Harga Rumah Naik Akhir Tahun


Pekerja mengerjakan pembangunan proyek rumah tinggal di Perumahan The Taman Dhika Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (26/8). (Foto Antara/Audy Alwi)
MerahPutih, Properti-Kurs rupiah terus tertekan terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Akibatnya harga rumah diprediksi akan mengalami kenaikan pada akhir tahun.
Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah (Jateng) memperkirakan harga rumah akan naik dengan kisaran antara 8-10 persen.
"Kalau dolar AS masih terus menguat seperti saat ini pasti akan berdampak pada kenaikan harga rumah," kata Ketua REI Jateng MR Prijanto di Semarang, Jateng, Senin (21/9).
Untuk saat ini, para pengembang masih memiliki stok rumah yang dibangun saat kondisi ekonomi masih stabil dan rupiah belum terdepresiasi. Tapi, lama kelamaan stok rumah ini akan habis dan pengembang akan membangun rumah lagi dengan harga material yang sudah mengalami penyesuaian dengan penguatan dollar AS.
Selain faktor kurs rupiah, para pengembang menghadapi kenaikan upah pekerja. Prijanto mengatakan saat ini harga tenaga kerja di kisaran Rp80.000 per orang dari sebelumnya Rp70.000 per orang.
"Bahkan di beberapa kota besar tenaga kerja sudah meminta hingga Rp100ribu per orang. Jadi kenaikannya cukup signifikan," katanya. Dikatakan Prijanto, upah tenaga kerja mencapai 30 persen dari keseluruhan ongkos produksi rumah. "Jadi, bisa dibayangkan dampaknya pada kenaikan harga rumah," pungkasnya. (Luh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pengembang Dapat KUR Perumahaan, Harga Rumah Diharapkan Semakin Terjangkau

Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Ambil KRP

Harga Seluruh Tipe Rumah Alami Kenaikan di Triwulan Pertama 2024

Harga Properti Residensial Meningkat Cukup Tinggi

Citi Foundation Bakal Sebar Dana Rp 390 Miliar Buat Atasi Masalah Tunawisma
