Busana Muslim Corak Bordir Masih Jadi Andalan


(Foto: MerahPutih/Jhon Abimanyu)
Merahputih Bisnis - Keinginan Yun Yun Indiarti memiliki butik pakaian baju muslimah memang sudah menjadi impian sejak duduk di bangku Sekolah Menegah Umum. Pada Tahun 2000 lalu ia mencoba merintis usaha mulai dari kecil-kecilan.
Pemilik butik Indyfaza Indiarti mengaku sejak awal merintis usaha ini modal yang dikeluarkan sekitar Rp500 ribu rupiah. Ia gunakan untuk membeli bahan baku seperti bahan, dan sebagai.
"Waktu itu modal yang saya keluarkan itu digunakan untuk dibuatkan model baju muslim membuat kemeja-kemeja, blus dan mulai dipasarkan," tutur Indi saat ditemui merahputih di standnya di Mall sarinah, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Meski memulai usaha butik busana muslim dengan modal yang cukup minim, produknya mulai banyak diminati oleh beberapa rekan dekatnya. "Perlahan tapi pasti produk saya mulai diminati dengan hasil karya buatan saya," tuturnya.
Keunggulan produk buatan Indi banyak mengangkat tema bordir pada baju muslimnya. salah satu contoh baju blues wanita terus panjang, di sisi sebelah kiri baju terdapat bordiran menyerupai buka dan ukuran.
Indi menjelaskan setiap bordiran yang dibuat pada busana muslim semuanya hasil karya handmade. Untuk membuat satu baju sendiri membutuhkan waktu tiga sampai dengan seminggu,
"Semua bordir pada busana muslim dibuat secara handmade, dan tidak menggunakan mesin bordir. Hal ini yang menjadi keunikan produk kami," terangnya.
Berbagai jenis model baju muslim mulai dari baju koko kombinasi batik, baju koko motif, blus terusan, kerudung segiempat, selendang bordir, dan gamis.
Untuk harga yang ditawarkan di setiap produknya, Indi mematok harga mulai dari Baju gamis Rp 750- Rp 1,7 juta, baju koko aplikasi batik dan bordir dipatok harga Rp 250-650 ribu, selendang rumbai harga dari 150-350 ribu, serta kerudung segiempat dari Rp 100 - 100 ribu.
Selain itu, bahan yang digunakan untuk membuat baju muslimnya beragam mulai dari katun, sifon, katun, silk, sifon, dan sutra. Menurut Indi bahan ini memiliki yang nyaman bila dipakai disetiap acara. Disamping itu model-model yang dirancang sangat simple serta terlihat lebih casual.
"Saya sengaja merancang desain setiap baju muslim lebih casual agar dapat dipakai di setiap moment acara. Ditambah lagi bahan dipakai juga nyaman sehingga produk ini banyak diminati oleh semua kalangan," tuturnya.
Setiap menjelang lebaran Indi selalu meluncurkan model produk terbaru dengan corak motif yang beragam. Ia menuturkan bahwa ide untuk meluncurkan produk baru selalu hunting model-model terbaru melalui majalah, atau website dari luar, kemudian ia modifikasi dengan konsepnya.
"Biasanya saya searching di internet untuk mencari model baru, atau saya keliling ke beberapa daerah untuk mendapat inspirasi untuk membuat model-model unik dan kreatif agar pelanggan tetap tertarik dengan produk saya," tutupnya. Abi
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
'Ramadan Runway' Sukses Hasilkan Omzet 8 Milyar Lebih saat Pelambatan Ekonomi

Gelaran 'Ramadan Rhapsody' Sukses Jadi Magnet untuk Penggemar Fashion Muslim

Motif Floral, Lace, dan Embroidery Masih Menjadi Elemen Favorit Busana Muslim Perempuan 2025
6 Desainer Hadirkan Busana Muslim Perempuan Terbaik lewat Ramadan Rhapsody

Burgundy Menjadi Tren Warna Busana Muslim untuk Idul FItri 2025

IFC Sebut Modest Fashion Indonesia Maju Pesat Tapi Masih Punya PR Besar

Muffest+ 'Connecting in Style' Resmi Dibuka, Usung Konsep Sustainability Lifestyle

Sejumlah Desainer Indonesia Bakal Meramaikan Tokyo Muslim Fashion Festival 2024

Inspirasi Busana Lebaran dari Koleksi Hasil Kurasi JFW 2023

Tampil Modest di Berbagai Aktivitas dengan Lookbook ‘Modesty In Everyday Life’
