DEN : Tidak Tepat DKE Dijadikan Bantalan Pertamina

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 10 Januari 2016
DEN : Tidak Tepat DKE Dijadikan Bantalan Pertamina

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Rinaldy Dalimi (Foto: MerahPutih/Restu Fadilah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Bisnis - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Rinaldy Dalimi menilai tidak tepat jika, pungutan Dana Ketahanan Energi (DKE) diperuntukan sebagai bantalan PT Pertamina (Persero) dalam menjual BBM jenis premium.

"Jadi DKE tidak tepat kalau untuk Pertamina," tegas Rinaldy saat  ditemui usai acara diskusi publik di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu, (10/1).

Menurut Rinaldy dalam PP No.79 ditetapkan target bauran energi nasional sampai tahun 2050, menetapkan prioritas pengembangan energi berdasarkan prinsip memaksimalkan energi baru terbarukan (EBT), meminimalkan penggunaan minyak bumi, mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dan EBT serta menggunakan batubara sebagai andalan pasokan energi nasional.

Selain itu, dalam peraturan pemerintah (PP) nomor 79 tahun 2014 tersebut juga mengamanatkan agar tersedianya cadangan energi nasional yang meliputi cadangan strategis, cadangan penyangga dan cadangan operasional. Pemerintah daerah ikut bertanggung jawab dalam pengelolaan energi.

"Dalam kebijakan itu untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan. Bukan untuk menutupi kerugian ataupun bantalan Pertamina. Karena Pertamina punya peluang untuk menutupi kerugiannya dari turunnya harga minyak yang baru turun pada tanggal 5 Januari kemarin," katanya.

Sebelumnya di depan awak media, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan perusahaan minyak milik negara itu menelan kerugian riil dari penjualan Premium sebesar US$194 juta atau setara Rp2,69 triliun selama 2015.

"Jadi rugi itu ada dua. Satu, opportunity loss. Satu lagi loss bener. Kalau opportunity loss Rp 6 triliun lebih sedangkan losses bener, itu US$ 194 juta. Itu Premium saja. Kalau itu dibayar saja, saya impas," katanya.

Untuk itu, Ahmad menyarankan agar DKE yang rencananya dipungut pemerintah dikelola oleh Pertamina untuk menutupi kerugian Pertamina atau dijadikan bantalan pertamina. (rfd)

 

BACA JUGA:

  1. Perusahaan Konstruksi Diminta Tingkatkan K3  
  2. 2.375 Orang Meninggal dalam Kecelakaan Kerja Selama 2015 
  3. Diminta Kendalikan Inflasi, Mendag Bangun Kerja Sama dengan India
  4. PT KCJ Rampungkan Pengadaan 120 Unit KRL 
  5. Sapi Ilegal Datang dari India, Ini Jawaban Kementerian Perdagangan
#Dewan Energi Nasional (DEN) #Pertamina #Dana Ketahanan Energi (DKE)
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Etanol 10 Persen di BBM Diwajibkan Mulai 2027
Langkah mandatori tersebut, tutur Bahlil, dalam rangka menciptakan sumber-sumber energi dari nabati dan membangun kedaulatan energi, agar Indonesia mengurangi impor bensin.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 24 Oktober 2025
Etanol 10 Persen di BBM Diwajibkan Mulai 2027
Indonesia
SPBU Swasta Diklaim Siap Negosiasi Dengan Pertamina Buat Lancarkan Pasokan BBM
Berdasarkan informasi sebelumnya, terdapat tiga perusahaan yang sudah menjalin negosiasi dengan Pertamina, yakni PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (APR)-AKR Corporindo Tbk (pengelola SPBU BP).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 24 Oktober 2025
SPBU Swasta Diklaim Siap Negosiasi Dengan Pertamina Buat Lancarkan Pasokan BBM
Indonesia
Pelaku Dugaan Korupsi Kasus Mesin EDC Bank BRI, Sama Dengan Kasus EDC Pertamina
KPK mengusut pengondisian dalam pengadaan mesin EDC untuk membandingkan kualitas barang dari vendor dengan harganya.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 24 Oktober 2025
Pelaku Dugaan Korupsi Kasus Mesin EDC Bank BRI, Sama Dengan Kasus EDC Pertamina
Indonesia
DPR Tagih Komitmen Pemerintah Bangun Kilang Rosneft Tuban
Sudah hampir satu dekade sejak groundbreaking, tapi kilang Tuban belum juga jalan.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
DPR Tagih Komitmen Pemerintah Bangun Kilang Rosneft Tuban
Indonesia
Didi Irawadi Sindir Pemerintah: Negeri Kaya Minyak, tapi Impor dari Singapura
Indonesia ialah negeri penghasil minyak yang aneh.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Didi Irawadi Sindir Pemerintah: Negeri Kaya Minyak, tapi Impor dari Singapura
Indonesia
Tegaskan Pertalite Tak Dicampur Etanol, Pertamina: Isu yang Beredar Keliru
Pertamina memastikan seluruh produk, termasuk Pertalite, telah melalui proses quality control ketat di setiap tahap rantai pasok hingga SPBU.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Tegaskan Pertalite Tak Dicampur Etanol, Pertamina: Isu yang Beredar Keliru
Indonesia
BBM Campur Etanol 10% Wajib 2026, Pertamina Minta Publik Jangan Percaya Narasi Miring yang Beredar
PT Pertamina Patra Niaga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan narasi isu negatif terkait campuran etanol dalam BBM yang kini banyak beredar di media sosial.
Wisnu Cipto - Rabu, 08 Oktober 2025
BBM Campur Etanol 10% Wajib 2026, Pertamina Minta Publik Jangan Percaya Narasi Miring yang Beredar
Indonesia
Kata Pertamina Soal Kandungan Etanol Yang Bikin SPBU Batal Beli Base Fuel BBM
Vivo sudah menyepakati untuk membeli base fuel dari Pertamina sebanyak 40 ribu barel (MB), dari 100 ribu barel yang sudah diimpor oleh perusahaan plat merah tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Kata Pertamina Soal Kandungan Etanol Yang Bikin SPBU Batal Beli Base Fuel BBM
Indonesia
Etanol Ditolak Badan Usaha Swasta, ini nih Regulasi Pemakaiannya dalam Kandungan BBM di Indonesia
Eetanol umumnya digunakan sebagai campuran dengan bahan bakar fosil seperti bensin dan diesel pada beragam jenis mesin.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Etanol Ditolak Badan Usaha Swasta, ini nih Regulasi Pemakaiannya dalam Kandungan BBM di Indonesia
Indonesia
Mengenal Etanol yang Ditolak BP hingga Vivo, BBM Berbahan Tebu dan Biji-Bijian yang Disebut Berdampak Buruk bagi Mesin Kendaraan
Etanol telah digunakan di negara industri sebagai bahan bakar yang berdiri sendiri atau dicampurkan ke bensin untuk meningkatkan oktan sekaligus mereduksi emisi karbon.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Mengenal Etanol yang Ditolak BP hingga Vivo, BBM Berbahan Tebu dan Biji-Bijian yang Disebut Berdampak Buruk bagi Mesin Kendaraan
Bagikan