Disinggung Kasus UPS, Anggota DPRD Jakarta Irit Bicara


Ketua Pansus Laporan Hasil Pemeriksaan BPK, Triwisaksana (ketiga kiri) didampingi Anggota Pansus M Taufik (kedua kiri) dan Abaraham Lunggana (kiri) di KPK, Jumat (30/10). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
MerahPutih Megapolitan - Sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta irit bicara saat ditanya soal kasus korupsi uninterruptible power supply (UPS) yang menyeret nama salah seorang anggota DPRD DKI Jakarta.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengatakan, menyerahkan seluruh kasus tersebut ke ranah hukum.
"UPS kan sudah masuk ranah hukum, tidak bisa diintervensi lagi, apalagi di-pansus-in," katanya kepada awak media di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (30/10).
Taufik menilai, setelah kasus UPS masuk ke pengadilan itu sudah menjadi hak pengadilan untuk memanggil dan memeriksa terduga.
"Kalau ada anggota DPRD yang disebutkan dalam pengadilan, itu merupakan penilaian pengadilan," paparnya.
Sikap yang sama ditunjukan Abraham Lunggana terkait soal UPS. Pria yang akrab disapa Haji Lulung itu enggan berkomentar banyak.
"Itu urusan pengadilan, siapa yang disebut nanti," tukasnya.
Sebelumnya, sejumlah anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dituding terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) untuk 25 sekolah SMA/SMKN se-Jakarta Barat.
Dugaan itu terungkap dalam berkas dakwaan mantan Kepala Seksi Prasarana dan Sarana pada Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Barat Alex Usman.
Dalam sidang di Pengadilan Topikor Jakarta sebelumnya, inisial FZ anggota DPRD DKI disebut perperan penting dalam memasukkan anggaran tersebut kedalam RAPBD 2014. Padahal dalam APBD DKI tidak menyebutkan pembelian UPS. (fdi)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPRD DKI Janji Siap Kawal Tuntutan Massa Demo soal Anggaran dan Transparansi BUMD Dharma Jaya

DPRD Kritik Pagar Tinggi dan Jalan Sempit di Stasiun Cikini Jakarta Beri Kesan Tidak Ramah Pejalan Kaki

Ketua DPRD DKI Bocorkan Penggunaan Dana Rp95,3 Triliun APBD 2026, Pembangunan Jakarta Bakal Lebih Gila-gilaan?

DPRD Minta Pemprov Sosialisasi Lowongan Damkar Jakarta Nantinya Tidak Jadi PNS, Biar Tidak PHP

Cek Kesehatan Gratis Jadi Data Base, DPRD Instruksikan Dinkes Jakarta Langsung Tangani Penyakit Siswa

Fraksi PDIP Tolak Usulan Program Kartu Janda Jakarta dari Gerindra

Ratusan Keluarga Masih Buang Air Sembarangan di Jakarta, DPRD Minta Dibangun Kamar Mandi Komunal

DPRD Tolak Rencana Tarif Parkir di Jakarta Naik, Rp 5.000 Sudah Tertinggi di Indonesia

DPRD Gelar Paripurna Hari Minggu, Gubernur Pramono Bilang Begini di Forum

Anggota DPRD Ingatkan Pramono Soal Pungli Rumah Susun, Sirukim Harus Jadi Solusi
