Berbagi Data Intelijen, Komisi I Ingatkan Pemerintah agar Berhati-hati
Anggota Komisi I DPR Sukamta (Foto: Twitter/@DrSukamta)
MerahPutih Peristiwa - Guna menangkal aksi terorisme pasca pengeboman di Paris, Prancis, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull meminta negara tetangga di Asia Tenggara termasuk Indonesia berbagi data intelijen.
Pro dan kontra kemudian mucul terkait berbagi data intelijen antarnegara ini. Peringatan kritis muncul dari anggota Komisi I DPR Sukamta. Ia mengingatkan, pemerintah Indonesia agar berhati-hati dalam berbagi data intelijen dengan Negeri Kanguru tersebut. Meski begitu, permintaan itu dinilai positif.
"Bagus saja sih kerja sama. Tapi, lebih penting Indonesia minta Australia mau terima pengungsi yang memang tujuannya ke sana," ujar Sukamta, di Jakarta, Sabtu (28/11).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyarankan, ketimbang berbagi data intelijen yang dinilai belum tentu menguntungkan Indonesia, lebih baik pemerintah mempertegas soal penanganan pengungsi oleh pemerintah Australia.
"Kita enggak mau pengungsi yang mereka tolak jadi persoalan di kita," tegasnya.
Ia menuturkan, permintaan Australia yang meminta berbagi data intelijen dengan Indonesia perlu diperjelas. Sebab, kata Sukamta, jangan sampai permintaan tersebut justru merugikan pemerintah Indonesia. Apalagi, Indonesia dinilai pernah menjadi korban dugaan penyadapan oleh Australia.
"Tentu harus diperjelas dulu apa yang mau dikerjasamakan. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi bumper-nya Australia," cemasnya.
Seperti diketahui, Australia minta para tetangganya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk lebih sering berbagi data intelijen demi mencegah munculnya serangan teror seperti tragedi di Paris 13 November lalu. Untuk itu, Australia akan mengutus Jaksa Agungnya ke Indonesia demi meningkatkan kerja sama intelijen.
Seruan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menyusul adanya seruan Amerika Serikat (AS) yang mengeluarkan peringatan bagi semua warganya di penjuru dunia untuk berhati-hati dalam bepergian.
Terhadap hal itu, Turnbull meminta pemimpin negara-negara tetangga, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura, untuk lebih sering berbagi data intelijen mengenai jaringan teroris. (dit)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Penembakan Massal Sydney, PM Australia Anthony Albanese Usulkan UU Senjata Nasional yang Lebih Ketat
Insiden Penembakan di Pantai Bondi, KJRI Sydney Rilis Nomor Darurat untuk WNI
Ayah dan Anak Diduga Jadi Pelaku Penembakan di Pantai Bondi Sydney
Penembakan Bondi Targetkan Komunitas Yahudi Australia, PM Albanese Gelar Rapat Keamanan Nasional
Polisi NSW Kategorikan Penembakan Bondi Aksi Terorisme, Korban Tewas Jadi 16 Orang
Penembakan Massal Pantai Bondi Sydney Dilakukan Ayah-Anak, 1 Pelaku Tewas di TKP
12 Orang Meninggal Akibat Penembakan di Pantai Bondi Australia
Indonesia Perdana Kirim Produk Tetes Tebu ke Australia, Buka Diversifikasi Ekspor
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Senator Australia Diskors Setelah Aksi Burka di Parlemen, Dicela dan Disebut Rasis