Agus Martowardojo Beberkan Alasan BI Pertahankan BI Rate

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 27 Agustus 2015
Agus Martowardojo Beberkan Alasan BI Pertahankan BI Rate

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (tengah) usai Rapat Dewan Gubernur di Gedung Bank Indonesia, Selasa (18/8). (Foto Antara/Wahyu Putro A)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih, Bisnis-Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate 7,5 persen sejak Februari. Pasalnya, kenaikkan suku bunga acuan bisa berdampak kepada aset investor asing yang bisa ditarik keluar Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo menyatakan belum berani menaikkan suku bunga acuan. Karena saat ini ada dana asing sebesar Rp540 triliun yang berada di dalam surat utang negara (SUN) dan pasar modal.

"Kita agak sulit menaikkan suku bunga, kita tidak bisa ambil risiko," ujar Agus di sela acara 'Breakfast Meeting: Waspada Ekonomi Indonesia', di Hotel Dharmawangsa, Kamis (27/8).

Menurut mantan Menteri Keuangan di era kepemimpinan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini jika investor asing memindahkan investasinya ke negara lain akan berdampak kepada makro ekonomi. 

Untuk itu Pemerintah dan BI mengimbau dunia usaha dan pelaku pasar modal menjaga iklim investasi dengan baik. "Pengusaha diminta tetap tenang tidak perlu takut ancaman krisis," ujarnya. (Luh)

Baca Juga: 

BI: Rupiah Melemah, Masyarakat Tak Usah Panik

BI: Dana Asing Masuk Menurun Jadi Rp50 Triliun

Ini Bedanya Krisis 1998 dengan Sekarang Menurut Ekonom UGM

#Gubernur Bank Indonesia #Agus Martowardoyo #Rupiah Melemah
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
DPR Sepakati Ricky Perdana Ghozali sebagai Calon Gubernur BI
Ricky Perdana Ghozali telah melalui fit and proper test calon Gubernur BI.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 03 Juli 2025
DPR Sepakati Ricky Perdana Ghozali sebagai Calon Gubernur BI
Indonesia
KPK Angkat Suara soal Panggil Gubernur BI Terkait Kasus Dana CSR
KPK angkat suara terkait peluang memanggil Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo untuk diperiksa dalam kasus dugaan korupsi penyalahgunaan dana CSR.
Frengky Aruan - Sabtu, 21 Desember 2024
KPK Angkat Suara soal Panggil Gubernur BI Terkait Kasus Dana CSR
Berita Foto
Menilik Nilai Tukar Rupiah Hampir Rp 16.500 Per Dollar AS
Seorang pegawai money chager saat menghitung uang Dollar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran uang atau Money Changer Valuta Artha Mas, Mall Ambasador, Kuningan, Jakarta, Jum'at (21/6/2024).
Didik Setiawan - Jumat, 21 Juni 2024
Menilik Nilai Tukar Rupiah Hampir Rp 16.500 Per Dollar AS
Indonesia
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri Meningkat
Secara tahunan, utang luar negeri swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,3 persen (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 2,3 persen (yoy).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 April 2024
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri Meningkat
Indonesia
Komisi XI DPR Sepakati Perry Warjiyo Kembali Jadi Gubernur BI
Keputusan itu diambil setelah Perry melaksanakan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan, Senin (20/3).
Andika Pratama - Senin, 20 Maret 2023
Komisi XI DPR Sepakati Perry Warjiyo Kembali Jadi Gubernur BI
Indonesia
Jokowi Dikabarkan Pertahankan Perry Warjiyo Sebagai Gubernur BI
Sosok Gubernur BI yang diakui secara internasional akan mendorong arus modal masuk untuk menguatkan pasar keuangan Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 Februari 2023
Jokowi Dikabarkan Pertahankan Perry Warjiyo Sebagai Gubernur BI
Indonesia
Ketua Banggar DPR Yakin Jokowi Pilih Sosok Berkualitas Jadi Gubernur BI
Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Said Abdullah mengatakan pihaknya belum menerima usulan nama calon Gubernur BI dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Andika Pratama - Kamis, 02 Februari 2023
Ketua Banggar DPR Yakin Jokowi Pilih Sosok Berkualitas Jadi Gubernur BI
Indonesia
Gubernur BI Boleh Politisi, Pengamat: Kondisi Moneter Bisa Jadi Tak Stabil
Wacana politisi bisa menjadi dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) dikhawatirkan dapat merusak tatanan sistem moneter tanah air.
Zulfikar Sy - Kamis, 29 September 2022
Gubernur BI Boleh Politisi, Pengamat: Kondisi Moneter Bisa Jadi Tak Stabil
Indonesia
Rupiah dan IHSG Kompak Melemah
Pada Rabu (28/9) pagi, Rupiah melemah 54 poin atau 0,35 persen ke posisi Rp 15.178 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.124 per USD.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 September 2022
Rupiah dan IHSG Kompak Melemah
Bagikan