Akbar Tanjung: Ical Pernah Janjikan Konflik Golkar Selesai April 2015


Akbar Tanjung (Foto: MerahPutih/Venansius Fortunatus)
MerahPutih Politik - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie pernah berjanji, bahwa dirinya akan menyelesaikan dualisme kepemimpinan partai Golkar, sebelum mengusungkan nama calon kandidat pada pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember 2015 lalu.
Namun hal tersebut tidak ditepati, lantaran konflik yang mengakibatkan perpecahan dualisme kepemimpinan partai yang berlambangkan pohon beringin tersebut tak kunjung terselesaikan.
"Pada Maret, sebelum pendaftaran calon kepala daerah, Pak Aburizal pernah menjanjikan saya kalau pertengahan April 2015 akan selesai. Tapi ternyata tidak selesai juga," ujar Akbar di kediamannya, Jakarta Selatan, Minggu (3/1).
Masih kata Akbar, pada saat itu, Partai Golkar sempat terancam tidak dapat mengikuti pilkada serentak karena adanya dualisme kepengurusan. KPU dalam peraturannya, tidak mengizinkan hal tersebut tercapai.
Sementara itu, saat pertemuan dengan Jusuf Kalla, Akbar mencoba untuk mengupayakan agar Partai Golkar tetap mendapatkan tempat guna mengikuti pilkada serentak. Hanya dapat ikut serta di 116 daerah, dari 269 yang mengikuti pilkada serentak. Hal itu merupakan pencapaian yang buruk bagi partai Golkar.
"Apalagi hanya 46 daerah yang menang dari 116 daerah yang ikut serta. Ini sungguh pencapaian yang tidak baik bagi partai sebesar Golkar," paparnya.
Untuk itu kata Akbar, upaya hukum yang berkelanjutan dari kedua belah pihak juga sudah diprediksi oleh dirinya, dan jajaran Dewan Pertimbangan lainnya. Sehingga pada awal pengajuan tuntutan di PTUN Jakarta, pihaknya telah mengirim surat beberapa kali, baik ke kubu Ancol mau pun ke kubu munas Bali agar segera menyelesaikan konflik.
"Kami sudah duga dari awal bahwa akan terus seperti ini, jadi kami berulang kali kirim surat agar cepat selesai," tutupnya.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat

Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa

Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman

Golkar Siapkan Posisi Jika Setnov Mau Aktif Lagi di Kepengurusan Partai

Golkar Tegaskan Setnov Tidak Pernah Dipecat, Statusnya Masih Kader Beringin

Ahmad Doli Kurnia Sebut Setya Novanto Masih Kader Golkar, Belum Pernah Diberhentikan

Setnov Wajib Lapor Sebulan Sekali ke Penjara Sampai 2029, Bisa Dihukum Kembali jika Langgar Aturan

Profil Setya Novanto, Mantan Sales hingga Ketua DPR yang Baru Bebas dari Penjara Pasca Terlibat Korupsi e-KTP

Sehari Sebelum Peringatan HUT RI, Mantan Ketua DPR Setya Novanto Bebas Bersyarat Setelah Hukuman Dipotong MA

Sekjen Golkar: Pertemuan Makan Siang Gibran dan Dasco Tidak Bahas Isu Pemakzulan
