BI Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi 2016 Mencapai 5,6 Persen


Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo memberikan sambutan di acara 'Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015', di JCC, Jakarta, Selasa (24/11) malam. (Foto Antara/Wahyu Putro A)
MerahPutih Bisnis - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan adanya perbaikan ekonomi domestik pada tahun 2016 mendatang. Hal ini, akan membawa pertumbuhan ekonomi domestik mencapai 5,2-5,6 persen.
"Perbaikan ini dalam pandangan kami akan ditopang permintaan domestik, terutama dari sisi investasi mengingat kondisi eksternal belum pulih secara signifikan," kata Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo dalam "Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015" di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Selasa (24/11) malam.
Agus menambahkan, proyeksi pertumbuhan mencakup kredit dan pembiayaan perbankan akan tumbuh mencapai 12-14 persen pada tahun depan. Di samping itu, pertumbuhan tersebut ditopang dana pihak ketiga (DPK), yang ditaksir mencapai 13-15 persen.
"Sejalan dengan komitmen kami dalam menjaga stabilitas perekonomian, kami memperkirakan inflasi berada dalam kisaran yang targetnya 4 plus minus 1 persen pada tahun 2016," sambung Agus.
Agus mengaku defisit transaksi berjalan diperkirakan sedikit meningkat dibandingkan tahun ini sejalan dengan intensifnya proyek-proyek infrastruktur. "Namun, (peningkatan defisit ini) tetap pada level yang sehat di bawah 3 persen," kata dia.
Oleh karena itu, kata Agus, perbaikan ekonomi pada tahun 2016 akan membuat landasan ekonomi Indonesia semakin solid di tahun 2017-2019.
"Kami meyakini sinergi kebijakan dalam mempercepat transformasi ekonomi dapat membawa perekonomian tumbuh lebih sehat, berimbang, dan inklusif, serta menegaskan prospek keberlanjutan," tambahnya.
selaint itu, sambung Agus, pihaknya memprediksikan tahun 2017-2019 pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan sebesar 6-6,5 persen pada tahun 2019. Pertumbuhan ini ditopang oleh inflasi yang berada di kisaran 3,5 plus minus 1 persen.
"Sementara itu, defisit transaksi berjalan diharapkan akan berada pada lintasan yang menurun dan tetap berada pada level yang sehat di kisaran 2,5 persen," pungkasnya. (Abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak

BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah

Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah

Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM

Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN

Tanggapi Ucapan Kontroversial Menkeu Purbaya soal Tuntutan Publik, Ekonom: Demonstrasi Bukan Sekadar Masalah Perut

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik
