Bom Istanbul, Dunia Tak Sereaktif Peristiwa Paris

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 14 Januari 2016
Bom Istanbul, Dunia Tak Sereaktif Peristiwa Paris

Bunga belasungkawa atas peristiwa pengeboman di Sultanahmed, Istanbul, Turki. (Foto: Twitter/@LianaMistretta)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Timur Tengah - Turki berduka cita setelah peristiwa bom bunuh diri yang diduga dilakukan oleh ISIS, di kawasan wisata dunia, area Sultanahmet, Kompleks Hagia Sophia, Istanbul, Selasa (12/1) pukul 10.20 waktu setempat. Ledakan tersebut menyebabkan 11 korban jiwa, 15 orang luka-luka. Sebagian besar korban tewas warga negara Jerman.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, serangan di jantung wisata Istanbul dilakukan oleh pengebom bunuh diri asal Suriah. Dengan insiden tersebut, Erdogan menyatakan harus ada kerja sama untuk menghadapi teror.

Di dunia maya, peristiwa bom bunuh diri di Istanbul tidak ramai menjadi perbincangan netizen. Di Twitter misalnya, beberapa hastag terkait peristiwa berdarah tersebut tidak menjadi tranding topic dunia.

"Gambar ini sudah dapat menjelaskan apa yang terjadi," kata seorang pengguna Twitter dalam bahasa Inggis, mengomentari sebuah gambar berisi bendera Perancis dan bendera Turki. Pada gambar itu, bendera Perancis bertanda "bunyi" seperti tanda pada handphone, sedangkan pada bendera Turki bertanda "silent".

Netizen membandingkan peristiwa berdarah di Turki dengan pemboman di Paris, Perancis beberapa waktu lalu.

Tak banyak gambaran empati ditemui di Twitter. Selain hastag #prayforistanbul yang dipakai, beberapa hastag disematkan pengguna Twitter untuk mengucapkan belasungkawa terhadap Turki, yaitu hastag #sultanahmed sebagai tempat kejadian, dan #istanbul.

Foto-foto yang diunggah netizen tidak seramai yang ditemui saat peristiwa Paris. Setidaknya itu yang dicuitkan salah satu netizen, "sekedar mengingatkan, yang dulu mendoakan Paris, sekarang doakan Turki juga ya. Jangan silent."

Bendera Turki hanya ditemui beberapa. Gambar bangunan Hagia Sophia dominan di Twitter. Dengan latar belakang bangunan bersejarah itu, ditulis "Pray For Istanbul", dan simbol pada bendera Turki yaitu bulan sabit dan bintang. Banyak dari netizen menggunakan bahasa Turki dengan hastag yang sama.

Di media sosial Facebook, hastag #PrayForIstanbul menjadi penanda belasungkawa netizen terhadap Turki. Seorang netizen menggunakan hastag tersebut untuk mengungkapkan kekecewaan terhadap netizen lain yang tidak banyak menyampaikan empati terhadap korban peristiwa di Turki.

"Kenapa tidak ada hastag #prayforistanbul? Karena yang terkorban adalah muslim. Catat itu," kata seorang netizen.

Pencarian hastag #prayforistanbul sepi. Hal itu jauh terbalik dengan reaksi masyarakat dunia maya terhadap peristiwa Paris. Ucapan belasungkawa dunia saat peristiwa Paris sangat terasa. Facebook contohnya, secara resmi dan pertama kalinya mengeluarkan latar belakang foto profil dengan bendera Perancis. Tak sulit menemukan pengguna Facebook yang menggunakan latar bendera Perancis saat itu untuk menyatakan bahwa ia sedang berbelasungkawa terhadap Perancis.

"Menunggu. Kapan ya Facebook dll mengganti photo profile dengan bendera Turki. ?#‎prayforturky? ?#‎prayforistanbul?," tulis pengguna Facebook. Pengguna lain menyebut bahwa kejadian di Turki dan reaksi terhadap kejadian tersebut yang "cuek" sebagai gambaran pandangan dunia internasional.

Sementara itu, analis politik Istanbul's International Strategic Research Organization (USAK) mengatakan bahwa pemboman di Sultanahmed, yang hanya beberapa meter dari lokasi poluler wisatawan seperti Masjid Biru dan Hagia Sophia, sangat berbeda dengan pemboman sebelumnya di Turki yaitu Suruc dan Ankara.

"Ini sangat penting bahwa peristiwa terjadi di Sultanahmed. Ini benar, bahwa Sultanahmed berada di jantung Istanbul, tapi lebih dari itu Sultanahmed juga jantung dunia," kata Mehmet Yegin seperti dilansir aljazera.com.

Mehmed Yegin mengatakan, bahwa masyarakat dunia mendatangi tempat tersebut. Amerika, Jerman, Arab, Korea, dan banyak masyarakat dari negara-negara lain yang mengunjungi tempat wisata dunia tersebut. ISIL atau ISIS menyerang tempat tersebut sebagai pesan untuk dunia melalui teror.

Selain Mehmed, pakar terorisme Baskent University's Center for Strategic Research (BASKENT-SAM) Ercan Citlioglu menyatakan hal senada, "sangat mungkin mengatakan, dengan menyerang destinasi wisata pupuler di Turki, ISIL mengirim pesan kepada semua pihak yang anti ISIL (ISIS)."

