Muhammad Tahir: Reklamasi Teluk Jakarta Tenggelamkan Warga Pesisir

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 13 November 2015
Muhammad Tahir: Reklamasi Teluk Jakarta Tenggelamkan Warga Pesisir

Muhammad Tahir ketua DPW Nelayan Tradisional KNTI bersama Ichsanuddin Noorsy depan Masjid Marunda, Jumat (13/11) (Foto: MP/Fachruddin Chalik)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Megapolitan - Pemerintah provinsi DKI Jakarta yang berencana melakukan reklamasi teluk Jakarta, dinilai telah dengan sengaja membunuh penghidupan puluhan ribu warga teluk Jakarta yang menggantungkan penghidupan sehari-harinya dari hasil laut.

Namun di tengah gaduhnya penolakan reklamasi, warga kampung Nelayan di teluk Jakarta sendiri masih belum menyadari bahaya yang mengancam masa depan dan semua keturunannya. Hal tersebut diungkapkan Muhammad Tahir ketua DPW Kelompok Nelayan Tradisional Indonesia KNTI. Jumat (13/11). Di Masjid Al-Alam Marunda, seusai salat jumat.

"Masyakat masih belum sadar jika pemerintah ingin membunuh penghidupan nelayan, baik di laut maupun di darat. Semua akan habis tergusur. Ini adalah ancaman besar diluar konteks MEA (Masyarakat Ekonomi Asean-red). Sementara MEA itu akan membuat keadaan lebih parah. Kita disuruh bersaing dengan asing. Mereka siap perang, nah kita, jangankan pelurunya, senjatanya juga enggak ada," ujar Tahir.

Tahir mengungkapkan kondisi semakin diperparah karena Pemprov DKI juga tidak melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat teluk Jakarta. "Sosialisasinya cuma lewat media elektronik. Emang semua nelayan di sini nonton berita, seharusnya, pemerintah turun langsung mensosialisasikan ke tingkat RT-RW," ujarnya.

Kelompok Nelayan Tradisional KNTI merasa kecewa dan keberatan dengan rencana pemprov DKI Jakarta untuk melakukan reklamasi terhadap teluk Jakarta. Karenanya, KNTI sudah melakuka gugatan hukum dengan menuntut Pemprov DKI ke PTUN terkait Pergub reklamasi pantai teluk Jakarta.

Tahir bisa merasa lega karena kehadiran Ichsanuddin Noorsy yang mau mendengar aspirasi masyarakat teluk Marunda. Ekonom Ichsanuddin Noorsy yang digadang-gadang maju bersaing dengan Ahok pada pemilukada DKI 2017 nanti.

"Pemimpin itu harusnya turun langsung, jangan sekedar Asal Bapak senang (ABS) yang cuma menerima laporan dari staf dan bawahannya. Pemimpin itu harus tahu persis persoalan dan masalah dimasyarakat secara langsung. Tidak otoriter, mau menang sendiri dan diktator," ujarnya Jumat (13/11). Di Masjid Al-Alam Marunda, seusai salat Jumat.

Menurutnya, dengan majunya sosok Noorsy yang diusung Komunitas Pendukung Ichsanudin Noorsy KPIN sebagai Calon Gubernur DKI, memberikan pilihan alternatif bagi masyarakat kelas bawah.(aka)

Baca Juga:

  1. Ichsanuddin Noorsy : Siapa Bilang Golput itu Haram?
  2. Ichsanuddin Noorsy: Kabut Asap Tanggung Jawab Pemerintah
  3. Ichsanuddin Noorsy: Pemerintah Jangan Hanya Menyalahkan Korporasi
  4. Ikuti Jejak Ahok, Pendukung Ichsanuddin Noorsy Kumpulkan KTP
  5. Ulama Jakarta Dukung Ichsanuddin Noorsy
#Muhammad Tahir #Reklamasi Teluk Jakarta #Pilkada DKI Jakarta 2017 #Ichsanuddin Noorsy
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Pembangunan Pulau Sampah Jakarta Masih Butuh Kroscek Regulasi Reklamasi
Proyek pembangunan pulau sampah masih membutuhkan jalan panjang untuk direalisasikan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 Februari 2025
Pembangunan Pulau Sampah Jakarta Masih Butuh Kroscek Regulasi Reklamasi
Indonesia
Diduga tak Berizin, Pagar Laut yang Ganggu Nelayan di Tangerang akan Dibongkar
Selain penyegelan, Menteri Kelautan dan Perikanan menegaskan akan terus mendalami pelaku serta motif di balik kegiatan ilegal tersebut.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 11 Januari 2025
Diduga tak Berizin, Pagar Laut yang Ganggu Nelayan di Tangerang akan Dibongkar
Indonesia
Ridwan Kamil Bakal Audit Aturan Reklamasi Utara Jakarta Jika Jadi Gubernur
Jakarta diyakini masih bisa dikembangkan secara keilmuan
Angga Yudha Pratama - Senin, 30 September 2024
Ridwan Kamil Bakal Audit Aturan Reklamasi Utara Jakarta Jika Jadi Gubernur
Indonesia
Wagub DKI Pastikan Permukiman Pulau G Tak Dibuat Eksklusif
Pulau G teluk Jakarta tidak akan dibuat eksklusif atau hanya diperuntukan untuk kelompok masyarakat tertentu.
Zulfikar Sy - Jumat, 30 September 2022
Wagub DKI Pastikan Permukiman Pulau G Tak Dibuat Eksklusif
Bagikan