Dihujat Publik, DPR Salahkan Menkeu


Gedung MPR DPR DPD (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)
MerahPutih Politik - DPR salahkan Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro terkait kenaikan anggaran tunjangan bagi anggota DPR. Dia menyesalkan langkah gegabah Bambang karena DPR akhirnya yang menerima hujatan dari publik.
"Ini juga Menkeu-nya harus dikritik. Enggak benar juga dia meloloskan, kita yang disalahkan," kata Anggota Komisi III DPR, Masinton Pasaribu saat dihubungi, Kamis (17/9).
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, Menkeu mempunyai rasa sensitifitas terhadap krisis yang saat ini tengah dialami Indonesia. Kenaikan tunjangan bagi anggota DPR atau pun pejabat negara lainnya tidak tepat.
"Jangan semua usulan diterima. Menkeu kan eksekutornya," kata dia.
Menurut dia, tunjangan didapat selama menjabat anggota DPR sudah cukup, meski tidak berlebihan. Dia menyarankan kepada anggota DPR lainnya untuk memanfaatkan tunjangan dan fasilitas yang sudah ada.
"Tunjangan yang ada harus dicukup-cukupkan lah. Sekarang kan pejabat itu harus memiliki rasa empati," katanya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, DPR RI memiliki hak untuk menggunakan atau tidak adanya kenaikan tunjangan yang sudah disetujui pemerintah. Ia menegaskan bahwa pemerintah hanya merespons permintaan kenaikan tunjangan dan ketentuannya disesuaikan dengan kebutuhan serta ketersediaan anggaran.
"Jadi soal dipakai atau tidak itu adalah urusan DPR. Kalau mereka merasa sebaiknya tidak usah naik, ya silakan," ucap Bambang.
Berikut kenaikan tunjangan yang diusulkan DPR dan tunjangan yang disetujui Kemenkeu:
1. Tunjangan kehormatan
a) Ketua badan/komisi: DPR mengusulkan Rp 11.150.000, hanya disetujui Rp 6.690.000.
b) Wakil ketua: DPR mengusulkan Rp 10.750.000, hanya disetujui Rp 6.460.000.
c) Anggota: DPR mengusulkan Rp 9.300.000, hanya disetujui Rp 5.580.000.
2. Tunjangan komunikasi intensif
a) Ketua badan/komisi: DPR mengusulkan Rp 18.710.000, hanya disetujui Rp 16.468.000.
b) Wakil ketua: DPR mengusulkan Rp 18.192.000, hanya disetujui Rp 16.009.000.
c) Anggota: DPR mengusulkan Rp 17.675.000, hanya disetujui Rp 15.554.000.
3. Tunjangan peningkatan fungsi pengawasan
a) Ketua komisi/badan: DPR mengusulkan Rp 7.000.000, hanya disetujui Rp 5.250.000.
b) Wakil ketua komisi/badan: DPR mengusulkan Rp 6.000.000, hanya disetujui Rp 4.500.000. c) Anggota: DPR mengusulkan Rp 5.000.000, hanya disetujui Rp 3.750.000.
4. Bantuan langganan listrik dan telepon
DPR mengusulkan Rp 11.000.000, hanya disetujui Rp 7.700.000. (mad)
BACA JUGA:
1. Tunjangan DPR Naik, Desmon: Ini Akal-akalan
2. Dede Yusuf: Untuk Tahun Ini Saya Tolak Kenaikan Tunjangan DPR
3. Gaji Anggota DPR Terbesar Keempat di Dunia
4. Minta Kenaikan Tunjangan, Netizen Sebut DPR Tidak Punya Otak
5. Satya Wira Yudha Setuju Anggaran Tunjangan Anggota DPR Ditambah
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak

Putusan MK 'Paksa' Revisi UU ASN, DPR Tegaskan Perlunya Pembentukan Lembaga Independen Baru untuk Awasi Sistem Merit

DPR Sebut Swasembada Pangan Cuma Omong Kosong Tanpa Hal Ini

2 Syarat WNA Ekspatriat Boleh Jadi Bos BUMN Versi Legislator

RDPU HIMASAL Lirboyo dengan DPR Bahas Konten Exposed Uncensored Trans 7

Nyawa Angga Melayang Buntut Bullying Ganas di Grobogan, Polisi Diminta Profesional dan Transparan

Komisi III DPR Mau Rombak KUHAP, Intip Jurus Damai Berbasis Nilai Lokal Ala Aceh

Jejak Kesejahteraan ASN, DPR 'Ngebet' Hapuskan Beda Gaji PNS-PPPK

Baleg DPR Buka Keran Curhat Pembahasan RUU ASN, PPPK Bisa Alih Status?

Firman Soebagyo Dukung Bulog 'Naik Kelas' jadi Kementerian, Demi Kuasai Stok Beras Nasional