Di Indonesia, pemerintah dan masyarakat menyampaikan duka cita dan belasungkawa kepada keluarga korban ledakan di area Sultanahmet. Melalui siaran pers tertulis, Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan bahwa tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia Istanbul terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di Turki dan mengimbau WNI di sana untuk menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target. Sedangkan WNI yang akan bepergian ke wilayah tersebut diharapkan dapat memperhatikan perkembangan situasi.

Ada 708 orang WNI berdomisili di Istanbul, sebagian besar warga Indonesia yang tinggal di sana merupakan mahasiswa dan WNI yang telah memiliki pekerjaan tetap di Turki.

 

BACA JUGA:

  1. Turki Dituntut untuk Menangkap Penembak Jet Tempur Rusia
  2. Turki Kembali Bergejolak, Ratusan Ribu Warga Mengungsi
  3. Penyebaran Pasukan Turki di Irak Akibat Miskomunikasi?
  4. Turki Tarik Pasukannya dari Irak
  5. Ribuan Demonstran Kecam Penyebaran Tentara Turki di Irak
#Turki #Teror Bom #ISIS
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Teror Bom di Sekolah, DPR: Serangan terhadap Institusi Pendidikan dan Rasa Aman
Wakil Ketua Komisi III DPR RI meminta Polri memperkuat keamanan siber untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 10 Oktober 2025
Teror Bom di Sekolah, DPR: Serangan terhadap Institusi Pendidikan dan Rasa Aman
Indonesia
Polisi Lacak Pelaku Teror Bom 3 Sekolah Internasional, Lokasinya di Luar Negeri
Polisi telah melacak pelaku teror bom tiga sekolah internasional. Lokasi pelaku diketahui berada di luar negeri.
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
Polisi Lacak Pelaku Teror Bom 3 Sekolah Internasional, Lokasinya di Luar Negeri
Indonesia
Tim Siber Polda Dilibatkan Ungkap Teror Bom di Sekolah Internasional Jabodetabek
Polda Metro Jaya membentuk tim gabungan untuk mengungkap pelaku teror bom yang menyasar sejumlah sekolah internasional di kawasan Jabodetabek dalam beberapa hari terakhir.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
Tim Siber Polda Dilibatkan Ungkap Teror Bom di Sekolah Internasional Jabodetabek
Indonesia
Marak Teror Bom Sekolah Internasional, DPR: Alarm Serius Keamanan Dunia Pendidikan
DPR mendesak Polri dan instansi terkait segera turun tangan mengungkap dan menindak tegas pelaku ancaman teror bom sekolah internasional.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
Marak Teror Bom Sekolah Internasional, DPR: Alarm Serius Keamanan Dunia Pendidikan
Indonesia
Polisi Cari Pelaku Teror Bom di Sekolah NJIS Kelapa Gading, Akun Kripto tak Terdaftar di Indonesia
Polisi kini mencari pelaku teror bom di sekolah NJIS Kelapa Gading. Akun kripto pelaku tidak terdaftar di Indonesia.
Soffi Amira - Kamis, 09 Oktober 2025
Polisi Cari Pelaku Teror Bom di Sekolah NJIS Kelapa Gading, Akun Kripto tak Terdaftar di Indonesia
Indonesia
Marak Teror Bom, Kapolres Imbau Orangtua Siswa 6 Sekolah Internasional di Jakut Jangan Panik
Meski ancaman bom tidak terbukti, sedikitnya ada 3 sekolah internasional yang menjadi target sejak Selasa (7/10).
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
Marak Teror Bom, Kapolres Imbau Orangtua Siswa 6 Sekolah Internasional di Jakut Jangan Panik
Indonesia
Peneror Bom Sekolah Internasional NJIS Kelapa Gading Minta Tebusan Bitcoin US$ 30 Ribu
Pelaku meminta tebusan 30.000 dolar Amerika Serikat yang dibayarkan ke alamat bitcoin
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
Peneror Bom Sekolah Internasional NJIS Kelapa Gading Minta Tebusan Bitcoin US$ 30 Ribu
Indonesia
Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Masih Diburu, Siswa Tetap Belajar Saat Kejadian
Pelaku meminta uang tebusan US$ 30.000 atau sekitar Rp 497 juta rupiah dengan kurs saat ini dalam aksinya ke masing-masing pihak sekolah.
Wisnu Cipto - Rabu, 08 Oktober 2025
Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Masih Diburu, Siswa Tetap Belajar Saat Kejadian
Indonesia
Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Minta Tebusan US$ 30 Ribu
Sekolah Jakarta Nanyang School dan Mentari Internasional School (MIS) mendapat ancaman bom dari orang tak dikenal.
Wisnu Cipto - Rabu, 08 Oktober 2025
Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Minta Tebusan US$ 30 Ribu
Indonesia
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Mereka diketahui aktif menyebarkan propaganda serta ajakan melakukan aksi teror melalui media sosial, baik dalam bentuk unggahan tulisan, gambar, maupun video yang mengarah pada dukungan terhadap Daulah ISIS.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Bagikan