Candran, Satu-satunya Desa Wisata dengan Museum Tani


Foto: MP/Fredywansyah
MerahPutih Wisata - Desa Wisata Candran, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, mengandalkan pertanian sebagai daya pikat wisatawannya. Selain memyediakan paket wisata belajar bertani, desa wisata ini juga menawarkan belajar dan mengenali dunia pertanian secara tradisional melalui sebuah museum.
Berdirinya Museum Tani Jawa membuat desa wisata ini berbeda dari desa wisata lainnya. Bahkan, hanya di desa wisata inilah berdiri museum tani dengan koleksi peralatan tani tradisional.
"Kenapa kita buat museum tani, karena kita buat jadi wadah generasi kita untuk mewarisi nilai-nilai budi sosok petani. Kita wariskan nilai-nilai budi petani ke mereka. Petani itu kan jujur, sederhana, dan gak neko-neko. Yang penting juga, laku petani itu selalu bersyukur kepada sang pencipta. Pada saat panen berlimpah bersyukur kepada," kata Ketua Pokdarwis Desa Wisata Candran saat berbincang dengan merahputih.com di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (28/7).
Di museum ini, berbagai peralatan tani tradisional dijadikan barang pajangan untuk para wisatawan. Sebut saja luku, garu, gosrok, membatik, candran, desa wisatacangkul, sabit, gathol serta peralatan tani tradisional lainnya. Ada pula perlatan memasak tradisional seperti anglo, pipisan, talenan, ungkal, telenan potong, gancu, munthu, ceting, kukusan, wajan, parangon dan kendhil.
Semua koleksi Museum Tani Jawa berusia lebih dari 50 tahun. Semuanya merupakan peninggalan warga Imogiri, khususnya Desa Candran. Namun, ada pula beberapa koleksi yang sengaja didatangkan dari luar Bantul. Hal ini untuk melengkapi koleksi tani tradisionalnya. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta

Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
