Faisal Basri Kritik Pembelian Pesawat A350

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 20 Agustus 2015
Faisal Basri Kritik Pembelian Pesawat A350

Sejumlah pesawat milik maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (23/6). (Foto Antara/M Agung Rajasa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih, Bisnis-Pengamat ekonomi Universitas Indonesia Faisal Basri sependapat dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli perihal rencana pembelian 30 pesawat Airbus A350 XWB oleh Garuda Indonesia. Menurutnya, pihak Garuda harus mengutamakan pertimbangan bisnis daripada gengsi. 

Pesawat itu rencananya akan digunakan untuk mengembangkan medium and long haul network Garuda Indonesia dengan kemampuan untuk terbang non-stop dari Jakarta atau Bali ke Eropa. Namun, menurut mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas ini Garuda perlu ekstra hati-hati membuka tambahan rute baru ke Eropa. Pun, dengan rencana membuka penerbangan dengan rute ke Amerika Serikat. 

Dikatakan Faisal, untuk ekspansi ke Eropa pihak Garuda Indonesia harus berpikir panjang, setidaknya untuk lima tahun ke depan. 

"Sejauh ini Garuda hanya punya satu rute ke Eropa, yaitu Jakarta-Amsterdam (Schiphol)-London (Gatwick), pp. Itu pun tidak setiap hari. Sejauh pengalaman penulis, penerbangan rute Eropa tak pernah penuh. Terakhir, Juni lalu, dua kursi di sebelah penulis kosong," kata Faisal dalam laman blog pribadinya yang dikutip merahputih.com, Kamis (20/8).

Faisal menambahkan, Garuda kalah bersaing dengan maskapai Timur Tengah, semisal Qatar, Emirates, dan Etihad untuk rute ke Eropa. Frekuensi penerbangan mereka untuk rute Jakarta-Eropa jauh lebih banyak dari Garuda karena mereka memiliki jaringan mendunia.

"Pernah penulis memohon ke panitia seminar di Belanda agar dipesankan tiket Garuda. Dengan berat hati panitia tidak bisa memenuhi permintaan penulis karena harga tiket Garuda nyaris dua kali lipat lebih mahal dari MAS. Pada kesempatan lain, penulis bertugas keliling beberapa negara Eropa. Lagi-lagi tak menggunakan Garuda karena pertimbangan jauh lebih mahal dari maskapai Emirates yang akhirnya dipilih oleh kantor yang menugaskan penulis," sambung Faisal.

Faisal menyarankan Garuda memperkuat rute gemuk ke Timur Tengah. "Jamaah umroh yang sekitar 5.000 orang sehari perlu digarap serius. Jika A350 cocok untuk rute Timur Tengah, silakan pesan," katanya. Ia menambahkan rute domestik juga masih cukup besar potensinya untuk dikembangkan. Meningkatkan pangsa pasar domestik merupakan tantangan besar.

Sebelumnya, rencana Garuda Indonesia membeli pesawat Airbus A350 dipersoalkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli. Mantan menteri koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu minta rencana pembelian 30 pesawat A350 senilai Rp266 triliun dibatalkan. Menurutnya, penambahan pesawat Airbus jenis A350 dengan pembiayaan China Aviation Bank diprediksi akan membuat maskapai milik BUMN itu bangkrut. Alasannya, penerbangan Garuda dengan rute ke Eropa selalu merugi. (Luh)

Baca Juga:

Rizal Ramli Punya Alasan Larang Pembelian Airbus A 350

Pesawat Garuda Jakarta-Denpasar Mati Listrik Sesaat Sebelum Take Off

Libur Lebaran, Garuda Naikkan 16 Persen Kapasitas

 

 

 

 

