Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,73 Persen

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 05 November 2015
Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,73 Persen

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Beberapa pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (16/6). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Bisnis - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2015 tumbuh 4,73 persen. Angka pertumbuhan ekonomi ini lebih lambat dibanding capaian triwulan III-2014 yang tunbuh 4,92 persen, namun meningkat dibanding triwulan II 2015 yang tumbuh 4,67 persen.

Deputi Neraca dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto‎ mengungkapkan dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi didorong oleh hampir semua lapangan usaha.

"Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh 10,83 persen," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Kamis (5/10).

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 6,56 persen yang diikuti oleh komponen pengeluaran konsumsi LN PRT dan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga.

Suhariyanto menambahkan, ekonomi Indonesia triwulan III-2015 terhadap triwulan sebelumnya (q to q) tumbuh 3,21 persen.

"Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi sebesar 7,03 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 9,27 persen," jelasnya.

Sementara itu ekonomi Indonesia sampai dengan triwulan III-2014 (c to c) tumbuh 4,71 persen.

"Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha kecuali pertambangan dan penggalian yang mengalami penurunan sebesar 4,48 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran didorong oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,98 persen dan komponen PMBTB yang tumbuh 4,23 persen," katanya.

Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan III-2015 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yakni sebesar 58,27 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 22,37 persen dan Pulau Kalimantan 7,99 persen. (rfd)

BACA JUGA:

  1. Darmin Nasution Akui Paket Ekonomi III dan IV Berjalan Lambat
  2. BPS Koreksi Produksi Padi Tahun 2015
  3. Hindari Hambatan, BKPM Kawal Proses Investasi
  4. Tiga Program BKPM Sejalan dengan Nawa Cita
  5. Pertamina Klaim Hampir Untung dari Berjualan Premium
#Badan Pusat Statistik (BPS) #Pertumbuhan Ekonomi
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik
Perhitungan target harus mempertimbangkan dinamika ekonomi kuartal akhir yang cenderung meningkat.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik
Indonesia
Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga
Purbaya meyakini bahwa arah perekonomian sudah lebih baik. Saat momentum pertumbuhan terjadi, maka pemerintah akan terus menjaga untuk tahun-tahun berikutnya.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga
Indonesia
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen
Sedangkan deflasi kabupaten/kota y-on-y terjadi di Kabupaten Halmahera Tengah sebesar 1,21 persen dengan IHK sebesar 107,51.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen
Indonesia
Harga Telur Melonjak 32 Persen, Alasanya Harga Jagung Naik dan Produksi Minus
Angka perkiraan produksi JPK pada Agustus sebesar minus 21,09 persen; September minus 24,73 persen; dan Oktober diperkirakan minus 15,67 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 23 September 2025
Harga Telur Melonjak 32 Persen, Alasanya Harga Jagung Naik dan Produksi Minus
Indonesia
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Jumlah uang beredar kemudian mulai melandai sejak Mei, yang juga mempengaruhi perlambatan kinerja ekonomi setelah periode itu.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Anggota Komisi XI DPR RI, Amin Ak, meminta perbankan untuk lebih giat lagi dalam menyalurkan kredit usaha.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM
Agar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbenah diri supaya akses kredit yang disiapkan pemerintah tidak sia-sia.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM
Indonesia
Tanggapi Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya soal Tuntutan Publik, Ekonom: Demonstrasi Bukan Sekadar Masalah Perut
Ekonom sebut Menkeu Purbaya menyederhanakan persoalan kompleks.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Tanggapi Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya soal Tuntutan Publik, Ekonom: Demonstrasi Bukan Sekadar Masalah Perut
Indonesia
Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang
Menko Airlangga berpesan kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak bertanggung jawab, serta menciptakan suasana yang damai dan saling menghormati.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang
Indonesia
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Terdapat bahan pangan yang memberikan andil inflasi pada Agustus 2025, yaitu bawang merah dan beras dengan kontribusi masing-masing 0,05 persen dan o,03 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Bagikan