Adian PDIP: Elit Politik Tunggangi Aksi Demonstrasi Mahasiswa 20 Mei

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Senin, 18 Mei 2015
Adian PDIP: Elit Politik Tunggangi Aksi Demonstrasi Mahasiswa 20 Mei

Sejumlah mahasiswa dari Forum Komunikasi Mahasiswa Se-Indonesia (FKMI) berunjukrasa di depan gedung DPRD, Malang, Jawa Timur, Kamis (30/4). (antara foto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Politik - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu menuding aksi mahasiswa pada tanggal 20 Mei yang berniat melengserken Presiden Joko Widodo dari tampuk kekuasaan bukanlah aksi murni dari gerakan mahasiswa.

"Aksi mahasiswa yang instan tanpa dibarengi pengorganisasian rakyat umumnya didesain oleh pelaku politik untuk tujuan mereka," kata Adian di Jakarta, Senin (18/5).

Adian yang juga salah satu aktivis pergerakan 1998 menambahkan gerakan mahasiswa tiap tahun punya beberapa kali momentum aksi rutin, misalnya 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional, 9 Desember hari anti korupsi, 10 Desember peringatan hari HAM. Jadi bisa dikatakan siapapun Presidennya, setiap tanggal-tanggal itu pasti akan ada aksi mahasiswa tanpa harus disiapkan ini dan itu, seperti juga pada tahun ini.

Mengetahui hal itu, para pelaku politik di luar maupun lingkaran dalam  Istana berusaha gunakan aksi rutin ini untuk dapatkan keuntungan politik ataupun ekonomi.

"Trik negosiasi tekan menekan biaya murah dengan memplesetkan isu dari aksi rutin mahasiswa," sambung Adian.

Lebih lanjut aggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat V menambahkan, aksi-aksi gerakan mahasiswa dalam sejarah di Indonesia kerap digunakan para politisi untuk memanaskan situasi dan menciptakan legitimasi menuju tampuk kekuasaan.

Dari banyak aksi yang dilakukan, hanya gerakan 1998 yang mampu menumbangkan rezim Orde Baru yang sedang berkuasa. Namun demikian gerakan mahasiswa selalu ditunggani oleh kepentingan atau elite politik. Aksi mahasiswa tahun 1966 misalnya, saat mahasiswa berhasil menumbangkan Presiden Sukarno, aksi mahasiswa segera diambil alih kekuatan militer.

Kemudian aksi mahasiswa tahun 2001 yang menurunkan Presiden Abdurrahman Wahid juga ditunggani oleh elite politik. Abdurrahman Wahid jatuh, namun yang menggoreng isu tersebut adalah kalangan DPR RI bukan mahasiswa.

"Aksi 20 Mei juga sama, bukan untuk kepentingan rakyat, melainkan untuk kepentingan mereka (elite politik_red)," tandas Sekjen Pena 1998. (bhd)

BACA JUGA:

Pengamat: Penggulingan Presiden 20 Mei Isu "Abal-abal" 

Grup Pembenci Jokowi Tumbuh Subur di Facebook 

6 Bulan Jadi Presiden, Pengangguran Tambah Banyak 

Jokowi Bukan Bandung Bondowoso 

Jokowi Panggil Ketua Forum Komunikasi Waria Indonesia ke Istana

 

#Gerakan Mahasiswa #PDIP #Adian Napitupulu #Gulingkan Jokowi-JK
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK, PDIP: Kami Minta Maaf karena Dia tak Amanah
PDI Perjuangan Jawa Timur menghomati kewenangan dan proses hukum terhadap kadernya itu yang sedang dilakukan KPK.
Dwi Astarini - Sabtu, 08 November 2025
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK, PDIP: Kami Minta Maaf karena Dia tak Amanah
Indonesia
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Dalam praktiknya, para PKL yang tergabung dalam asosiasi tersebut banyak menemui kendala ketika mengakses permodalan ke institusi keuangan milik pemerintah (Himbara).
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Bagikan