Anak Buah Ahok Curhat kepada Ichsanuddin Noorsy Minta Pencerahan

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 13 November 2015
Anak Buah Ahok Curhat kepada Ichsanuddin Noorsy Minta Pencerahan

Ichsanuddin Noorsy bersama warga Marunda dalam safari Jumatan (Foto: MP/Fachruddin Chalik)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Megapolitan - Dalam roadshow safari Jumatan yang dilakukan oleh Icshanudin Noorsy, di Masjid Al-Alam, Marunda Jakarta Utara, jumat (13/11). Salah seorang karyawan Ahok berkonsultasi dan meminta masukan Ichsanuddin Noorsy terkait pertentangan batin yang dialaminya selama bekerja bersama Ahok.

"Saya kerja sebagai Satpol PP bang, saya sering diminta mengawasi isu-isu yang berkembang dimasyarakat, disisi lain, saya juga sering dijadikan kambing hitam dalam bertugas, diadu domba dengan masyarakat, saya mau minta masukan, gimana caranya kalau saya disuruh menghalau masyarakat, disatu sisi itu adalah tugas saya, disisi lain, didalam masyarakat itu sendiri ada keluarga saya," ujar Ahyar, Satpol PP Marunda yang bertugas mengawasi masyarakat dan proyek reklamasi teluk Jakarta.

Menyikapi persoalan pertentangan batin yang melanda pemuda Ahyar, Noorsy memberikan solusi secara psikologis. Menurutnya, tergantung dari karakter masyarakat yang dihadapi. Bagaimana melakukan komunikasi secara kooperatif terhadap masyarakat dengan menyentuh sisi psikologisnya.

"Tentu kita bekerja dan berkomunikasi harus didasari niat baik, dari situ mucul cara-cara yang baik, situasi Indonesia sudah diadu domba oleh modah hak asasi mutlak, dalam Islam tidak ada hak asasi manusia mutlak, karena kemutlakan hanya milik Allah. Jadi sebenarnya kita diadu domba dalam kerangka sosial politik dari mulai konstitusi. Kare konstitusi menganut sistem hak asasi mutlak. Padahal tidak ada kekuasaan mutlak, ataupun hak mutlak. Barat mengambil itu untuk mengadu domba masyarakat indonesia dengan landasan matrialisme. Matrialisme aplikasinya, harta, tahta, wanita," ujar Noorsy.

Dalam menghadapi situasi seperti itu, Noorsy menerangkan sebuah teori bernama 'counter behaviour attack' yakni, menyerang balik perilaku mereka dengan apa yang mereka yakini. Bahwa apakah benar yang mereka yakini itu diaplikasikan oleh mereka atau tidak.

"Ketika yang mereka yakini itu kita pakai dalam rangka menyerang perilaku mereka, mereka akan sadar jika mereka salah. Ada juga 'counter behaviour therapy' jadi sebuat terapi yang men-counter perilaku mereka yang salah. Nah ke-2 metode itu harus dilakukan, tentu caranya berbeda-beda, jika begitu perilaku satpol PP, yang terjadi nanti Jakarta Berkah, bukan musibah,"ujar Noorsy.(aka)

Baca Juga:

  1. Muhammad Tahir : Reklamasi Teluk Jakarta Tenggelamkan Warga Pesisir
  2. Ichsanuddin Noorsy : Siapa Bilang Golput itu Haram?
  3. Ichsanuddin Noorsy: Kabut Asap Tanggung Jawab Pemerintah
  4. Ichsanuddin Noorsy: Pemerintah Jangan Hanya Menyalahkan Korporasi
  5. Ikuti Jejak Ahok, Pendukung Ichsanuddin Noorsy Kumpulkan KTP
#Pilkada DKI Jakarta 2017 #Ichsanuddin Noorsy
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Bagikan