BNPT: Pemuda Bisa Buat Bom dari Internet
Petugas Penjinak bomPolda Metro Jaya menggunakan robot mengamankan barang diduga bom pada simulasi teror bom di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (13/10). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
MerahPutih Peristiwa - Perkembangan teknologi tidak hanya dimanfaatkan untuk bersosial dan penelusuran informasi edukasi. Kemudahan akses informasi ternyata kerap dimanfaatkan kelompok teroris untuk perekrutan.
Demikian disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Pol) Saud Usman Nasution dalam diskusi "Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS" di JEC, Yogyakarta, Rabu (28/10).
"Perkembangan radikalisme ke pemuda kita melalui media internet, sosial media," paparnya.
Menurut Usman, pemuda saat ini bahkan dengan mudahnya membuat bom. Alat pembelajaran yang digunakan, imbuh Usman, ialah internet. Pedoman dan tata cara aksi teror pun mudah ditemui di dunia internet, sehingga jadi ajang pembelajaran generasi muda.
"Generasi muda bisa buat bom dari internet," imbuhnya.
Usman berharap, pemuda sebaiknya dibekali ilmu agama yang memumpuni. Pasalnya, pemuda yang mudah direkrut teroris lewat internet lantaran pemahaman agamanya yang dangkal.
Selain menghadirkan BNPT, diskusi yang memperingati Sumpah Pemuda ini juga menghadirkan Menteri Agama Luqman Hakim dan dua narasumber bekas teroris. Keduanya ialah A Ayyub dan N Abbas. (fre)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Densus 88 Polri Ungkap Kasus Teroris Rekrut Anak-anak dari Media Sosial dan Game Online
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris