Babi Ngepet Masih Ditahan Warga Solo
Seekor babi yang diduga babi ngepet yang ditangkap warga, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah. (Foto: MerahPutih/Win)
MerahPutih Nasional - Lurah Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, Agus Triyono menyatakan seekor babi yang ditangkap warga di kelurahannya itu bukan babi jadi-jadian atau sering dikenal dengan babi ngepet. Pasalnya, bau yang ditimbulkan itu memang babi.
Meski begitu, ia mengakui jika bentuknya memang sedikit berbeda. Karena babi tersebut sedang dalam keadaan sakit. Bahkan, banyak warga yang mengira jika kaki hewan tersebut mirip seperti anjing, sedangkan mukanya babi.
“Ya bagaimana pun juga sudah banyak masyarakat yang menyaksikan, tentu banyak pula yang bependapat. Namun, babi ini biarkan di sini dahulu, agar tak menimbulkan keresahan warga,” jelasnya kepada merahputih.com, Minggu (1/5) siang.

Babi yang ditangkap warga di dalam kurung bambu. (Foto MerahPutih/Win)
Agus mengatakan, selama ini pihaknya belum menerima laporan dari warga, terkait adanya warga yang kehilangan sejumlah uang. Bahkan, selama menjadi lurah, belum pernah ada isu terkait munculnya babi ngepet.
Berdasarkan informasi dari warga, saat ditangkap babi itu masuk ke sejumlah rumah.
“Kami belum bisa memastikan ke depan seperti apa, apakah akan kami lepas atau tidak. Yang jelas babi ini biarkan di sini dahulu,” kata Agus. (Win)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Libur Nataru, Daop 6 Yogyakarta Tambah 6 KA dari Solo dan Sediakan 391 Ribu Kursi
Bantu Aceh dan Sumatra, UNS Kirim Tim Medis dan Logistik
PMI Kota Solo Kirim 500 Kantong Darah untuk Bantuan Bencana Banjir di Pulau Sumatra, Penuhi Kebutuhan Darah
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto Resmikan Pelayanan Imigrasi di Mal, Sebut Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Tak Ada Bantuan Pusat, Pemkot Bakal Hentikan Operasional Batik Solo Trans
Nataru 2025/2026, Angkasa Pura Berikan Potongan Tarif Jasa Bandara 50 Persen
Pemkot Solo Tahan Dana Hibah Rp 200 Juta, PB XIV Hangabehi Mengaku tak Tahu-Menahu
DPRD Solo Setujui APBD 2026 Pemkot Rp2,1 Triliun, Makan Minum Rapat Dipangkas
Tedjowulan Laporkan PB XIV Hamangkunegoro ke Kementerian Kebudayaan, Pembentukan Bebadan Baru Jadi Perkara
Konflik Keraton Bikin Dana Hibah tak Cair, GKR Timoer Tegaskan tak Ada Rebutan Uang