Harga Pertamax Turun, Pengguna Premium Sinis

Ilustrasi Kilang Minyak Pertamina (RU IV Cilacap). (Foto: Pertamina)
MerahPutih Peristiwa - Kamis (15/10), harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax turun menjadi Rp8.850/liter dari sebelumnya Rp9.000/liter pada pukul 00.00 WIB. Penurunan harga Pertamax ini nyatanya membuat pengguna Premiun sinis.
"Itukan pertamax yang turun, saya mah menggunakan premium. Jadi tidak berpengaruh. Lagian saya juga tidak berminat untuk beralih ke BBM kok kalaupun harga pertamax turun, kecuali kalau perbedaan harganya sama premium cuma beda Rp500 per liter, mungkin saya mau beralih," ujar Soleh ketika ditemui merahputih.com, di SPBU Kramat, Jakarta Pusat, Kamis, (15/10).
"Pemerintah mau nurunin harga pertamax tapi tidak turunin harga premium yang digunakan orang banyak. Itu kan seperti pemerintah cuma berpihak kepada orang-orang mampu yang menggunakan pertamax," tambahnya.
Masih di SPBU yang sama, salah satu pengguna Pertamax, Bangun, mengaku sangat berterimakasih dengan kebijakan pemerintah yang memilih menurunkan harga Pertamax di tengah bulan seperti saat ini.
"Awalnya saya tidak tahu pertamax turun, saya juga tadinya mau beli pertalite. Karena tengah bulan kaya gini saya biasanya beli pertalite. Ternyata pas lihat harga di depan ternyata tidak beda jauh jadi saya beli pertamax saja deh," kata Bangun.
Sebagai informasi, sebelumnya Pertamina telah menurunkan harga Pertamax sebesar Rp250 per liter pada 1 Oktober 2015 lalu menjadi Rp9.000 per liter dari sebelumnya Rp9.250 per liter.
Selanjutnya, atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), Pertamina juga menurunkan harga BBM jenis solar sebesar Rp200 per liter menjadi Rp6.700 per liter dari sebelumnya Rp6.900 per liter.
Sementara itu harga pertalite Ron 90 masih sama yakni di kisaran Rp8.300 per liter, dan premium juga masih berada di kisaran Rp7.400 per liter. Pun harga Pertamax Plus dengan Ron 95 juga turun dari Rp10.000 menjadi Rp9.850 per liter. (rfd)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Tagih Komitmen Pemerintah Bangun Kilang Rosneft Tuban

Didi Irawadi Sindir Pemerintah: Negeri Kaya Minyak, tapi Impor dari Singapura

Tegaskan Pertalite Tak Dicampur Etanol, Pertamina: Isu yang Beredar Keliru

BBM Campur Etanol 10% Wajib 2026, Pertamina Minta Publik Jangan Percaya Narasi Miring yang Beredar

Kata Pertamina Soal Kandungan Etanol Yang Bikin SPBU Batal Beli Base Fuel BBM

Etanol Ditolak Badan Usaha Swasta, ini nih Regulasi Pemakaiannya dalam Kandungan BBM di Indonesia

Mengenal Etanol yang Ditolak BP hingga Vivo, BBM Berbahan Tebu dan Biji-Bijian yang Disebut Berdampak Buruk bagi Mesin Kendaraan

Legislator Desak Percepatan Perluasan Buffer Zone Kilang Dumai Cegah Kebakaran Berulang

Kementerian ESDM Anggap Kandungan Etanol dalam BBM Pertamina masih Batas Wajar, SPBU Swasta Telanjur Ogah Beli

Bukan soal Kualitas, Vivo Ungkap Alasan Batal Beli 40 Ribu Barel BBM dari Pertamina
