6 Bulan Jadi Presiden, Pengangguran Tambah Banyak


Sejumlah pencari kerja berada di stand untuk mengisi formulir secara online pada karir ekspo 2015 di aula Amanagappa UNM Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (7/5). (antara foto)
MerahPutih Nasional- Sudah 6 bulan presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memegang kendali tampuk pemerintahan di tanah air. Selama 6 bulan menjadi pucuk pimpinan hingga kini Presiden Jokowi masih disibukkan dengan agenda pembenahan dan konsolidasi internal. Beluma ada perbaikan riil bagi kehidupan masyarakat Indonesia secara umum.
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), gas elpiji, listrik dan harga bahan pokok sehari-hari makin kesini makin menjadi-jadi. Harga melambung naik. Masyarakat Indonesia kehidupannya makin terpuruk sepertinya. Begitujuga dengan tingkat angka pengangguran yang bertambah 5,70 persen.
Hal ini dibenarkan oleh Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi yang dikatakannya beberapa waktu lampau. Ia menuturkan, tingginya pengangguran, karena industri manufaktur yang belum bisa menyerap tenaga kerja dan belum berkembang dengan baik.
Industri manufaktur di Indonesia masih impor komponen dari luar negeri. Inilah yang belum sesuai harapan dengan pemerintah. Menurutnya, bahwa industri hulu Tanah Air ini tidak begitu banyak, misalnya industri mobil. Namun bangsa Indonesia ini masih impor komponennya masih tinggi. Tekstil juga pakai katun. Sedangkan katun ini saja diimpor sejumlah 50 persen. Dan masih banyak contoh lainnya.
Selain tingkat pengangguran, ada profesi yang harus difokuskan perhatian kesejahteraannya oleh pemerintah secara lebih khusus.
"Ada tiga, yang 'miskin' di negara ini, yang pertama, petani. Kedua, nelayan, dan ketiga buruh, harusnya pemerintah juga nanti bisa menyelesaikan program ini," tambah Sofjan.
Solusinya adalah menurutnya adalah pemerintah harus kembangkan cara untuk membuat, agar ketiga profesi ini lebih sejahtera. Untuk itu, dia mencanangkan program untuk pembelian rumah. Pemerintah seharusnya juga harus memikirkan bagaimana rakyat kecil bisa mencicil rumah.
"Karena itulah kami sudah hitung untuk membangun satu juta rumah, kami membutuhkan dana sejumlah Rp65 triliun," kata Sofyan.
Nah, jika dibandingkan secara makro, bidang ekonomi Indonesia memang selalu berubah-ubah.
"Kami lihat, pemerintah sekarang berani menaikkan harga BBM. Dengan menaikkan BBM, pemerintah bisa mendapatkan Rp300 triliun per tahun. Sedangkan pengangguranIndonsia harus mendapatkan perhatian," ucapnya.
Sementara itu merahputih mendapatkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Menurut laporan dari BPS angkatan kerja Indonesia pada Februari 2015 sebanyak 128,3 juta orang, bertambah sebanyak 6,4 juta orang dibanding Agustus 2014 atau bertambah sebanyak 3,0 juta orang dibanding Februari 2014.
Penduduk bekerja pada Februari 2015 sebanyak 120,8 juta orang, bertambah 6,2 juta orang dibanding keadaan Agustus 2014 atau bertambah 2,7 juta orang dibanding keadaan Februari 2014.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2015 sebesar 5,81 persen menurun dibanding TPT Agustus 2014 (5,94 persen), dan meningkat dibandingkan TPT Februari 2014 (5,70 persen). (aku)
BACA JUGA:
Pilpres 2019, Jokowi dan Prabowo Kembali Bertarung?
Usai Bersalaman, Presiden Jokowi Peluk Prabowo
Jokowi Bukan Bandung Bondowoso
Puspol Indonesia: Inti Reshuffle Jangan Bagi-bagi Kekuasaan
IPI: Jokowi Digulingkan, Tidak Ada Jaminan Indonesia Lebih Baik
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Selain Uang Saku, Peserta Program Magang Dapat Jaminan Kehilangan Kerja dan Jaminan Kematian

Buka Lapangan Kerja, Kementerian PU Gelontorkan Rp 1,2 Triliun Untuk Padat Karya di 1.059 Lokasi

Program Magang Bergaji Diyakini Turunkan Angka Pengangguran, Meningkatkan Kompetensi Lulusan Baru

Indonesia Alami Kesenjangan Program Studi dan Kebutuhan Riil Pasar Kerja

Miliki Anggaran Paling Besar Dibanding Lembaga Negara, Program Makan Bergizi Gratis Serap 600 Ribu Tenaga Kerja

Duit 200 Triliun di Bank Himbara Harus Bisa Ciptakan Lapangan Kerja, Jangan Dibelikan Surat Utang

Pengangguran di Jakarta Didominasi Lulusan SMA dan SMK

4 Juta Tenaga Kerja Dijanjikan Terserap Setelah Pemerintah Salurkan KUR

Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 Yang Diklaim Bakal Serap Tenaga Kerja dan Beri Jaminan Kontrak Kerja

Indonesia Butuh 3 Juta Lowongan Kerja Per Tahun, Pengusaha Minta Deregulasi Sektor Ketenagakerjaan
