8 Orang Ditetapkan Sebagai Tahanan atas Penembakan di Tunisia

Pihak keamanan Tunisia hingga kini tidak berhenti menjaga kemanan pantai resor Tunisia Sousse. (Foto: AFP)
MerahPutih Afrika - Delapan tersangka, termasuk seorang wanita, sudah ditetapkan sebagai tahanan atas kasus penyerangan yang mematikan di resor Tunisia Sousse, Tunisia pada Jumat (26/6). Empat orang lain yang sebelumnya ditahan kini telah dibebaskan.
Akibat penembakan itu, 38 wisatawan tewas. ISIS mengaku telah bertanggung jawab atas penyerangan tiu. Seperti dikatakan BBC, menteri luar negeri Philip Hammond mengakui, 30 orang korban diantaranya adalah warga negara Inggris.
Pemerintah Tunisia khawatir tindak penyerangan brutal itu akan menghancurkan industri pariwisata Tunisia, yang notebene adalah penghasil devisa terbesar negara ini. Pemerintah Tunisia jelas khawatir karena sebelumnya pada bulan Maret juga terjadi penembakan oleh dua orang bersenjata yang menewaskan 22 orang di museum Bardo, Tunis, Tunisia.
Baca juga:
Anaknya Jadi Pelaku Pembantaian Tunisia, Sang Ayah Minta Maaf
Pelaku Pembantaian Tunisia Diduga Dapat Bantuan
Beredar Video Amatir Penembakan di Tunisia
Bagikan
Berita Terkait
Kemenlu Tingkatkan Keamanan Diplomat di Peru, Tempatkan Keluarga Zetro Ke Lokasi Lebih Aman

Garda Terdepan Diplomasi Indonesia Jadi Sasaran Kriminal, DPR Dorong Pemerintah Segera Bertindak dan Jamin Keamanan Diplomat

Diplomat Zetro Tewas Ditembak di Peru, DPR Duga Ada Keterlibatan Geng Kriminal Internasional

Zetro Leonardo Purba Tewas Ditembak di Peru, Kemenlu Evaluasi Perlindungan Diplomat dan Staf KBRI

Kepolisian Peru Susun Rencana Pengepungan Pelaku Penembakan Diplomat RI Zetro Purba

KBRI Dili Minta Otoritas Timor Leste Usut Insiden Penembakan WNI di Perbatasan

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe Meninggal Dunia, 2 Bulan setelah Ditembak di Kepala

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Penembakan di Incheon, Korea Selatan, Polis Sebut ‘Kejahatan Terencana yang Didorong 'Delusi'
