Distribusi Sapi Hidup Sebabkan Harga Mahal

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 06 Januari 2016
Distribusi Sapi Hidup Sebabkan Harga Mahal

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Sri Agustina, di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, (6/1). (Foto: MP/Restu Fadilah)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Bisnis - Kementerian Perdagangan mengakui bahwa harga daging sapi dalam negeri sulit untuk mencapai harga nasional yaitu kisaran Rp90.000 per kilogram.

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Sri Agustina, ada beberapa faktor yang menyebabkan harga sapi di dalam negeri relatif tinggi. Salah satunya adalah sistem pengangkutan sapi yang diangkut masih dalam bentuk sapi hidup.

"Padahal seharusnya kita sudah mulai bisa mengangkut sapi dalam bentuk potongan. Jadi dipotong di sentra produksi dan dibawa ke beberapa daerah konsumen dalam bentuk dipotong itu akan jauh lebih murah. Karena angkutannya cost-nya jadi lebih kecil dengan volume yang lebih besar," tutur Sri di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (6/1).

"Contoh kaya Lampung dekat dengan Palembang. Punya RPH (rumah potong hewan) ngambilnya dari Lampung. Tapi kalau sampai di Palembang harga daging sapinya jadi mahal. Kenapa? Karena dia ngangkutnya sapi hidup yang diangkut truk. Untuk satu truk cuma cukup sampai 12 ekor. Coba kalau dipotong-ptong diangkut dalam bentuk potongan itu sudah berapa ton. Nah, itu yang ke depan harus coba dilakukan," jelasnya.

Namun diakui Sri, untuk mencapai ke tahap tersebut membutuhkan waktu dan perencanaan yang cukup matang. Sebab setiap RPH memerlukan cold storage yang cukup besar dan itu membutuhkan dana yang tidak sedikit.

"Selain itu, kita juga harus mereferensi konsumen untuk sedikit beralih," katanya.

Sebagai informasi, selema sepuluh terakhir harga daging sapi di beberapa kota seperti Bogor, Bandung, dan Jakarta merangkak naik hingga Rp200.000 per kilogram dari harga biasanya. Kenaikan harga daging sapi memang biasa terjadi menjelang Natal dan akhir tahun. Namun hingga hari ini, Rabu (6/1), harga daging sapi belum kunjung turun juga. (rfd)


BACA JUGA:

  1. Pemerintah Disarankan Kembangkan Kawin Silang Sapi Impor dengan Lokal
  2. Kapal Ternak Jokowi Pangkas Biaya Pengiriman Sapi Rp1,48 Juta/Ekor
  3. Pemerintah Diminta Tegas Cegah Daging Sapi Ilegal
  4. Pemerintah Harus Hitung Ulang Jumlah Sapi di Lapangan
  5. Mentan: Pengiriman Sapi dari NTT Jauh Lebih Murah
#Sri Agustina #Kementerian Perdagangan #Harga Daging Sapi
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar
Pemerintah berhasil mengamankan produk tekstil impor yang diduga ilegal berupa 19.391 bal pakaian bekas dalam karung atau balpres senilai Rp 112,35 miliar.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar
Lifestyle
Kemendag Masih Kawal Penyelesaian Pengembalian Dana Tiket Konser DAY6
Kemendag melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) telah melakukan berbagai upaya untuk memfasilitasi penyelesaian pengaduan konsumen terkait pengembalian dana (refund) tiket konser DAY6 ‘3rd World Tour Forever Young’
Frengky Aruan - Sabtu, 09 Agustus 2025
Kemendag Masih Kawal Penyelesaian Pengembalian Dana Tiket Konser DAY6
Indonesia
Wamendag Tanggapi Isu Bendera One Piece, Penjualan Merah Putih Diklaim Tak Menurun
Fenomena pengibaran bendera bajak laut One Piece ini menjadi sorotan publik menjelang peringatan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus
Angga Yudha Pratama - Rabu, 06 Agustus 2025
Wamendag Tanggapi Isu Bendera One Piece, Penjualan Merah Putih Diklaim Tak Menurun
Indonesia
Kemendag Sita 5.100 Ponsel Pintar Rakitan dengan Nilai Capai Rp 17,62 Miliar
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap praktik perakitan dan perdagangan produk ponsel pintar (smartphone) ilegal dengan nilai ekonomis Rp 17,62 miliar.
Frengky Aruan - Rabu, 23 Juli 2025
Kemendag Sita 5.100 Ponsel Pintar Rakitan dengan Nilai Capai Rp 17,62 Miliar
Indonesia
Beras Oplosan Bikin Masyarakat Tertipu, Pemerintah Harus Bertanggung Jawab
Beras oplosan membuat masyarakat tertipu. Pemerintah pun harus bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan.
Soffi Amira - Sabtu, 19 Juli 2025
Beras Oplosan Bikin Masyarakat Tertipu, Pemerintah Harus Bertanggung Jawab
Indonesia
Beras Oplosan Alarm Serius, DPR Desak Kemendag Tingkatkan Pengawasan, Jangan Hanya Aktif Jelang Hari Besar Keagamaan
Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim, mendesak Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk memperkuat fungsi pengawasan terhadap peredaran dan ketersediaan bahan pokok.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Juli 2025
Beras Oplosan Alarm Serius, DPR Desak Kemendag Tingkatkan Pengawasan, Jangan Hanya Aktif Jelang Hari Besar Keagamaan
Indonesia
Hubungan Indonesia dan Timor Leste Makin 'Lengket', Kini Fokus Perdagangan dan Dukungan ASEAN
Indonesia juga menegaskan dukungan penuhnya terhadap aksesi Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN
Angga Yudha Pratama - Minggu, 13 Juli 2025
Hubungan Indonesia dan Timor Leste Makin 'Lengket', Kini Fokus Perdagangan dan Dukungan ASEAN
Indonesia
10 Produk Terbaik Indonesia Melaju ke Good Design Award Jepang
Menjadi tolok ukur kualitas desain nasional sekaligus peluang untuk memperluas penetrasi produk Indonesia di pasar global.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
10 Produk Terbaik Indonesia Melaju ke Good Design Award Jepang
Indonesia
Pemerintah Tolak Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping Impor Benang Filamen Sintetis Asal China
Mendag Busan mengatakan bahwa keputusan ini mempertimbangkan kondisi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional secara menyeluruh, serta masukan dari para pemangku kepentingan terkait.
Frengky Aruan - Kamis, 19 Juni 2025
Pemerintah Tolak Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping Impor Benang Filamen Sintetis Asal China
Indonesia
Biomassa Indonesia Tembus Pasar Jepang, Raup Transaksi Rp 1,04 Triliun
Perusahaan Jepang menandatangani komitmen untuk mengimpor 640 ribu ton PKS dan wood pellet yang akan dipergunakan untuk keperluan sumber energi di Jepang.
Frengky Aruan - Senin, 16 Juni 2025
Biomassa Indonesia Tembus Pasar Jepang, Raup Transaksi Rp 1,04 Triliun
Bagikan