Hanung: Silakan Majelis Talim Menilai Film "Kartini"


Hanung Bramantyo dan Robert Ronny pada konferensi pers film Kartini di Djakarta Theater. Jakarta, (14/7) Merahputih.com / Rizki Fitrianto.
Merahputih Film - Sutradara kondang Hanung Bramantyo mengatakan sebuah film tak pantas dijadikan objek pro dan kontra. Alasannya dalam pembuatannya pasti menggunakan sudut pandang subjektif dari sang sutradara.
"Kalau ngomong salah dan benar silakan ke majelis talim aja yang menilai. Disana membicarakan salah dan benar," ujarnya di Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/7).
Begitupun dalam film garapannya yang berjudul "Kartini". Hanung mengakui apa yang ia gambarkan dalam filmnya tersebut tak lepas dari sudut pandangnya.
"Raden Ajeng Kartini ini merupakan sudut pandang saya. Saya melihat semakin maraknya kekerasan termasuk perkosaan membuat saya terlonjak kaget. Sampai sebegitunya peran perempuan termarjinalkan disamping perkembangan dunia sudah sangat maju," pungkasnya.
Hanung pun tidak mempersoalkan ada banyak film yang mengangkat kisah hidup dari Kartini. Dengan begitu masyarakat bisa melihat sosok Kartini dari berbagai sudut pandang.
"Maka tidak ada persoalanan buat saya ada seratus film Soekarno atau Habibi, karena kita bisa melihat berbagai sudut pandang dari berbagai subjek," katanya. (YNI)
BACA JUGA:
- Konferensi Pers Film Kartini
- Hanung Bramantyo Tunda Perilisan Film Kartini Tahun Depan
- Lukman Sardi Garap Film Kartini
- Film Kartini Terdahulu Banyak Penyimpangan
- Film Kartini Komersil?
Bagikan
Berita Terkait
Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025

Ketika Kartini Membela Buruh, Cerita dari Pekerja Ukir Jepara

Pementasan ‘Terbitlah Terang’ Gemakan Suara Kartini lewat Pembacaan Surat dan Gagasannya

Pementasan Musikalisasi Puisi Bertajuk Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini

Peringati Hari Kartini Petugas Bagikan Bunga Penumpang Perempuan di Stasiun Halim Whoosh

MRT Jakarta Gratis untuk Umum di Hari Angkutan Nasional, Tarif Khusus Rp1 bagi Wanita di Hari Kartini

Hampir Setengah Juta Perempuan Jadi Korban Kekerasan, Puan Ajak Momentum Hari Kartini Untuk Berani Bersuara

Menteri PPPA Sebut Perjuangan Kartini Terus Hidup dalam Generasi Muda, Perempuan Bisa Bebas Menentukan Nasib Sendiri

Spesial Hari Kartini, Pramono-Rano Ajak Sang Istri Pakai Kebaya Naik Transportasi Jakarta
