Dirut BEI: Tidak Ada Alasan Pemerintah Tidak Beli Saham Freeport

Sejumlah Haul Truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, Sabtu (19/9). (Foto Antara/Muhammad Adimaja)
MerahPutih Bisnis - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio tidak sependapat dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengenai divestasi saham PT Freeport Indonesia. Harga saham PT Freeport yang ditawarkan kepada pemerintah dianggap justru terlalu murah.
"Tapi saya pribadi kalau mendengar apa kata-kata Pak Rizal Ramli (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya) justru jadi murah lho, kata Pak Rizal terbesar di dunia lho," ujar Tito di Kantor BEI, Jakarta, Senin (18/1).
Menurutnya, banyak perusahaan yang listing di Bursa Efek memiliki kapitalisasi market lebih besar daripada Freeport.
"Kalau saya lihat harga yang ditawarkan oleh Freeport yaitu sebesar US$1,7 miliar. Artinya market cap-nya US$17 miliar. Banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang market cap-nya lebih dari itu," jelasnya.
Beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bahkan bisa meraup keuntungan hingga dua kali lipat dari Freeport. Tito mencontohkan, Pertamina meraup untung 4 kali lipat dari Freeport, begitu juga dengan BRI yang bisa meraup untung hingga 2 kali lipat.
Sehingga, menurut Tito, tidak ada alasan bagi para pelaku saham maupun pemerintah menyebut harga saham yang ditawarkan oleh Freeport kemahalan atau bahkan sampai tidak mau membeli saham Freeport.
Sebelumnya, Rizal Ramli menyatakan harga saham 10,64 persen senilai US$1,7 miliar atau setara Rp23,83 miliar yang ditawarkan Freeport kepada pemerintah kemahalan. Menurutnya, harga saham Freeport McMoran di bursa saham New York anjlok dari US$60 sampai US$30 per lembar. (rfd)
BACA JUGA:
- Pemerintah Bentuk Tim Penyelesaian Divestasi Freeport
- DPR Minta Divestasi Freeport Tidak Dipolitisasi
- Sudirman Said: Setya Novanto Tak Patut Bertemu PT Freeport Indonesia
- Divestasi Saham PT Freeport jadi Perdebatan Sengit Di DPR
- Polemik PT Freeport Pengalihan Isu Kewajiban Divestasi Saham
Bagikan
Berita Terkait
Perasaan Terjebak dam Kecewa Musisi Saat Penyelenggara Gaet Sponsor Tambang Emas dan Tembaga

Berbagai Musisi Mundur dari Pestapora, Penyelenggara Akhiri Kerja Sama Dengan PT Freeport Indonesia

Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah

BEI Belum Mau Hapus Saham Sritex, Meskipun Sudah Masuk Kriteria Delisting

Pramono Masih Kaji IPO PAM Jaya Agar Bisa Melantai di Bursa Efek Indonesia

Antisipasi Pelemahan IHSG, BEI Kaji Pembukaan Kode Broker Imbas Kebijakan Trump

Pelemahan IHSG Berlanjut, Investor Lokal Alami Kepanikan

IHSG Hari Pertama usai Libur Lebaran Ditutup Anjlok Berakhir di Zona Merah

IHSG Anjlok, Analis Sarankan Aksi Beli Saham Perusahaan yang Beri Dividen Besar

Apa Itu Trading Halt di Bursa Saham Indonesia dan Aturan Barunya?
