Denmark Puji Penanggulangan Terorisme di Indonesia


Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius (kanan) bersama Duta Besar Denmark untuk Indonesia Casper Klynge di Jakarta, Jumat (25/11). (Foto Dok BNPT)
MerahPutih Nasional - Pemerintah Denmark sekarang ini sedang menghadapi ancaman terorisme seperti halnya Indonesia. Ancaman tersebut mengarah serius mengingat bulan Januari 2015 lalu, salah satu situs pendukung ISIS juga mendeklarasikan bahwa Denmark juga menjadi target serangan.
Dalam kunjungannya ke kantor BNPT, Duta Besar Denmark untuk Indonesia Casper Klynge menyampaikan apresiasi terhadap BNPT dalam penanggulangan terorisme di Indonesia. Ia juga ingin melakukan kerjasama dalam penanggulangan terorisme.
“Dubes Denmark datang ke sini (BNPT) untuk sharing informasi mengenai terorisme. Mereka apresiasi sekali dengan Indonesia dan juga ingin melakukan kerjasama dalam penanggulangan terorisme,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius di Jakarta, Jumat (25/11).
Menurut Suhardi, pada bulan April 2016 lalu, polisi di kota Copenhagen, Denmark sudah menangkap sebanyak empat orang anggota Foreign Terrorist Fighters (FTF) yang kembali ke Denmark.
“Bahkan menurut Dubes Denmark, hingga April 2016 lalu, ada sejumlah 125 orang warga negara Denmark yang diduga telah berada di wilayah konflik di Suriah dan Irak. Dan sekitar 62 orang di antaranya juga telah kembali. Dan itu menjadi masalah besar bagi pemerintah Denmark,” ujar mantan Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional Sestama Lemhanas ini.
Seperti halnya Indonesia, berkaitan dengan keanggotaan organisasi internasional berkaitan dengan FTF, Denmark juga merupakan salah satu pendiri dan anggota Global Counter Terrorism Forum (GCTF), dan Financial Action Task Force.
“Di dalam pertemuan tadi saya katakan kepada pemerintah Denmark bahwa kita juga menyadari bahwa Indonesia dan Denmark telah berbagi tantangan yang sama dalam hal ancaman global terutama terorisme, meskipun pada tingkat yang berbeda. Dan saya melihat bahwa pemerintah Denmark juga memiliki pendekatan yang lembut dalam menangani masalah terorisme,” ujar mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.
BACA JUGA:
- Islam Itu Indah, Umat Jangan Mau Diadu Domba
- Perangi Propaganda Radikalisme di Dunia Maya, Duta Damai Harus Diperbanyak
- Pemerintah Belanda Puji Indonesia dalam Penanganan Terorisme
- Waspadai Dimensi yang Bisa Memecah Belah Persatuan Bangsa
- Kasus Penistaan Agama, Ulama dan Tokoh Masyarakat Diminta Suarakan Kedamaian
Bagikan
Berita Terkait
Ketua KPK dan Kepala BNPT Kena Mutasi di Internal Polri

Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda

Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen

BNPT Sampaikan Capaian Kinerja dan Global Terrorism Index Tahun 2024

BNPT Antisipasi Ancaman Terorisme saat Natal dan Tahun Baru 2025

Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi

Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror

Serangan Teroris di Moskow, Kepala BNPT: Ancaman Serius Perdamaian Dunia

BNPT Temukan 2.670 Konten Radikalisme dan Terorisme Sepanjang 2023

3 Kelompok yang Rentan Terpapar Paham Radikalisme di Medsos