#Pesawat A350 #Rizal Ramli #Faisal Basri #Garuda Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Gerbong MRT dan Pesawat Baru Garuda Jadi Pendorong Investasi Dalam Negeri di Triwulan III 2025
Untuk PMDN di triwulan III meningkat Rp 73,4 triliun dibanding periode yang sama secara tahunan (year on year/YoY) yang sebesar Rp 198,8 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Gerbong MRT dan Pesawat Baru Garuda Jadi Pendorong Investasi Dalam Negeri di Triwulan III 2025
Indonesia
2 WNA Jadi Petinggi BUMN, Ini Kata Danantara
Dua WNA yang diangkat sebagai direksi Garuda Indonesia, diklaim Rosan, memiliki pengalaman puluhan tahun di industri penerbangan internasional.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
2 WNA Jadi Petinggi BUMN, Ini Kata Danantara
Indonesia
Alasan Danantara Ganti Dirut dan Direksi Garuda Indonesia, Masukan 2 Ekspatriat Dari Maskapai Asing
Kedua ekspatriat tersebut adalah Neil Raymond Mills yang pernah menjadi petinggi Air Italy, Green Africa Airways, hingga Scandinavian Airlines, serta Balagopal Kunduvara yang berpengalaman menjabat di Singapore Airlines.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
Alasan Danantara Ganti Dirut dan Direksi Garuda Indonesia, Masukan 2 Ekspatriat Dari Maskapai Asing
Indonesia
Teman Dekat Presiden Prabowo Glenny H Kairupan Jadi Dirut Garuda Indonesia Gantikan Wamildan Tsani
Glenny merupakan purnawirawan TNI yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Garuda Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Teman Dekat Presiden Prabowo Glenny H Kairupan Jadi Dirut Garuda Indonesia Gantikan Wamildan Tsani
Indonesia
Danantara akan Suntik Dana Rp 30 Triliun untuk Garuda Indonesia, Ekonom: Langkah Tak Inovatif, Hanya Bakar Duit
Ekonom menilai langkah Garuda Indonesia tidak menunjukkan inovasi dalam menemukan segmen pasar yang berkelanjutan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Danantara akan Suntik Dana Rp 30 Triliun untuk Garuda Indonesia, Ekonom: Langkah Tak Inovatif, Hanya Bakar Duit
Indonesia
Garuda Operasikan 70 Rute Penerbangan Dengan Tingkat Keterisian 78 Persen, Knock Off Rute Tidak Menguntungkan
Sampai Juni, Garuda juga berhasil menambah frekuensi penerbangan sebesar 2.809 frekuensi menjadi 37.880 frekuensi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Garuda Operasikan 70 Rute Penerbangan Dengan Tingkat Keterisian 78 Persen, Knock Off Rute Tidak Menguntungkan
Indonesia
Pembelian 50 Pesawat Boeing Oleh Garuda Masih Tahap Negosiasi, Belum Capai Kesepakatan
Garuda Indonesia belum melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan produsen pesawat asal AS tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Pembelian 50 Pesawat Boeing Oleh Garuda Masih Tahap Negosiasi, Belum Capai Kesepakatan
Indonesia
Garuda Indonesia Borong 50 Pesawat Boeing yang Dianggap Punya Reputasi Buruk, Ekonom: Apakah ini Tanda Menuju Krisis?
Di tengah stagnasi industri aviasi nasional dan kondisi keuangan maskapai yang belum pulih sepenuhnya, keputusan ini menimbulkan satu pertanyaan besar.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Garuda Indonesia Borong 50 Pesawat Boeing yang Dianggap Punya Reputasi Buruk, Ekonom: Apakah ini Tanda Menuju Krisis?
Indonesia
Ketepatan Waktu Penerbangan Haji pada 2025 Capai 96,2 Persen atau Naik dari Tahun Sebelumnya, Menurut Garuda Indonesia
Garuda Indonesia telah menyelesaikan operasional penerbangan haji tahun 2025/1446 Hijriah per Jumat (11/7).
Frengky Aruan - Sabtu, 12 Juli 2025
Ketepatan Waktu Penerbangan Haji pada 2025 Capai 96,2 Persen atau Naik dari Tahun Sebelumnya, Menurut Garuda Indonesia
Indonesia
DPR Desak Garuda Minta Maaf Terbuka Usai Kasus iPhone Hilang
Ia menuntut permintaan maaf terbuka dari Garuda, pemberian kompensasi kepada korban, serta pelatihan ketat bagi para pegawai
Angga Yudha Pratama - Jumat, 20 Juni 2025
DPR Desak Garuda Minta Maaf Terbuka Usai Kasus iPhone Hilang
Bagikan