Harga BBM Turun Tanpa Pungutan Dana Ketahanan Energi


ilustrasi (Foto Antara/Nova Wahyudi)
MerahPutih Bisnis - Pemerintah memutuskan menunda pemungutan Dana Ketahanan Energi (DKE) yang dibebankan pada harga baru bahan bakar minyak (BBM), dengan besar pungutan untuk solar Rp300 per liter dan premium Rp200 per liter. Keputusan pemerintah itu dilakukan untuk menghindari berbagai kontroversi yang muncul di masyarakat.
"Menghindari berbagai kontroversi yang muncul. Konsekuensi, harga BBM akan dikenakan harga baru yang tidak lagi ditambahi dengan penghimpunan dana ketahanan energi," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di Kantor Presiden Jakarta, Senin (4/1) seperi dikutip AntaraNews.
Sementara itu Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan pemerintah akan menurunkan harga BBM per 5 Januari 2016 mulai pukul 00.00 WIB dengan tanpa disertai pungutan dana ketahanan energi.
"Hari ini secara resmi pemerintah mengumumkan rencana menurunkan harga BBM dengan ada beberapa hal. Apa yang diumumkan (terkait harga BBM) adalah harga keekonomian," katanya.
Sedangkan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengumumkan harga BBM terbaru yang telah dikurangi harga ketahanan energi.
"Kami sampaikan sesuai dengan harga keekonomisan harga solar turun dari Rp6.700 menjadi Rp5.650 per liter," katanya.
Selanjutnya harga kerosen tetap Rp2.500 perliter, harga premium non-Jawa Madura Bali turun dari Rp7.300 menjadi Rp6.950 per liter, premium di Jawa-Madura-Bali turun dari Rp7.400 menjadi Rp7.050 per liter.
"Di luar yang ditetapkan pemerintah, Pertamina juga akan menurunkan harga produk yang lain seperti pertalite turun dari Rp8.250 menjadi Rp7.900 per liter, pertamax DKI-Jabar turun dari Rp8.650 menjadi Rp8.500 per liter, dan pertamax Jateng-DIY turun dari Rp8.750 menjadi Rp8.600 per liter," katanya.
Selain itu pertamax Jatim turun dari Rp8.750 menjadi Rp8.600 per liter, pertamax plus DKI turun dari Rp9.650 menjadi Rp9.400 per liter, pertamax dex DKI turun dari Rp9.850 menjadi Rp9.600 per liter, dan solar NPSO turun dari Rp8.300 menjadi Rp8.050 per liter.
Sedangkan perubahan harga domestik gas meliputi elpiji 12 kg rata-rata nasional turun Rp5.800 per tabung sedangkan Jabodetabek turun Rp5.600, bright gas 12 kg rata-rata nasional turun Rp4.800 per tabung sedangkan Jabodetabek Rp4.600, bright gas 5,5 kg Jabodetabek turun Rp4.500 per tabung, ease gas 9 kg Jabodetabek turun Rp5.000 per tabung, ease gas 12 kg Jabodetabek turun Rp6.000 per tabung, ease gas 14 kg Jabodetabek turun Rp8.000 per tabung, dan elpiji 6 kg rata-rata nasional turun Rp2.000 per tabung.
BACA JUGA:
- Setelah Premium dan Solar, Pertamax Juga Bakal Dipungut DKE
- Alasan Pungutan Dana Ketahanan Energi Ditentang Masyarakat
- UU Energi Jadi Payung Hukum Pungutan Dana Ketahanan Energi Tidak Tepat
- Tanpa Payung Hukum, Pungutan Dana Ketahanan Energi Adalah Pungli
- Harga BBM Turun Premium Jadi Rp7.150/liter, Solar Rp5.950/liter
Bagikan
Berita Terkait
SPBU Swasta Berkontribui Alihkan Konsumen BBM Subsidi ke Nonsubsidi

Rincian Harga BBM Pertamina, Shell, Bp, Vivo Setelah Naik Awal Juli

Harga BBM Nonsubsidi Kompak Naik di Awal Juli 2025, Hampir Capai Rp 500 Per Liter

Harga BBM Shell, Vivo, hingga BP Alami Kenaikan di Juli 2025

Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina yang Naik Per 1 Juli 2025

Seluruh Harga BBM di SPBU Milik Pertamina dan Swasta Turun

Pertamina Hitung Ulang Harga BBM di Jakarta Setelah Pramono Berikan Diskon Pajak 5 Persen

Tidak Ada Perubahan Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, BP hingga Akhir April

Harga Minyak Mentah Indonesia Mulai Tertekan Perang Dagang, Turun USD 3,18

Jelang Lebaran 2025, Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP Tidak Berubah Sejak Awal Maret
