Gudeg Kaleng, Oleh-Oleh Khas Yogyakarta


Salah satu toko yang menjual Gudeg Kaleng di Jalan Wijilan, Kota Yogyakarta, Senin (21/3). (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
MerahPutih Kuliner - Gudeg terkenal akan rasanya yang legit dan nikmat di lidah. Siapa pun yang mencoba gudeg, pasti akan merasakan sensasi rasanya yang khas.
Biasanya, wisatawan mencicipi atau menikmati gudeg di mana ia membeli gudeg. Jika ingin membawa pulang, justru harganya menjadi selangit. Bayangkan saja, bila makan di tempat gudeg hanya dihargai Rp9.000 hingga Rp30.000 per porsi. Namun, bila ingin membawa pulang dengan kemasan khusus yang membuta gudeg awet hingga 24 jam lebih, harganya bisa mencapai Rp70.000.
Nah, untuk Anda yang ingin membawa pulang gudeg, tak usah khawatir akan harganya yang selangit. Sekarang sudah ada gudeg kaleng. Inovasi teknologinya membuat gudeg dapat menjadi pilihan oleh-oleh makanan berat khas Yogyakarta. Gudeg kemasan ini bisa bertahan hingga 1 minggu, bahkan lebih!
"Gudeg kaleng untuk memenuhi keinginan wisatawan. Soalnya kan banyak wisatawan yang jauh. Ada dari luar pulau Jawa, malah ada dari luar negeri. Mereka mau gudeg yang bisa tahan lama, makanya ada gudeg kaleng," cerita Elies Darmawanti, salah satu pedagang gudeg kaleng, kepada merahputih.com di Jalan Wijilan, Kota Yogyakarta, kemarin, Senin (21/3).
Proses pembuatannya cukup aman. Pasalnya, gudeg kaleng telah diproses melalui lembaga terpercaya, yakni LIPI.
"Masaknya biasa, kayak gudeg biasa aja. Bedanya, setalh dimasak, gudeg terus dimasukkan ke kaleng, terus diproses pembunuhan bakteri di dalam kaleng. LIPI di Gunungkidul sana yang membuat proses gini," kata Elies.
Isi gudeg kaleng sama seperti gudeg yang dikemas dalam kendil. Keduanya sama-sama gudeg kering. Varian rasa, biasanya ada dua rasa. Ada gudeg kaleng orisinal dan gudeg kaleng ekstra pedas. Harganya juga sangat terjangkau, hanya Rp25.000 per kalengnya. (fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta

Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
