Heboh Beredar Mainan Anak Berlogo Komunis di Yogyakarta


Ilustrasi (Foto: MerahPutih/Fadhli)
MerahPutih Peristiwa - Yogyakarta dihebohkan beredarnya mainan anak berlogo komunis. Aparat TNI, Selasa (3/11), telah menyisir mainan yang diketahui telah beredar sejak tahun lalu itu.
"Saat ini sedang dikembangkan penyelidikan terkait asal usul serta motif peredarannya," papar Kepala Penerangan Korem 072 Pamungkas Mayor (Inf) M Munasik dalam keterangannya kepada wartawan di Yogyakarta.
Temuan mainan bergambar palu-arit tersebut bermula saat seorang calon pembeli mainan anak di salah satu toko mainan di Jalan Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. Saat itu, calon pembeli menyadari bahwa salah satu mainan terdapat logo komunis, sehingga ia segera melaporkan temuan itu kepada aparat setempat. Setelah adanya laporan, diketahui toko tersebut menjual belasan mainan serupa.
Mainan yang dimaksud berupa mainan menyerupai aparat militer. Hanya saja, di salah satu fitur mainan tersebut terdapat bendera Uni Soviet. Harganya dibanderol Rp4.500 per buahnya.
Selanjutnya, aparat TNI dan kepolisian menyisir mainan yang dianggap mengandung paham terlarang di Indonesia tersebut. Berdasarkan penyisiran di Kota Yogyakarta dan Bantul, tim dari TNI menemukan empat buah mainan dan kepolisian menemukan tiga buah mainan berlogo komunis.
Meski hanya berupa logo di mainan, M Munasik mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap potensi-potensi yang meruntuhkan ideologi NKRI. Kabar mainan berlogo komunis itu pun kini menjadi buah bibir warga Yogyakarta. Husna, 36, salah seorang warga Janti, mendapat kabar tersebut mengaku tak begitu khawatir.
"Tahunya kemarin (Senin). Gak terlalu khawatir karena anak masih dipantau terus, diajari terus," paparnya kepada merahputih.com. (fre)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta

Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
