ia juga hadir di sana," terangnya.
Untuk diketahui masyarakat tidak lagi melihat ke sektor kontraknya, freport lagi, tapi hanya ke arah politiknya. Sebab siapa yang paling ingin citranya bersih bisa jadi dialah dalangnya dalam perkara PT Freeport Indonesia.
"Kasus ini kalau terus kita jaga bisa membongkar semuanya," tutup Hendri Satrio.(gms)
BACA JUGA:
- Anggota MKD Turut Hadiri Resepsi Pernikahan Putri Setya Novanto
- MKD Desak Maroef Sjamsoeddin Serahkan Rekaman Asli
- Anggota MKD Fraksi Golkar Lelah Ikuti Sidang Setya Novanto
- Sudirman Said Apresiasi Sidang MKD Digelar Terbuka
- Anggota MKD Fraksi Hanura: Kita Buka Saja Rekamannya
Bagikan
Berita Terkait
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman

Golkar Siapkan Posisi Jika Setnov Mau Aktif Lagi di Kepengurusan Partai

Golkar Tegaskan Setnov Tidak Pernah Dipecat, Statusnya Masih Kader Beringin

Terpaksa Manut, Ketua KPK Akui Pembebasan Bersyarat Setnov Terasa Tidak Adil

MAKI Desak Menteri Imipas Batalkan Bebas Bersyarat Setya Novanto dan Ancam Gugat ke PTUN

Ahmad Doli Kurnia Sebut Setya Novanto Masih Kader Golkar, Belum Pernah Diberhentikan

Menteri Hukum Tegaskan Pembebasan Bersyarat Setya Novanto Murni Wewenang Pengadilan

ICW Kritik Pembebasan Bersyarat Setya Novanto, Sebut Kemunduran dalam Pemberantasan Korupsi

Setya Novanto Bebas dari Penjara karena Hukumannya Dipotong, KPK Tegaskan tak Ikut Campur

Setnov Wajib Lapor Sebulan Sekali ke Penjara Sampai 2029, Bisa Dihukum Kembali jika Langgar Aturan
